Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Sebagai bunda, perhatian kita terhadap kecukupan nutrisi keluarga, terutama anak, sangat besar. Kita mungkin sudah rajin memberikan makanan tinggi zat besi seperti daging merah, hati ayam, telur, atau sayuran hijau. Namun, ada fakta penting yang sering terlewat: tidak semua makanan sehat bisa dikombinasikan begitu saja.
Beberapa jenis makanan, walaupun bergizi, justru bisa menghambat penyerapan zat besi jika dikonsumsi dalam waktu bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi. Hal ini sangat relevan bagi bunda yang sedang hamil, menyusui, atau memberikan MPASI pada bayi dan balita.
Zat besi merupakan mineral vital yang membantu pembentukan sel darah merah, mendukung fungsi otak, dan menjaga imunitas. Namun, jika penyerapannya terganggu, meski asupan sudah optimal, tubuh tetap bisa mengalami defisiensi. Yuk, kenali kelompok makanan yang bisa mengganggu penyerapan zat besi dan pelajari cara mengaturnya agar tetap bermanfaat.
1. Produk Susu dan Olahannya
Termasuk:
Produk susu memang tinggi kalsium dan protein, namun kalsium terbukti menghambat penyerapan zat besi, terutama jenis non-heme (zat besi dari sumber nabati seperti sayur dan sereal). Ini menjadi tantangan khusus bagi bunda yang sedang memperkenalkan MPASI berbasis sayuran, tahu, atau telur pada si kecil.
Strategi bijak untuk bunda:
Berikan produk susu dengan jeda waktu 1–2 jam setelah konsumsi makanan tinggi zat besi. Misalnya, jika si kecil sarapan dengan bubur bayam atau nasi telur, hindari memberi susu secara bersamaan.
Foto: Internet
2. Makanan Tinggi Fitat
Termasuk:
Fitat atau asam fitat adalah senyawa antinutrien alami yang terdapat dalam kulit biji-bijian. Senyawa ini dapat mengikat mineral termasuk zat besi dan seng, sehingga menghambat penyerapannya di usus.
Solusi cerdas:
3. Makanan Tinggi Oksalat
Termasuk:
Oksalat juga merupakan senyawa pengikat mineral, termasuk zat besi dan kalsium. Bila dikonsumsi berlebihan, apalagi bersamaan dengan makanan kaya zat besi, efektivitas penyerapan zat besi bisa menurun drastis.
Tips penyajian untuk bunda:
Foto: Internet
4. Produk Berbasis Soya
Termasuk:
Soya merupakan sumber protein nabati yang baik. Namun, produk soya mengandung senyawa yang juga menghambat penyerapan zat besi non-heme. Makanan ini sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan makanan kaya zat besi agar penyerapannya tidak terganggu.
Saran praktis:
Konsumsi produk berbasis soya di waktu berbeda, misalnya sebagai camilan sore atau hidangan malam. Hindari mencampur tahu atau susu kedelai dengan sumber zat besi utama seperti daging, telur, atau sayuran hijau dalam satu waktu makan.
Mengapa Zat Besi Itu Penting?
Zat besi berperan dalam produksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan:
Memastikan asupan zat besi saja tidak cukup. Bunda perlu mengelola pola makan agar tubuh benar-benar mampu menyerap zat besi yang dikonsumsi.
Tips Maksimalkan Penyerapan Zat Besi
Contoh Menu Sehari yang Mendukung Penyerapan Zat Besi
Kesimpulan
Tidak semua makanan sehat bisa dikonsumsi bersamaan. Beberapa makanan seperti susu, biji-bijian utuh, cokelat, dan soya—meskipun kaya nutrisi—dapat mengurangi penyerapan zat besi jika disandingkan dengan sumber zat besi dalam waktu makan yang sama.
Sebagai bunda, kita memiliki peran penting dalam merancang waktu makan yang bijak. Hanya dengan memisahkan waktu konsumsi dan memahami kombinasi makanan yang tepat, bunda sudah membantu tubuh menyerap zat besi secara lebih efisien—dan menjaga energi serta kesehatan optimal bagi diri sendiri dan keluarga.