Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Memasuki usia 6 bulan, bayi mulai membutuhkan asupan tambahan selain ASI, yaitu MPASI. Di momen inilah bunda mulai menghadapi tantangan dalam memilih bahan makanan yang aman, bergizi, dan mudah dicerna oleh tubuh bayi yang masih berkembang. Salah satu sayuran yang layak diperhitungkan sebagai bahan MPASI utama adalah brokoli.
Brokoli merupakan sayuran hijau yang sarat nutrisi. Meskipun tampilannya sederhana dan rasanya sedikit pahit, brokoli menyimpan banyak manfaat luar biasa bagi tumbuh kembang bayi. Dengan kandungan vitamin C, K, A, serat, zat besi, dan antioksidan tinggi, brokoli dapat menjadi pilihan utama MPASI rumahan yang sehat dan praktis. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Brokoli mengandung vitamin C dalam kadar tinggi, yang sangat penting untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Ketika bayi mulai mengenal makanan padat dan bersentuhan lebih luas dengan lingkungannya, sistem imun yang kuat menjadi benteng utama agar ia tidak mudah terserang infeksi.
Memberikan brokoli sebagai bagian dari menu MPASI dapat membantu tubuh bayi melawan virus dan bakteri secara lebih efektif.
Foto: Internet
Kandungan kalsium dan fosfor dalam brokoli sangat bermanfaat untuk membantu pembentukan tulang dan gigi yang kuat. Ini menjadi penting terutama saat bayi memasuki masa pertumbuhan gigi. Brokoli juga mengandung magnesium yang bekerja sama dengan kalsium dalam menjaga kepadatan tulang.
Dengan memberikan brokoli secara rutin, bunda membantu memenuhi kebutuhan mineral penting sejak dini.
Brokoli mengandung berbagai vitamin B, kolin, dan asam folat yang mendukung pembentukan sel otak serta sistem saraf pusat. Nutrisi ini membantu bayi dalam mengembangkan kemampuan berpikir, belajar, dan mengingat.
Masa pertumbuhan otak bayi sangat pesat di usia dini, sehingga pemberian makanan bergizi seperti brokoli akan memberikan dampak positif jangka panjang terhadap perkembangan kognitifnya.
Bayi yang baru mulai makan makanan padat sering mengalami gangguan pencernaan, seperti sembelit. Brokoli yang kaya serat dapat membantu melancarkan buang air besar dan menjaga fungsi pencernaan tetap optimal.
Serat dalam brokoli juga membantu menyeimbangkan mikrobiota usus, sehingga sistem imun dan penyerapan nutrisi dapat berjalan lebih baik.
Foto: Internet
Kandungan vitamin K pada brokoli sangat penting untuk mendukung fungsi pembekuan darah. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan perdarahan yang sulit berhenti. Dengan memperkenalkan brokoli sebagai MPASI, bunda turut membantu melindungi bayi dari risiko gangguan pembekuan darah.
Brokoli mengandung beta-karoten yang diubah oleh tubuh menjadi vitamin A. Nutrisi ini sangat penting untuk mendukung perkembangan retina dan menjaga ketajaman penglihatan bayi. Selain itu, lutein dan zeaxanthin dalam brokoli turut melindungi mata dari efek buruk cahaya biru dan radikal bebas.
Kandungan antioksidan dalam brokoli sangat berperan dalam menjaga sel-sel tubuh bayi tetap sehat. Antioksidan seperti sulforaphane, vitamin C, dan flavonoid membantu melawan kerusakan akibat radikal bebas yang bisa mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh bayi.
Salah satu keunggulan brokoli adalah kandungan nutrisinya yang padat dalam setiap porsi kecil. Ini sangat menguntungkan bagi bayi yang belum bisa makan dalam jumlah banyak. Dalam satu sendok makan brokoli kukus, bayi sudah mendapatkan berbagai vitamin dan mineral esensial.
Agar bayi menerima brokoli dengan baik, penting bagi bunda untuk mengolahnya dengan cara yang tepat:
Kukus brokoli selama 5–7 menit hingga empuk namun tidak kehilangan warna hijaunya.
Untuk bayi di bawah 8 bulan, blender brokoli kukus hingga halus dan tambahkan sedikit ASI atau air matang untuk mencapai tekstur lembut.
Campurkan dengan bahan MPASI lain seperti ubi, nasi tim, tahu, atau daging ayam agar rasa lebih variatif.
Hindari merebus terlalu lama karena bisa merusak kandungan vitamin, terutama vitamin C.
Untuk bayi yang mulai belajar menggenggam, brokoli kukus bisa disajikan sebagai finger food yang lembut dan mudah digigit.
Memperkenalkan brokoli sejak dini bukan hanya memberikan manfaat gizi, tapi juga membentuk kebiasaan makan sehat yang akan terbawa hingga anak tumbuh besar. Bayi yang dibiasakan makan sayur akan lebih mudah menerima makanan sehat lainnya di kemudian hari.
Bunda tidak perlu khawatir jika bayi menolak brokoli pada percobaan pertama. Perlu waktu dan pengenalan berulang agar bayi mengenali dan menerima rasa serta teksturnya. Sabar dan konsisten adalah kunci dalam membangun kebiasaan makan sehat.
Bunda adalah orang pertama yang memperkenalkan dunia rasa dan gizi kepada Si Kecil. Memilih bahan MPASI tidak hanya soal kenyang, tapi juga soal kualitas nutrisi yang masuk ke tubuh bayi. Brokoli adalah salah satu pilihan terbaik karena seimbang antara manfaat kesehatan dan kemudahan pengolahan.
Pastikan brokoli yang digunakan bersih dan bebas pestisida. Bunda bisa memilih brokoli organik atau mencuci dengan larutan air garam sebelum dikukus. Kombinasikan brokoli dengan bahan bergizi lain agar MPASI menjadi lebih bervariasi dan menarik.
Foto: Internet
Brokoli adalah sayuran kecil dengan manfaat besar. Dari memperkuat sistem imun hingga menunjang perkembangan otak dan mata, brokoli memberikan kontribusi besar bagi tumbuh kembang bayi. Dengan pengolahan yang tepat dan variasi dalam penyajian, brokoli bisa menjadi bagian penting dari menu MPASI harian Si Kecil.
Jadikan brokoli sebagai sahabat bunda dalam menyusun pola makan sehat bagi buah hati tercinta.
