Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Telur puyuh merupakan salah satu makanan bernutrisi tinggi yang cocok untuk bayi dalam masa MPASI. Selain kaya protein, telur puyuh juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang mendukung tumbuh kembang anak. Namun, seberapa banyak telur puyuh yang boleh diberikan sesuai usia bayi? Yuk, simak panduannya di artikel Bunda dan si Kecil berikut ini agar si Kecil mendapatkan manfaat optimal!
Telur puyuh mengandung:
Dibandingkan dengan telur ayam, telur puyuh memiliki lebih banyak protein dan zat besi per gram, sehingga bisa menjadi pilihan makanan bergizi untuk si Kecil.
Setiap usia memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, termasuk dalam konsumsi telur puyuh. Berikut rekomendasi jumlah telur puyuh yang dapat diberikan:
Pada tahap awal MPASI, bayi masih beradaptasi dengan makanan padat. Telur puyuh bisa diperkenalkan sebagai sumber protein utama, tetapi tetap dikombinasikan dengan makanan lain seperti ikan atau daging.
Cara penyajian:
Di usia ini, bayi mulai lebih aktif dan membutuhkan lebih banyak protein untuk mendukung pertumbuhannya. Mereka juga sudah mulai mengenal tekstur makanan yang lebih padat.
Cara penyajian:
Foto: Internet
Setelah usia satu tahun, anak semakin aktif dan membutuhkan asupan protein lebih tinggi. Selama tidak ada alergi atau gangguan pencernaan, si Kecil bisa mengonsumsi lebih banyak telur puyuh.
Cara penyajian:
Meskipun telur puyuh lebih jarang menyebabkan alergi dibandingkan telur ayam, tetap perhatikan reaksi anak setelah pemberian pertama kali. Beberapa tanda alergi yang harus diwaspadai:
Jika muncul reaksi alergi, segera hentikan pemberian dan konsultasikan ke dokter.
Telur mentah atau setengah matang berisiko mengandung bakteri Salmonella yang bisa menyebabkan infeksi pencernaan. Pastikan telur puyuh dimasak hingga benar-benar matang sebelum diberikan kepada bayi.
Meskipun telur puyuh kaya nutrisi, sebaiknya tetap kombinasikan dengan sumber protein lain seperti ayam, ikan, tahu, tempe, atau kacang-kacangan agar nutrisi si Kecil lebih seimbang.
Gunakan telur puyuh yang masih segar dan berasal dari sumber terpercaya. Jika memungkinkan, pilih telur puyuh organik untuk memastikan kualitasnya lebih baik.
Bahan:
Cara membuat:
Campurkan semua bahan dan masak hingga teksturnya lembut.
Bisa ditambah sedikit minyak zaitun agar lebih lezat dan sehat.
Bahan:
Cara membuat:
Kocok telur puyuh, tambahkan bayam dan keju.
Panaskan wajan, olesi dengan sedikit mentega.
Tuang adonan dan masak dengan api kecil hingga matang.
Potong kecil agar mudah digenggam si Kecil.
Bahan:
Cara membuat:
Bungkus telur puyuh dengan daging ayam cincang, bentuk bola-bola kecil.
Masukkan ke dalam air kaldu yang mendidih.
Tambahkan wortel dan daun bawang, masak hingga matang.
Telur puyuh adalah sumber protein yang sangat baik untuk bayi, tetapi harus diberikan dalam jumlah yang sesuai usia:
Pastikan telur puyuh dimasak dengan matang, perhatikan reaksi alergi, dan kombinasikan dengan makanan bergizi lainnya.