Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Memilih sekolah untuk anak bukanlah keputusan sederhana. Terutama bagi Bunda muda yang sedang menjalani perjalanan pertama dalam dunia parenting, pemilihan sekolah bisa menjadi salah satu keputusan terpenting yang memengaruhi masa depan anak. Sekolah bukan hanya tempat untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung. Lebih dari itu, sekolah adalah lingkungan tempat anak tumbuh, belajar mengenali dirinya, bersosialisasi, dan menyerap nilai-nilai hidup. Yuk, simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Sekolah Adalah Lingkar Sosial Pertama di Luar Rumah
Di usia prasekolah atau sekolah dasar, anak mulai mengenal dunia di luar rumah. Mereka mulai membangun hubungan sosial yang lebih kompleks. Sekolah menjadi tempat pertama di luar lingkungan keluarga tempat anak memahami peran dirinya dalam kelompok.
Di sinilah mereka mulai belajar:
• Cara berinteraksi dengan teman sebaya
• Mengelola emosi saat menghadapi konflik
• Meniru perilaku orang dewasa (guru atau staf sekolah)
• Menerima dan membentuk nilai moral, kebiasaan, bahkan gaya bicara
Lingkungan sekolah yang positif dapat membentuk karakter anak menjadi pribadi yang percaya diri, empatik, dan mandiri. Sebaliknya, lingkungan yang penuh tekanan dan kompetisi bisa memicu rasa rendah diri, stres, hingga menarik diri dari pergaulan.
Foto: Internet
Kurikulum Penting, Tapi Bukan Segalanya
Tidak sedikit Bunda yang menjadikan nama besar sekolah, kurikulum internasional, atau ekskul kekinian sebagai acuan utama. Padahal, sebaik apa pun kurikulumnya, jika lingkungan sosial di dalam sekolah tidak sehat, perkembangan anak bisa terganggu.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan selain kurikulum:
• Apakah budaya sekolah mendorong saling menghargai dan toleransi?
• Apakah guru benar-benar mengenal setiap anak dan memperlakukan mereka dengan adil?
• Apakah nilai-nilai yang diterapkan sekolah sejalan dengan nilai yang Bunda pegang di rumah?
Lingkungan sosial yang sehat akan membuat anak merasa aman, didengar, dan dihargai. Itulah fondasi dari proses belajar yang menyenangkan dan efektif.
Anak Lebih Banyak Belajar di Sekolah daripada di Rumah
Anak-anak menghabiskan waktu sekitar 6–8 jam setiap hari di sekolah. Ini bahkan bisa lebih lama dibandingkan waktu interaksi mereka bersama Bunda di rumah. Artinya, sekolah secara tidak langsung memiliki pengaruh besar terhadap cara berpikir, perilaku, bahkan pembentukan karakter anak.
Di sekolah, anak belajar lebih dari sekadar akademik:
• Mereka belajar berkomunikasi dan menyelesaikan konflik
• Mereka mengamati cara guru menangani masalah
• Mereka menyerap nilai dari lingkungan dan teman sebaya
Jika lingkungan sekolah memberi contoh buruk—seperti guru yang sering membentak atau teman yang suka mengolok-olok—anak dapat menganggap perilaku itu sebagai hal yang wajar.
Apa yang Anak Serap Tanpa Kita Sadari
Setiap hari di sekolah, anak menyerap banyak hal tanpa kita sadari, antara lain:
Gaya hidup dan bahasa teman-temannya
Anak mudah meniru apa yang dilakukan oleh teman, baik dari gaya berpakaian, kebiasaan bicara, hingga mainan atau tontonan yang sedang tren.
Energi emosional lingkungan
Suasana kelas yang suportif akan membuat anak nyaman. Sebaliknya, suasana yang penuh kompetisi atau tekanan bisa membuat anak cemas, mudah marah, atau merasa tertekan.
Role model dari guru
Guru adalah tokoh sentral di sekolah. Cara guru bersikap, menyelesaikan masalah, atau merespons anak-anak akan ditiru dan memengaruhi pola pikir anak dalam jangka panjang.
Jangan Hanya Tertarik pada Gedung dan Fasilitas Mewah
Fasilitas seperti ruangan ber-AC, lapangan luas, atau kegiatan ekstrakurikuler modern memang terlihat menarik. Tapi apakah fasilitas ini menjamin perkembangan karakter anak yang positif?
Pertimbangkan juga:
• Apakah anak diperlakukan sebagai individu unik, bukan sekadar nilai ujian?
• Apakah sekolah mendidik dengan kasih sayang dan rasa hormat?
• Apakah ada program yang mendukung kesejahteraan emosional anak seperti kelas mindfulness atau konseling?
Sekolah yang baik bukan hanya membentuk anak cerdas, tapi juga menjadikannya manusia yang tangguh, berempati, dan percaya diri.
Foto: Internet
Tips Memilih Sekolah yang Sehat dan Sesuai Nilai Keluarga
Untuk Bunda muda yang sedang bingung memilih sekolah anak, berikut beberapa langkah yang bisa membantu:
Kunjungi Sekolah Langsung
Lihat sendiri bagaimana interaksi antara guru dan murid. Apakah guru sabar? Apakah anak-anak tampak nyaman dan bahagia?
Tanya ke Bunda Murid atau Alumni
Mereka bisa memberikan testimoni jujur tentang budaya dan suasana sekolah yang tidak selalu terlihat di brosur atau media sosial.
Cari Tahu Nilai-Nilai Sekolah
Apakah sekolah menanamkan nilai-nilai seperti empati, kerja sama, dan keberagaman? Apakah ada program anti-bullying?
Libatkan Anak dalam Proses
Ajak anak berkunjung saat survei sekolah. Perhatikan ekspresi wajahnya. Apakah dia tampak tertarik, penasaran, atau justru takut?
Foto: Internet
Kesimpulan: Pilih Sekolah yang Membentuk, Bukan Sekadar Mengajar
Sekolah adalah tempat di mana anak-anak dibentuk. Bukan hanya otaknya, tapi juga hati dan karakternya. Maka, memilih sekolah seharusnya tidak hanya soal fasilitas, kurikulum, atau gengsi. Tapi lebih dari itu, tentang lingkungan sosial yang akan mendampingi anak belajar tumbuh menjadi dirinya yang terbaik.
Pilihlah sekolah yang menanamkan nilai-nilai kehidupan, bukan hanya nilai akademik. Karena circle pertama anak di luar rumah bisa menjadi salah satu faktor terbesar yang membentuk masa depannya.