Produksi ASI Berlebih? Yuk, Kenali dan Atasi Hiperlaktasi dengan Tepat
Produksi ASI Berlebih? Yuk, Kenali dan Atasi Hiperlaktasi dengan Tepat

Bunda, apakah pernah merasa produksi ASI terlalu banyak hingga bayi kesulitan menyusui? Kondisi ini dikenal sebagai hiperlaktasi, yakni ketika produksi ASI melebihi kebutuhan bayi. Walau terlihat positif karena stok ASI melimpah, hiperlaktasi juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi ibu dan bayi. Yuk, bersama Bunda dan si Kecil kenali lebih jauh gejala, penyebab, dan cara mengatasi hiperlaktasi agar proses menyusui tetap nyaman!

Apa Itu Hiperlaktasi?

Hiperlaktasi adalah kondisi di mana tubuh ibu menghasilkan ASI dalam jumlah yang sangat banyak, melebihi kebutuhan bayi. Pada beberapa kasus, ASI bahkan bisa keluar secara spontan tanpa ada stimulasi dari bayi atau pompa ASI. Meski terdengar menguntungkan, kelebihan produksi ASI ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan pada ibu maupun bayi, seperti payudara bengkak dan bayi tersedak karena aliran ASI yang terlalu deras.

Gejala Hiperlaktasi pada Ibu

Berikut beberapa gejala yang sering dirasakan ibu yang mengalami hiperlaktasi:

  • Pembengkakan Payudara: Payudara terasa penuh dan keras karena terlalu banyak ASI.
  • Nyeri Payudara (Mastalgia): Tekanan ASI yang berlebih bisa menyebabkan nyeri.
  • Saluran Susu Tersumbat: Produksi ASI yang tinggi meningkatkan risiko saluran susu tersumbat.
  • ASI Keluar Secara Spontan: ASI dapat keluar tanpa diperah atau disusui, terutama di antara waktu menyusui.
  • Payudara Terasa Kencang: Akumulasi ASI membuat payudara kencang dan sulit dikosongkan sepenuhnya.

Jika Bunda sering merasakan gejala-gejala di atas, ada kemungkinan Bunda mengalami hiperlaktasi. Jangan khawatir, ini adalah kondisi yang umum terjadi pada beberapa ibu menyusui.

produksi ASI berlebih, hiperlaktasi, cara mengatasi hiperlaktasi, ASI banyak keluar, mengatasi hiperlaktasi, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

Penyebab Hiperlaktasi

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hiperlaktasi antara lain:

1. Terlalu Banyak Stimulus
Memompa ASI terlalu sering atau menyusui bayi secara berlebihan dapat memicu produksi ASI berlebih. Tubuh secara alami merespon kebutuhan bayi, sehingga lebih banyak stimulus bisa membuat tubuh menghasilkan lebih banyak ASI.

2. Ketidakseimbangan Hormon
Hormon seperti prolaktin, yang berperan dalam produksi ASI, bisa saja berada dalam kadar yang tinggi dan memicu produksi ASI yang banyak.

3. Faktor Genetik
Hiperlaktasi juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Beberapa ibu memang memiliki kecenderungan alami untuk memproduksi ASI lebih banyak.

4. Stres
Stres juga bisa mempengaruhi keseimbangan hormon dan meningkatkan produksi ASI, meskipun sering kali dampaknya berbeda-beda pada setiap ibu.

produksi ASI berlebih, hiperlaktasi, cara mengatasi hiperlaktasi, ASI banyak keluar, mengatasi hiperlaktasi, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

Dampak Hiperlaktasi pada Bayi

Tidak hanya ibu, bayi juga bisa terdampak oleh kondisi hiperlaktasi ini. Beberapa dampak yang mungkin dirasakan bayi, di antaranya:

  • Tersedak saat Menyusu: Aliran ASI yang deras membuat bayi sulit mengontrol laju ASI.
  • Kolik atau Perut Kembung: Bayi yang kesulitan mengatur aliran ASI mungkin menelan lebih banyak udara, menyebabkan perut kembung.
  • Menjadi Rewel atau Menolak Menyusu: Bayi mungkin merasa tidak nyaman dan menolak menyusu karena aliran ASI yang terlalu cepat.

Tips Mengatasi Hiperlaktasi

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi hiperlaktasi agar Bunda dan si kecil tetap nyaman saat menyusui:

1. Atur Jadwal Menyusui
Buatlah jadwal menyusui yang konsisten sesuai kebutuhan bayi. Hindari menyusui terlalu sering atau terlalu jarang. Konsistensi jadwal membantu tubuh menyesuaikan produksi ASI dengan kebutuhan bayi.

2. Batasi Penggunaan Pompa ASI
Hanya gunakan pompa ASI jika memang diperlukan, seperti saat Bunda bekerja atau jika bayi tidak dapat menyusui. Terlalu sering memompa ASI dapat mengirimkan sinyal ke tubuh untuk terus memproduksi ASI dalam jumlah banyak.

produksi ASI berlebih, hiperlaktasi, cara mengatasi hiperlaktasi, ASI banyak keluar, mengatasi hiperlaktasi, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

3. Lakukan Pijatan pada Payudara
Sebelum menyusui, lakukan pijatan lembut pada payudara untuk mengurangi tekanan dan melancarkan aliran ASI. Setelah menyusui, Bunda bisa mengompres payudara dengan air dingin untuk mengurangi pembengkakan.

4. Gunakan Teknik Menyusui Berbaring
Cobalah menyusui dalam posisi berbaring. Posisi ini dapat membantu bayi mengontrol aliran ASI lebih baik. Selain itu, gravitasi akan mengurangi kecepatan aliran ASI, sehingga bayi tidak mudah tersedak.

5. Perah Sedikit ASI Sebelum Menyusui
Jika Bunda merasa payudara terlalu penuh, perahlah sedikit ASI sebelum menyusui untuk mengurangi tekanan. Namun, jangan memompa terlalu banyak agar tidak meningkatkan produksi ASI.

6. Konsumsi Makanan yang Menyeimbangkan Produksi ASI
Beberapa makanan seperti daun katuk, almond, dan sayuran hijau dipercaya membantu mengatur produksi ASI. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mengetahui makanan apa saja yang cocok dikonsumsi.

7. Cari Dukungan Emosional
Hiperlaktasi bisa membuat Bunda merasa kewalahan. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari suami, keluarga, atau komunitas ibu menyusui. Dukungan emosional bisa membantu mengurangi stres, yang juga berperan dalam produksi ASI.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Jika Bunda merasa hiperlaktasi mengganggu proses menyusui atau menyebabkan masalah kesehatan serius seperti infeksi payudara (mastitis) dan saluran susu tersumbat, segera konsultasikan ke dokter atau konsultan laktasi. Dengan bantuan profesional, Bunda bisa mendapatkan panduan yang tepat untuk menangani kondisi ini.

Kesimpulan

Hiperlaktasi adalah kondisi di mana tubuh ibu menghasilkan ASI secara berlebihan, yang bisa memicu ketidaknyamanan bagi ibu dan bayi. Namun, dengan mengetahui penyebab, gejala, dan cara mengatasinya, Bunda bisa lebih mudah menjalani proses menyusui dengan nyaman. Ingat, dukungan dan pemahaman dari lingkungan sekitar juga sangat penting dalam mengatasi tantangan ini.

Artikel yang berkaitan