Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Menjadi bunda adalah peran yang penuh makna, namun juga penuh tantangan. Perjalanan ini sering kali membuat banyak bunda muda merasa terbebani oleh pikiran-pikiran yang terus berputar di kepala “Apakah ASI-ku cukup?”, “Kenapa bayiku terus menangis?”, “Apa aku sudah jadi bunda yang baik?” Pertanyaan seperti ini, jika dibiarkan tanpa pengelolaan yang tepat, dapat berubah menjadi overthinking atau kekhawatiran berlebihan yang mengganggu kesehatan mental dan fisik.
Kekhawatiran yang muncul secara berulang dan intens akan memengaruhi sistem tubuh, terutama di bagian lambung. Banyak bunda yang mengalami gejala seperti mual, perut kembung, atau rasa tidak nyaman di perut bagian atas saat sedang merasa cemas atau terlalu banyak berpikir. Hal ini membuktikan bahwa pikiran dan tubuh memiliki hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Mengapa Bunda Muda Rentan Mengalami Overthinking?
Pada masa awal menjadi bunda, bunda menghadapi berbagai tekanan yang datang dari dalam diri maupun lingkungan sekitar. Beberapa penyebab umum overthinking pada bunda muda antara lain:
• Harus merawat bayi sepanjang waktu dengan pola tidur yang kacau.
• Perubahan hormonal yang drastis pasca melahirkan.
• Kurangnya dukungan dari pasangan atau keluarga.
• Harapan sosial untuk menjadi “bunda yang sempurna”.
• Kurangnya waktu pribadi untuk diri sendiri.
Foto: Internet
Beban tanggung jawab yang besar dan tuntutan peran baru ini dapat menimbulkan kelelahan mental dan emosional. Ketika hal ini tidak diimbangi dengan pengelolaan stres yang sehat, overthinking menjadi mudah muncul dan sulit dikendalikan.
Teknik Melepaskan Overthinking secara Somatik
Ada teknik sederhana yang bisa bunda praktikkan sendiri di rumah untuk meredakan pikiran yang terlalu aktif dan menenangkan sistem saraf. Teknik ini tidak membutuhkan alat apa pun cukup tubuh, kesadaran napas, dan keinginan untuk lebih tenang.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
Tepuk area lambung dengan lembut
Gunakan tangan untuk mengetuk atau menepuk secara ringan perut bagian atas (di bawah tulang dada). Area ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya energi kecemasan dan kekhawatiran. Gerakan ini membantu menenangkan saraf dan meredakan ketegangan otot di sekitar lambung.
Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan
Ambil napas melalui hidung, tahan sejenak, lalu keluarkan secara perlahan melalui mulut. Sambil melakukan ini, bayangkan semua pikiran yang membebani perlahan-lahan keluar dari tubuh setiap kali bunda menghembuskan napas.
Ucapkan afirmasi positif secara perlahan
Ulangi dalam hati atau dengan suara lirih, “Aku izinkan pikiranku menjadi tenang” atau “Aku mampu menghadapi hari ini dengan damai.”
Latihan ini bisa bunda lakukan kapan saja: saat bangun tidur, sebelum tidur malam, atau ketika merasa mulai tidak bisa berhenti memikirkan sesuatu.
Manfaat Teknik Ini bagi Kesehatan Emosional Bunda
Teknik ini sangat berguna terutama untuk bunda yang mengalami gejala fisik dari stres berlebihan, seperti:
• Perut terasa begah atau mual tanpa sebab medis jelas.
• Kesulitan tidur meskipun tubuh lelah.
• Sakit kepala akibat pikiran yang terus-menerus aktif.
• Ledakan emosi seperti menangis tiba-tiba atau mudah tersinggung.
Foto: Internet
Dengan mempraktikkan teknik ini secara rutin, tubuh dan pikiran akan mulai bekerja selaras dalam menurunkan intensitas kecemasan dan memulihkan keseimbangan emosional bunda.
Tips Tambahan untuk Mengurangi Overthinking
Selain teknik fisik dan pernapasan, beberapa strategi lain juga bisa membantu bunda mengelola pikiran berlebihan secara lebih efektif:
Menulis jurnal setiap malam
Luangkan waktu 10–15 menit untuk menuliskan apa yang bunda pikirkan hari itu. Tidak perlu solusi hanya menuliskan pikiran dapat membantu mengeluarkannya dari kepala.
Tentukan waktu khusus untuk memikirkan solusi
Daripada membiarkan pikiran berputar sepanjang hari, sediakan waktu khusus untuk “sesi berpikir.” Setelah itu, berikan izin kepada diri sendiri untuk berhenti memikirkannya sementara waktu.
Berbicara dengan pasangan atau sahabat terpercaya
Sering kali, berbagi cerita membuat beban pikiran terasa lebih ringan. Orang lain mungkin tidak selalu bisa memberikan solusi, tapi kehadiran mereka bisa memberi rasa nyaman.
Lakukan aktivitas yang memusatkan perhatian
Kegiatan seperti berjalan kaki, mewarnai, merapikan rumah, atau memasak bisa menjadi bentuk meditasi aktif yang membawa pikiran kembali ke masa kini.
Foto: Internet
Mengapa Mengelola Kekhawatiran Sangat Penting?
Bunda adalah pusat dari dinamika keluarga. Ketika bunda bisa mengatur pikirannya dengan tenang, energi yang terpancar di rumah pun menjadi lebih damai. Anak-anak akan merespons ketenangan ini dan tumbuh dalam lingkungan yang stabil secara emosional.
Tenang bukan berarti tidak peduli. Justru, dengan memiliki ketenangan batin, bunda dapat membuat keputusan lebih bijak, menyikapi tantangan dengan lebih sabar, dan memberikan kasih sayang tanpa terbebani oleh ketegangan pikiran.
Kesimpulan: Menjadi Tenang adalah Pilihan Bijak
Overthinking bukan tanda bahwa bunda lemah itu adalah respons alami tubuh terhadap tekanan yang terlalu besar. Namun, saat bunda menyadari bahwa ada cara untuk mengelola kekhawatiran secara sehat, maka bunda telah mengambil langkah penting menuju keseimbangan diri. Teknik sederhana seperti menepuk area lambung dan bernapas dengan sadar bisa menjadi rutinitas harian yang memberi ruang bagi ketenangan untuk masuk. Setiap bunda berhak untuk merasa damai, dan itu bisa dimulai dari diri sendiri.