Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Tubuh buah hati yang masih di bawah usia 1 tahun memang masih sangat rentan dan sedang dalam tahap pengembangan fungsi organ tubuhnya. Sebagai ibu, tentunya kita harus berhati-hati dalam memilih apa yang akan kita masak untuk mereka. Jika Anda memiliki anak di bawah 1 tahun, perlu diingat untuk menghindari memberikan makanan-makanan tertentu kepada si kecil.
Fungsi ginjal pada bayi di bawah usia 1 tahun masih belum optimal dan tampaknya belum siap untuk mengolah makanan dengan kandungan garam yang tinggi, seperti sosis, keju, dan daging asap. Oleh karena itu, saat mempersiapkan makanan untuk bayi, sangat disarankan bagi ibu untuk tidak menambahkan garam ke dalam bubur atau makanan pendamping ASI lainnya.
Para ahli menyarankan bahwa makanan dengan kandungan pemanis yang tinggi dapat berdampak pada penyerapan nutrisi pada bayi. Selain itu, makanan dengan kandungan gula yang tinggi juga bisa mempengaruhi daya tahan tubuh bayi, pertumbuhan tingginya, dan bahkan meningkatkan risiko obesitas di masa depan.
Foto: internet
Makanan laut memang sarat dengan nutrisi, namun beberapa jenis seperti udang, kepiting, tiram, dan siput bisa memicu alergi. Oleh karena itu, demi kesejahteraan si kecil, sebaiknya ibu menahan diri untuk tidak memberikan makanan laut dalam jumlah banyak pada tahun pertama kehidupannya. Lebih disarankan untuk mulai memperkenalkannya setelah si buah hati berusia 1 tahun.
Madu, meski manis dan lezat, bisa menjadi tempat yang berbahaya bagi bakteri untuk berkembang biak dan melepaskan zat beracun. Oleh karena itu, demi kebaikan dan keselamatan buah hati Anda yang masih kecil, para ahli menyarankan agar kita tidak memberikan madu kepada mereka sampai usia setidaknya 1 tahun.
Foto: internet
Berdasarkan penelitian, risiko bayi terpapar infeksi listeria dari konsumsi keju lunak (misal: brie, mascarpone) cukup tinggi. Untuk itu, demi menjaga kesehatan buah hati Anda, ibu bisa mempertimbangkan untuk memberikan keju keras (misal: cheddar, parmesan, gouda) atau keju krim sebagai alternatif yang lebih aman dan tetap dapat memenuhi asupan kalsiumnya.
Seperti halnya keju lunak, bakteri listeria bisa saja bersembunyi di makanan ini dan berpotensi menyebabkan keracunan pada buah hati Anda. Selain itu, kandungan vitamin A yang berlebihan dalam pate hati mungkin tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil dengan baik.
Foto: internet
Susu memiliki kandungan vitamin dan mineral yang melimpah, bahkan dua kali lebih banyak dari ASI. Namun, pada bayi di bawah usia 1 tahun, sistem pencernaan mereka masih dalam tahap perkembangan dan belum mampu memproses protein dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan beban berlebih pada ginjal dan lambung bayi, yang berpotensi menimbulkan masalah seperti kembung dan gangguan pencernaan lainnya. Oleh karena itu, disarankan agar ibu tidak memberikan susu sapi atau susu segar dalam jumlah banyak pada tahap ini.
Penting bagi ibu untuk menghindari memberikan makanan berupa biji-bijian kecil seperti biji melon, biji bunga matahari, kacang tanah, dan buah-buahan kecil kepada anak yang berusia di bawah 1 tahun. Meskipun kacang-kacangan memiliki nilai nutrisi yang tinggi, ukuran kecilnya dapat meningkatkan risiko tersedak pada anak saat mengkonsumsinya.
Foto: internet
Stroberi, meski lezat, memiliki kandungan asam yang cukup tinggi yang bisa berdampak pada sistem pencernaan anak. Jadi, jika buah stroberi dikonsumsi oleh bayi, ada kemungkinan dapat menimbulkan reaksi seperti gatal-gatal.
Seperti halnya stroberi, konsumsi putih telur bisa memicu reaksi alergi seperti gatal-gatal dan eksim pada anak, serta berbagai kondisi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, disarankan bagi ibu untuk mulai memberikan putih telur kepada anaknya setelah usianya mencapai 1 tahun ke atas.
Kami berharap informasi yang telah disampaikan di artikel ini dapat memberikan manfaat untuk Anda. Semoga buah hati Anda selalu dalam keadaan sehat dan bahagia!