Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Memperkenalkan MPASI (Makanan Pendamping ASI) kepada si kecil merupakan momen penting dalam perjalanan tumbuh kembangnya.
Salah satu tantangan umum yang sering dihadapi oleh banyak bunda adalah kebiasaan ngemut makanan.
Ngemut bisa terjadi karena si kecil belum terbiasa mengunyah atau merasa tekstur makanannya sulit ditelan.
Untuk membantu transisi ini, penting untuk mengenalkan makanan dengan tekstur lembut, halus, dan mudah dicerna agar si kecil nyaman dan mau makan dengan lebih aktif.
Yuk, bunda simak inspirasi makanan lembut anti diemut yang bisa disiapkan di rumah, bersama Bunda dan si Kecil!
Kembang tahu atau tofu sutra adalah pilihan luar biasa untuk si kecil yang baru belajar makan.
Keunggulan:
• Teksturnya sangat lembut dan hampir meleleh di mulut,
• Kaya akan protein nabati,
• Mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang masih berkembang.
Tips penyajian:
Sajikan kembang tahu polos atau campurkan dengan sedikit kaldu homemade tanpa tambahan garam.
Bunda bisa juga menambahkan potongan kecil sayuran yang telah dihaluskan untuk meningkatkan nilai gizinya.
Foto: Internet
Silky pudding merupakan dessert yang berbahan dasar:
• Susu,
• Agar-agar.
Keunggulan:
• Teksturnya licin dan halus, membuatnya sangat mudah ditelan,
• Menjadi sumber energi dari kandungan susu.
Tips penyajian:
Gunakan susu khusus bayi atau susu nabati seperti susu almond atau oat milk, dan hindari penggunaan gula berlebihan.
Bunda bisa menambahkan pure buah alami tanpa gula sebagai topping.
Foto: Internet
Chawanmushi adalah custard telur ala Jepang yang:
• Dikukus hingga sangat lembut,
• Memiliki rasa gurih ringan yang disukai anak-anak.
Keunggulan:
• Kaya protein dari telur,
• Teksturnya lembut, mudah dikunyah, dan dicerna.
Tips penyajian:
Gunakan kaldu ayam homemade yang ringan sebagai campuran telur.
Bunda juga dapat menambahkan sedikit irisan bayam atau wortel kukus untuk tambahan nutrisi.
Foto: Internet
Kue talam berbahan dasar:
• Labu kuning,
• Tepung beras.
Keunggulan:
• Kaya beta karoten yang penting untuk kesehatan mata,
• Teksturnya lembut dan legit, cocok untuk memperkenalkan rasa manis alami kepada bayi.
Tips penyajian:
Kurangi atau hilangkan penggunaan gula tambahan.
Pilih labu kuning matang alami untuk rasa manis yang lembut dan alami.
Foto: Internet
Buah-buahan matang seperti:
• Pepaya,
• Melon,
• Alpukat,
sangat cocok dijadikan camilan lembut untuk si kecil.
Keunggulan:
• Kaya serat alami untuk membantu pencernaan,
• Mengandung vitamin dan mineral penting.
Tips penyajian:
Pilih buah yang matang alami tanpa tambahan pemanis.
Kerok halus buah tersebut, atau blender sebentar tanpa tambahan air untuk tekstur lebih lembut.
Foto: Internet
Bubur sumsum merupakan makanan tradisional yang:
• Terbuat dari tepung beras dan santan encer,
• Bertekstur sangat halus dan lembut.
Keunggulan:
• Menjadi sumber energi dari karbohidrat kompleks,
• Memiliki rasa gurih alami yang memperkenalkan variasi rasa baru kepada bayi.
Tips penyajian:
Gunakan santan encer untuk membuatnya lebih ringan, dan pastikan teksturnya benar-benar halus sebelum diberikan.
Sajikan bubur sumsum dalam kondisi hangat suam-suam kuku agar nyaman di mulut si kecil.
Foto: Internet
Memilih makanan dengan tekstur lembut untuk si kecil sangat penting karena:
• Membantu transisi dari makanan cair ke makanan padat:
Makanan lembut membantu bayi beradaptasi dengan tekstur baru tanpa rasa takut atau tidak nyaman.
• Mengurangi risiko tersedak:
Makanan yang terlalu keras atau kasar bisa berbahaya bagi bayi yang belum mahir mengunyah.
• Melatih kemampuan oral motorik:
Mengunyah dan menelan makanan bertekstur lembut memperkuat otot-otot mulut, lidah, dan rahang yang penting untuk perkembangan bicara.
• Membuat pengalaman makan lebih positif:
Makanan yang nyaman di mulut akan membuat bayi lebih semangat untuk mencoba makan dan mengurangi risiko menjadi picky eater di kemudian hari.
• Pastikan suhu makanan aman:
Sajikan makanan hangat suam-suam kuku, tidak panas, agar nyaman saat masuk ke mulut bayi.
• Berikan dalam porsi kecil:
Mulailah dengan satu sendok kecil untuk melatih keterampilan makan mandiri.
• Ciptakan suasana makan yang menyenangkan:
Tersenyum, berbicara positif, dan memberikan dukungan akan meningkatkan semangat si kecil saat mencoba makanan baru.
• Sabar dan konsisten:
Belajar makan adalah proses bertahap. Bila bayi menolak makanan baru, cobalah lagi di lain waktu tanpa memaksa.
Memperkenalkan makanan lembut seperti kembang tahu, silky pudding, chawanmushi, kue talam labu, buah kerok, dan bubur sumsum adalah langkah efektif untuk membantu si kecil mengatasi kebiasaan ngemut dan melatih keterampilan makan secara bertahap. Dengan pendekatan yang tepat, bunda tidak hanya memperkaya pengalaman makan anak, tetapi juga mendukung perkembangan oral motorik dan mencegah picky eater sejak dini.