Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Perkembangan motorik bayi adalah proses yang berlangsung bertahap dan memerlukan dukungan serta perhatian dari Bunda. Salah satu tahap penting yang biasanya ditunggu-tunggu adalah ketika bayi mulai bisa duduk sendiri. Momen ini tidak hanya menandakan bahwa bayi semakin kuat secara fisik, tetapi juga menunjukkan kemajuan koordinasi dan keseimbangan tubuhnya.
Namun penting untuk diingat, kemampuan duduk ini tidak muncul begitu saja dan tidak boleh dipaksakan. Bayi akan duduk ketika tubuhnya sudah siap. Tugas Bunda adalah mendukung proses tersebut dengan memberikan stimulasi dan lingkungan yang mendukung.
Lalu, bagaimana cara yang tepat dan aman untuk membantu bayi belajar duduk tanpa tekanan atau paksaan? Berikut enam langkah yang bisa Bunda terapkan di rumah untuk mendukung proses belajar duduk Si Kecil. Simak selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil.
Tummy time adalah kegiatan meletakkan bayi dalam posisi tengkurap saat ia terjaga dan dalam pengawasan. Ini adalah latihan yang sangat penting untuk menguatkan otot-otot leher, bahu, punggung, dan lengan. Semua bagian ini berperan besar dalam kemampuan bayi untuk duduk dengan stabil.
Lantai adalah tempat terbaik untuk tummy time karena memberikan ruang gerak luas dan permukaan yang datar. Bunda bisa menggunakan matras atau alas empuk agar bayi merasa nyaman.
Lakukan tummy time beberapa kali sehari, dimulai dari 3–5 menit, kemudian secara bertahap tingkatkan durasinya. Semakin sering tummy time dilakukan, semakin cepat otot-otot tubuh bayi akan siap untuk duduk.
Foto: Internet
Selain tummy time, cara lain untuk membiasakan bayi dalam posisi duduk adalah dengan mengajaknya duduk di pangkuan. Duduk di pangkuan memberikan rasa aman karena bayi berada dalam pelukan Bunda, sehingga ia lebih tenang dan percaya diri.
Ketika bayi duduk di pangkuan, ia akan belajar menstabilkan kepala dan tubuhnya dengan cara yang alami. Bunda bisa mengajak berbicara, menyanyi, atau menunjukkan mainan untuk membuat suasana menjadi menyenangkan.
Momen ini juga mempererat ikatan emosional antara Bunda dan bayi. Saat bayi merasa nyaman secara emosional, kemampuan motoriknya pun akan berkembang lebih optimal.
Foto: Internet
Memberi bayi kebebasan untuk bergerak dan mengeksplorasi tubuhnya adalah hal penting dalam setiap tahap perkembangan. Saat bayi mulai belajar duduk, biarkan ia berlatih untuk menyeimbangkan tubuhnya sendiri.
Letakkan bayi di area yang aman dan beri kesempatan untuk mencoba duduk sambil meraih mainan atau bereaksi terhadap rangsangan sekitarnya. Meski Bunda tetap harus mengawasi, usahakan tidak langsung menopang tubuh bayi secara berlebihan. Proses belajar akan lebih efektif jika bayi bisa merasakan keseimbangannya sendiri.
Eksplorasi ini membantu mengembangkan koordinasi, keseimbangan, dan rasa percaya diri bayi dalam mencoba hal baru.
Salah satu cara efektif untuk membantu bayi duduk adalah dengan menempatkannya dalam posisi tripod. Dalam posisi ini, bayi duduk dengan tubuh condong ke depan dan kedua tangannya digunakan sebagai penyangga di lantai. Posisi ini sangat bermanfaat karena membantu bayi membangun kekuatan inti dan belajar menjaga keseimbangan.
Bunda bisa menarik perhatian bayi dengan meletakkan mainan di depannya agar ia tetap fokus dan nyaman dalam posisi tersebut. Ketika bayi mulai terbiasa dengan posisi ini, ia akan belajar duduk tegak tanpa perlu menyandarkan diri.
Foto: Internet
Ketika bayi belajar duduk, penting untuk menjaga keamanan sekitarnya. Gunakan alas bermain yang empuk atau letakkan bantal di sekitar bayi untuk mencegah cedera jika ia tiba-tiba terjatuh.
Hindari meletakkan bayi di permukaan tinggi seperti sofa atau tempat tidur tanpa pengawasan. Meski sudah bisa duduk, keseimbangan bayi masih belum stabil dan ia bisa saja terguling atau kehilangan keseimbangan sewaktu-waktu.
Bantal menyusui berbentuk U juga bisa digunakan untuk mengelilingi tubuh bayi saat duduk. Benda ini berfungsi sebagai pelindung sekaligus alat bantu agar bayi merasa lebih stabil.
Ketika bayi belajar duduk, sering kali tubuhnya terlihat bergoyang atau bahkan jatuh ke samping. Ini adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari proses adaptasi otot dan sistem sarafnya. Selama bayi tidak menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman atau kesakitan, biarkan ia terus mencoba.
Sedikit goyangan atau oleng saat duduk akan membantu bayi belajar mengontrol otot-otot tubuhnya dengan lebih baik. Justru melalui kegagalan-kegagalan kecil ini, kemampuan motorik bayi akan berkembang pesat.
Biasanya bayi mulai menunjukkan minat untuk duduk dengan dukungan saat usia 4–6 bulan. Pada usia 6–8 bulan, sebagian besar bayi sudah mampu duduk sendiri tanpa bantuan, meski durasinya mungkin masih singkat. Perlu diingat bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda, jadi penting bagi Bunda untuk tidak membandingkan perkembangan anak dengan bayi lain.
Foto: Internet
Membantu bayi duduk sendiri tidak harus dilakukan dengan terburu-buru atau memaksa. Yang terpenting adalah memberi bayi ruang dan waktu untuk mengembangkan kemampuannya secara alami. Latihan sederhana seperti tummy time, bermain di lantai, dan duduk di pangkuan Bunda sangat efektif mendukung perkembangan otot dan keseimbangan tubuh bayi. Jangan lupa untuk terus memberikan dukungan emosional, memberikan lingkungan yang aman, dan bersabar menghadapi setiap tahap tumbuh kembang bayi. Proses belajar duduk bukan hanya tentang kemampuan fisik, tapi juga tentang membangun rasa percaya diri dan kesiapan untuk tahapan perkembangan berikutnya.
