Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Pernah merasa waktu 24 jam sehari tidak pernah cukup? Rasanya baru saja membuka mata di pagi hari, tiba-tiba sudah harus kembali bersiap tidur. Apalagi bagi Bunda muda yang memegang peran ganda mengurus anak, mengelola rumah, menyelesaikan pekerjaan, bahkan merawat diri sendiri. Namun, sesungguhnya baik Elon Musk, Oprah Winfrey, maupun Bunda di mana pun berada, semuanya mendapatkan jumlah waktu yang sama: 24 jam dalam sehari.
Yang membedakan bukan jumlah waktunya, melainkan cara kita mengelolanya. Lalu, bagaimana Bunda bisa mengatur waktu dengan lebih bijak dan efisien, tanpa merasa kehabisan energi? Simak tiga strategi jitu yang bisa Bunda terapkan untuk menjadi lebih produktif baik sebagai Bunda rumah tangga maupun sebagai pribadi. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Selama ini banyak yang menganggap multitasking adalah kemampuan unggul, terutama di kalangan Bunda rumah tangga. Namun kenyataannya, melakukan banyak hal sekaligus sering kali menurunkan kualitas dari setiap pekerjaan. Bunda mungkin memasak sambil menyusui, mengecek email sambil menemani anak bermain, atau menyapu sambil menyusun daftar belanja. Tapi, apakah semuanya benar-benar selesai dengan maksimal?
Solusinya: Terapkan sistem prioritas. Bunda bisa membuat to-do list harian dan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam empat kategori:
Penting dan Mendesak
Penting tapi Tidak Mendesak
Tidak Penting tapi Mendesak
Tidak Penting dan Tidak Mendesak
Fokuskan energi pada dua kategori pertama. Selesaikan satu pekerjaan secara penuh sebelum berpindah ke yang lain. Dengan begitu, Bunda bisa bekerja lebih efektif dan tidak mudah merasa kewalahan.
Foto: Internet
Teknik ini sangat cocok diterapkan oleh Bunda yang ingin menyicil pekerjaan rumah, mengelola bisnis rumahan, atau bahkan sekadar menulis jurnal. Caranya mudah dan fleksibel untuk berbagai jenis aktivitas.
Langkah-langkahnya:
Pilih satu tugas yang ingin diselesaikan.
Fokus sepenuhnya selama 25 menit (tanpa gangguan).
Setelah itu, istirahat sejenak selama 5 menit.
Ulangi siklus ini 4 kali, lalu ambil istirahat panjang sekitar 15–30 menit.
Keuntungannya:
Mencegah kelelahan mental
Meningkatkan produktivitas dan konsentrasi
Membuat pekerjaan terasa lebih ringan karena dilakukan bertahap
Contohnya: Gunakan 25 menit pertama untuk melipat pakaian, lalu 25 menit berikutnya untuk menyiapkan MPASI, dan lanjutkan sesuai kebutuhan.
Ponsel sering menjadi pengalih perhatian utama. Satu notifikasi media sosial saja bisa membuat waktu berlalu tanpa terasa. Tanpa disadari, waktu yang seharusnya digunakan untuk membersihkan rumah, bermain dengan anak, atau beribadah malah tersita.
Solusi praktis:
Aktifkan fitur Do Not Disturb saat sedang menyelesaikan tugas penting.
Letakkan ponsel di ruangan terpisah saat waktu fokus.
Gunakan aplikasi untuk mengatur waktu penggunaan gawai.
Tentukan waktu khusus dalam sehari untuk mengecek media sosial.
Dengan mengurangi ketergantungan terhadap ponsel, Bunda juga memberi contoh positif pada anak tentang disiplin dan manajemen waktu yang sehat.
Foto: Internet
Waktu adalah aset yang tidak bisa diganti. Sebagai pusat dari kehidupan rumah tangga, Bunda memiliki peran penting dalam menjaga ritme harian yang harmonis. Ketika waktu tidak dikelola dengan baik, perasaan tertekan dan kelelahan mudah muncul, yang pada akhirnya berdampak pada semua anggota keluarga.
Manfaat dari manajemen waktu yang baik bagi Bunda:
Menjadikan hari lebih terstruktur dan tenang
Membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tanpa tergesa-gesa
Memberi ruang untuk me-time, refleksi diri, dan ibadah
Memperkuat hubungan dengan anak dan pasangan karena adanya waktu berkualitas
Mulai Hari Lebih Awal
Bangun 15–30 menit lebih pagi bisa memberikan waktu ekstra untuk merapikan pikiran, membuat rencana harian, atau sekadar menikmati secangkir teh tanpa gangguan.
Sediakan Slot Waktu Darurat
Bunda bisa menyisihkan 30 menit hingga 1 jam di jadwal harian untuk kejadian tak terduga, seperti anak rewel atau listrik padam. Dengan begitu, jadwal tidak mudah berantakan.
Ajak Anak Terlibat dalam Aktivitas Ringan
Libatkan anak dalam pekerjaan rumah seperti melipat baju, menyiram tanaman, atau membersihkan mainan. Selain membantu Bunda, kegiatan ini juga menjadi momen kebersamaan yang berharga.
Berani Delegasi dan Minta Bantuan
Bunda tidak harus menyelesaikan segalanya sendiri. Libatkan pasangan, anggota keluarga, atau asisten rumah tangga. Menjadi Bunda bukan berarti memikul seluruh beban, tetapi tahu kapan dan bagaimana meminta bantuan.
Foto: Internet
Semua orang diberi waktu yang sama. Namun, hasil akhirnya sangat bergantung pada bagaimana kita memilih untuk menggunakannya. Bunda bisa memilih untuk terjebak dalam kesibukan tanpa arah, atau membangun sistem yang membuat hari-hari terasa lebih teratur dan menyenangkan. Dengan manajemen waktu yang baik, Bunda tidak hanya menjadi lebih produktif, tetapi juga bisa menjalani peran sebagai Bunda, istri, dan pribadi dengan lebih penuh cinta dan kesadaran. Bukan tentang seberapa banyak yang dikerjakan, tetapi seberapa berkualitas kehadiran Bunda dalam setiap momen.