Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Memasuki tahap pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI), bunda tentu ingin memberikan yang terbaik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Dalam memilih bahan makanan, sering kali fokus tertuju pada bahan yang sudah umum seperti ayam, ikan, atau telur. Namun, ada satu bahan yang kaya manfaat tapi kerap terlewatkan, yaitu belut. Meskipun lebih dikenal sebagai bahan masakan tradisional, belut ternyata memiliki kandungan gizi yang luar biasa, sangat bermanfaat terutama di masa emas pertumbuhan anak. Simak penjelasannya bersama Bunda dan si Kecil!
Setiap 100 gram daging belut mengandung sekitar 185 kalori, menjadikannya sumber energi yang sangat baik. Selain itu, daging belut juga diperkaya dengan nutrisi penting lainnya seperti:
• 18,5 gram protein
• 11,5–12 gram lemak
• 270 mg kalium
• 20 mg kalsium
• 4 mg vitamin E
• 3500 IU vitamin A
• 930 IU vitamin D
• 15 mcg folat
• 6,5 mcg selenium
• 1,5 mg zinc (seng)
Foto: Internet
Melihat daftar ini, jelas bahwa daging belut merupakan sumber protein hewani tinggi. Protein ini sangat dibutuhkan untuk membentuk dan memperbaiki jaringan tubuh, serta mendukung pertumbuhan otot dan organ bayi.
Belut mengandung dua vitamin penting dalam jumlah tinggi, yaitu vitamin A dan D. Vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan mata, memperkuat daya tahan tubuh, serta membantu proses regenerasi sel. Sedangkan vitamin D berfungsi membantu tubuh menyerap kalsium, sehingga mendukung kesehatan dan kekuatan tulang bayi.
Selain itu, kandungan zinc dan selenium sangat baik untuk memperkuat sistem imun, sementara folat berperan dalam perkembangan otak dan sistem saraf pusat. Kandungan kalium dan magnesium membantu fungsi otot dan jantung, yang penting bagi pertumbuhan optimal.
Meskipun tidak sebanyak ikan laut, belut tetap mengandung asam lemak omega-3, yang penting bagi perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Lemak sehat ini juga memiliki efek anti-inflamasi, menjaga kesehatan kulit, serta mendukung fungsi sistem saraf secara menyeluruh.
Lemak tak jenuh yang terdapat dalam belut termasuk jenis lemak baik, yang tidak hanya membantu pembentukan jaringan tubuh, tapi juga menjadi cadangan energi. Hal ini sangat berguna terutama bagi bayi yang membutuhkan asupan kalori tambahan karena berat badan yang belum optimal.
Jika bunda sedang mencari makanan untuk membantu meningkatkan berat badan si kecil secara alami, belut bisa menjadi pilihan yang sangat tepat. Kandungan kalorinya yang tinggi, ditambah dengan protein dan lemak sehat, menjadikannya booster alami berat badan bayi tanpa perlu tambahan produk instan.
Tekstur daging belut yang lembut juga cocok untuk bayi yang baru belajar makan makanan padat. Dengan pengolahan yang tepat, belut dapat menjadi menu MPASI favorit yang tidak hanya enak tapi juga sangat bergizi.
Foto: Internet
Untuk memastikan manfaat belut maksimal dan aman dikonsumsi oleh bayi, bunda perlu memperhatikan cara pengolahannya. Berikut beberapa langkah penting:
Pilih belut segar – Pastikan belut yang digunakan masih segar, beraroma alami, dan tidak berlendir berlebihan.
Bersihkan dengan benar – Buang bagian kepala dan isi perutnya, lalu cuci dengan air jeruk nipis atau cuka untuk menghilangkan bau dan lendir.
Rebus atau kukus – Metode ini menjaga kandungan gizinya tetap utuh, sekaligus membuat daging lebih empuk.
Haluskan sesuai usia bayi – Gunakan blender atau saringan untuk menyesuaikan tekstur dengan tahapan usia bayi. Untuk bayi usia 6–8 bulan, pastikan daging benar-benar halus.
Kombinasikan dengan bahan lain – Campurkan belut dengan bahan lain seperti nasi tim, wortel, brokoli, atau labu kuning agar rasa dan nutrisinya makin lengkap.
Foto: Internet
Sama seperti bahan makanan baru lainnya, memperkenalkan belut sebaiknya dilakukan dengan prinsip "aturan 3 hari tunggu". Setelah memberikan belut, amati apakah ada reaksi alergi seperti ruam, muntah, atau diare. Jika ada gejala tersebut, hentikan pemberian dan segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Dengan segala kandungan gizi dan manfaatnya, belut patut dipertimbangkan sebagai sumber protein hewani dalam menu MPASI si kecil. Bukan hanya sebagai variasi rasa, tetapi juga karena kemampuannya mendukung pertumbuhan, meningkatkan imunitas, serta membantu menambah berat badan bayi secara alami.
Bagi bunda yang sedang menyusun menu MPASI yang sehat, lengkap, dan variatif, belut bisa menjadi pilihan cerdas. Tidak kalah bergizi dibandingkan ayam atau ikan laut, belut membawa nilai tambah dari segi kandungan vitamin dan lemak sehat. Jadi, tidak ada salahnya mulai mempertimbangkan belut dalam menu harian si kecil.