Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Bagi Bunda muda, memberikan makanan terbaik untuk keluarga, terutama si kecil, adalah sebuah prioritas utama. Ketika memasuki fase MPASI (Makanan Pendamping ASI), perhatian terhadap kebersihan dan keamanan makanan menjadi hal yang sangat penting. Banyak yang beranggapan bahwa jika makanan terlihat segar dan harum, maka otomatis aman untuk dikonsumsi. Padahal, kenyataannya tidak selalu begitu.
Berdasarkan prinsip keamanan pangan, ada 5 kunci utama yang sebaiknya diketahui dan diterapkan oleh setiap Bunda dalam mengelola makanan di rumah. Kunci ini bukan hanya untuk mencegah penyakit, tapi juga untuk memastikan nutrisi terserap maksimal dan tumbuh kembang si kecil tidak terganggu. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Suhu adalah faktor penting yang memengaruhi pertumbuhan bakteri. Makanan yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang sangat berisiko mengalami kontaminasi. Bakteri bisa berkembang sangat cepat pada suhu antara 5°C hingga 60°C, terutama pada makanan yang mengandung protein seperti daging, ayam, ikan, telur, dan produk susu.
Apa yang bisa Bunda lakukan?
• Simpan makanan dingin di bawah 5°C, seperti di dalam kulkas atau cooler box.
• Jaga makanan panas tetap di atas 60°C jika belum langsung dikonsumsi.
• Hindari membiarkan MPASI atau makanan matang lainnya berada di suhu ruang lebih dari 2 jam.
Saat bepergian bersama si kecil, gunakan termos makanan atau cooler bag yang dilengkapi ice gel untuk menjaga suhu tetap aman.
Foto: Internet
Air adalah elemen penting dalam menyiapkan makanan: mulai dari mencuci bahan, merebus, hingga mengolah MPASI. Jika air yang digunakan tercemar, maka makanan pun bisa menjadi media penyebaran kuman.
Tips untuk Bunda:
• Gunakan air minum yang sudah dimasak atau berasal dari sumber terpercaya seperti air galon.
• Cuci sayuran, buah, dan bahan mentah lainnya di bawah air mengalir yang bersih.
• Pastikan memilih bahan makanan segar yang tidak berbau menyengat, berlendir, atau berubah warna.
Untuk MPASI, Bunda bisa memilih bahan organik jika memungkinkan, serta menghindari bahan olahan yang mengandung tambahan garam, gula, atau penyedap rasa berlebihan.
Foto: Internet
Kebersihan dapur sangat berpengaruh terhadap kualitas makanan. Bakteri bisa berpindah dari tangan, alat masak, atau permukaan dapur yang tidak bersih ke makanan yang disiapkan.
Langkah sederhana menjaga kebersihan:
• Cuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah menyiapkan makanan.
• Gunakan talenan dan pisau yang berbeda untuk bahan mentah dan makanan matang.
• Bersihkan perlengkapan MPASI seperti mangkuk, sendok, dan botol menggunakan sabun khusus bayi dan air panas.
Saran tambahan:
Sediakan lap dapur bersih, sabun antibakteri, dan semprotan desinfektan untuk permukaan meja atau alat masak yang sering digunakan.
Foto: Internet
Proses memasak bukan hanya membuat makanan terasa enak, tapi juga bertujuan untuk membunuh kuman, bakteri, dan parasit yang bisa membahayakan kesehatan. Untuk bayi, makanan harus benar-benar matang karena sistem pencernaannya masih dalam tahap perkembangan.
Catatan penting bagi Bunda:
• Rebus daging dan ikan sampai tidak ada bagian mentah yang tersisa.
• Hindari memberi telur setengah matang kepada bayi, pastikan kuning dan putihnya matang sempurna.
• Jangan menyajikan makanan mentah seperti sashimi, telur mentah, atau susu segar yang belum dipasteurisasi kepada si kecil.
Jika menggunakan bahan makanan beku, cairkan secara perlahan di dalam kulkas, bukan di suhu ruang, sebelum dimasak.
Foto: Internet
Kontaminasi silang terjadi ketika bakteri dari bahan mentah berpindah ke makanan matang melalui peralatan, tangan, atau permukaan dapur. Ini adalah salah satu penyebab utama gangguan pencernaan yang sering tidak disadari.
Cara mencegahnya:
• Gunakan talenan dan pisau khusus untuk bahan mentah seperti daging dan ikan.
• Simpan bahan mentah di rak bawah kulkas agar cairan tidak menetes ke makanan matang.
• Jangan gunakan bumbu atau alat masak yang sebelumnya dipakai untuk bahan mentah pada makanan matang.
Untuk MPASI, Bunda sebaiknya menyediakan alat khusus seperti food processor, talenan kecil, dan wadah steril agar pengolahannya terhindar dari risiko kontaminasi.
Foto: Internet
Bayi dan balita memiliki sistem imun yang belum sepenuhnya berkembang. Makanan yang tidak aman bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti:
• Diare dan muntah
• Infeksi saluran cerna
• Penurunan nafsu makan
• Keracunan makanan
• Gangguan penyerapan nutrisi, yang berdampak pada berat badan dan perkembangan bayi
Dengan memastikan keamanan makanan, Bunda tidak hanya melindungi kesehatan fisik anak, tapi juga membentuk kebiasaan makan sehat sejak dini.
Selalu cek tanggal kedaluwarsa bahan makanan kemasan sebelum digunakan.
Simpan makanan sisa di wadah tertutup rapat dan segera masukkan ke kulkas.
Gunakan label atau stiker tanggal pada MPASI buatan sendiri untuk memantau batas simpannya.
Jangan mencicipi makanan bayi menggunakan sendok yang telah digunakan pribadi, gunakan sendok steril.
Foto: Internet
Menjadi Bunda bukan hanya soal menyiapkan makanan lezat, tapi juga memastikan makanan tersebut aman dan bebas dari risiko kesehatan. Dengan menerapkan 5 kunci keamanan pangan ini secara konsisten, Bunda telah memberikan perlindungan pertama dan terbaik untuk anak dan seluruh anggota keluarga. Ingat, makanan sehat bukan hanya tentang kandungan nutrisinya, tapi juga bagaimana cara kita mengolah dan menyajikannya. Yuk, mulai dari dapur sendiri, wujudkan keluarga yang lebih sehat dan kuat!