Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Menyimpan ASIP (Air Susu Ibu Perah) adalah solusi praktis bagi Bunda yang ingin memastikan si kecil tetap mendapatkan ASI meskipun Bunda tidak sedang bersamanya. Namun, ASIP dapat basi jika tidak disimpan dengan benar atau terlalu lama. Jika ini terjadi, ASIP bukan hanya tidak enak diminum, tetapi juga bisa membahayakan kesehatan bayi.
Mengapa ASIP Bisa Basi?
ASIP bisa basi karena terpapar bakteri atau disimpan pada suhu yang tidak tepat. Misalnya, jika ASIP disimpan di suhu ruang lebih dari 4 jam atau di freezer terlalu lama, ASIP dapat terkontaminasi dan kehilangan kualitasnya. Proses pemanasan ASIP yang berulang juga bisa merusak kandungan nutrisi dan menyebabkan perubahan rasa dan aroma.
Foto : Internet
Ciri-Ciri ASIP Basi yang Harus Bunda Ketahui
Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ASIP sudah basi:
1. Tidak Larut Saat Diaduk
ASIP segar biasanya mudah larut ketika diaduk. Jika Bunda mendapati ASIP tetap terpisah antara lapisan lemak dan cairan meskipun sudah diaduk, ini bisa jadi tanda bahwa ASIP telah basi. ASIP segar akan terlihat homogen setelah diaduk.
2. Rasa Asam atau Masam
ASIP yang basi cenderung memiliki rasa asam. Sebelum memberikannya pada bayi, Bunda bisa mencoba sedikit ASIP di lidah. Jika terasa asam, sebaiknya ASIP tidak diberikan kepada si kecil.
3. Bau Menyengat dan Tidak Sedap
ASIP basi memiliki aroma menyengat atau asam, mirip dengan bau susu sapi yang basi. ASIP segar seharusnya memiliki aroma lembut dan khas ASI. Jika Bunda mencium aroma yang tidak biasa atau terlalu kuat, sebaiknya ASIP tidak digunakan lagi.
Tips Menyimpan ASIP Agar Tetap Segar dan Aman
Agar ASIP tetap berkualitas, berikut adalah beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan saat menyimpan ASIP:
1. Simpan dalam Wadah Bersih dan Tertutup Rapat
Gunakan botol atau kantong ASIP yang steril dan tertutup rapat. Pastikan wadah yang digunakan bersih untuk mencegah kontaminasi bakteri.
Foto : Internet
2. Perhatikan Suhu Penyimpanan
Simpan ASIP pada suhu yang tepat:
3. Labeli Tanggal dan Waktu Pemerahan
Setiap botol atau kantong ASIP sebaiknya dilabeli dengan tanggal dan waktu pemerahan. Ini memudahkan Bunda untuk memantau usia ASIP dan memastikan ASIP yang diberikan adalah yang masih dalam batas waktu simpan (gunakan yang paling lama terlebih dahulu atau first in, first out).
Foto : Internet
4. Hindari Pemanasan ASIP Secara Langsung
Pemanasan ASIP sebaiknya dilakukan dengan cara merendam botol di dalam air hangat, bukan dengan microwave atau langsung di atas api. Cara ini membantu menjaga kandungan nutrisi ASIP tetap baik. Hindari memanaskan ASIP berulang kali agar kualitas ASIP tetap terjaga.
5. Gunakan ASIP Beku Sesuai Batas Waktu
ASIP yang telah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali. Bunda sebaiknya memanaskan ASIP sesuai kebutuhan agar ASIP tidak terbuang dan tetap dalam kondisi segar.
Kapan Harus Membuang ASIP?
Jika ASIP sudah tercium aroma tidak sedap, terasa asam, atau tetap terpisah setelah diaduk, sebaiknya segera buang ASIP tersebut. Tanda-tanda ini menunjukkan ASIP tidak layak diberikan pada bayi karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan atau infeksi.
Kesimpulan
Menyimpan ASIP dengan benar adalah kunci untuk menjaga kualitas ASIP dan memastikan si kecil tetap mendapat asupan ASI yang aman dan berkualitas. Kenali ciri-ciri ASIP basi seperti tidak larut, rasa asam, dan bau menyengat untuk menghindari risiko kesehatan pada bayi. Dengan cara penyimpanan yang tepat dan perhatian ekstra pada kondisi ASIP, Bunda bisa menjaga nutrisi ASI tetap terjaga bagi tumbuh kembang si kecil.