Masuk ke akun Anda

Saat bayi mulai masuk usia 2 bulan, Bunda mungkin menyadari ada dua hal yang terjadi bersamaan: Si kecil suka bermain ludah, dan rambut Bunda mulai rontok. Hal ini sering kali membuat para ibu bertanya-tanya, apakah keduanya saling berhubungan? Jangan khawatir, fenomena ini normal terjadi pada banyak ibu baru. Yuk, kita bahas lebih dalam dalam artikel Bunda dan si Kecil dibawah ini!

Mengapa Bayi Mulai Bermain Ludah di Usia 2 Bulan?

Pada usia sekitar 2–4 bulan, bayi sering terlihat "main ludah" dengan mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya. Ini adalah bagian dari perkembangan normal bayi. Berikut alasannya:

1. Perkembangan Otot Mulut dan Oromotor
   • Di fase ini, otot-otot mulut bayi mulai berkembang untuk mempersiapkan kemampuan berbicara dan makan.
   • Aktivitas mengeluarkan air liur membantu bayi mengeksplorasi fungsi mulutnya.
2. Produksi Air Liur yang Meningkat
   • Kelenjar air liur bayi mulai aktif di usia ini, sehingga menghasilkan lebih banyak air liur.
   • Meskipun bayi belum bisa menelan air liurnya dengan sempurna, kondisi ini adalah bagian dari proses pembelajaran.
3. Tanda Tumbuh Gigi (Kadang-Kadang)
   • Pada sebagian bayi, bermain ludah juga bisa menjadi tanda awal pertumbuhan gigi, meskipun gigi pertama biasanya baru muncul pada usia 6 bulan.

Foto : Internet

Jadi, Bunda tidak perlu khawatir jika bayi suka bermain ludah. Ini adalah bagian dari tumbuh kembangnya yang sehat.

Apa Hubungannya dengan Rambut Rontok pada Ibu?

Rambut rontok yang dialami ibu setelah melahirkan sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kebiasaan bayi bermain ludah. Rambut rontok pada ibu baru adalah akibat perubahan hormon dalam tubuh.

1. Hormon Estrogen Kembali Normal
   • Selama kehamilan, kadar hormon estrogen meningkat, yang memperpanjang fase pertumbuhan rambut. Inilah sebabnya banyak ibu merasa rambut mereka lebih tebal dan sehat selama hamil.
   • Setelah melahirkan, kadar estrogen turun kembali ke level normal. Akibatnya, rambut yang sebelumnya "tertahan" mulai rontok sekaligus.
2. Telogen Effluvium (Kerontokan Rambut Pasca Melahirkan)
   • Kondisi ini adalah istilah medis untuk kerontokan rambut yang terjadi 1–6 bulan setelah melahirkan.
   • Kerontokan ini bersifat sementara dan akan berkurang dalam waktu 6–12 bulan setelah hormon tubuh stabil.
3. Stres dan Kurang Tidur
   • Pola tidur yang terganggu dan perubahan rutinitas sebagai ibu baru juga dapat memengaruhi kesehatan rambut.

Foto : Internet

Tips Mengatasi Rambut Rontok Pasca Melahirkan

Meskipun kerontokan rambut pasca melahirkan adalah hal yang normal, Bunda tetap bisa melakukan langkah-langkah berikut untuk mengurangi kerontokan dan menjaga kesehatan rambut:

1. Penuhi Kebutuhan Nutrisi

• Konsumsi makanan kaya protein, zat besi, dan omega-3 seperti ikan, telur, dan kacang-kacangan.
• Perbanyak sayuran hijau dan buah-buahan untuk mendapatkan vitamin dan mineral penting.

2. Gunakan Sampo dan Kondisioner yang Lembut

• Pilih produk perawatan rambut yang bebas sulfat dan mengandung bahan alami.
• Hindari menggunakan alat pemanas seperti catokan atau pengering rambut terlalu sering.

3. Rutin Pijat Kulit Kepala

• Pijat kulit kepala dengan minyak kelapa, minyak zaitun, atau minyak jarak untuk meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat akar rambut.

Foto : Internet

4. Kelola Stres dengan Baik

• Luangkan waktu untuk relaksasi seperti yoga atau meditasi.
• Tidur cukup dan mintalah dukungan dari pasangan atau keluarga untuk membantu mengurus bayi.

5. Konsultasi dengan Dokter Jika Diperlukan

• Jika kerontokan rambut berlangsung lebih dari setahun atau sangat parah, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Kapan Rambut Akan Kembali Normal?

Biasanya, rambut Bunda akan kembali ke kondisi semula dalam waktu 6–12 bulan setelah melahirkan. Beberapa ibu mungkin membutuhkan waktu lebih lama, tergantung pada pola makan, tingkat stres, dan faktor genetik.

Kesimpulan

Bunda, jangan khawatir! Rambut rontok yang terjadi pasca melahirkan adalah hal yang normal dan tidak ada hubungannya dengan kebiasaan bayi bermain ludah. Kedua fenomena ini hanya kebetulan terjadi di waktu yang sama karena perkembangan bayi dan perubahan hormon tubuh ibu. Fokuslah pada perawatan diri dan tumbuh kembang Si Kecil. Jika ada hal yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.