Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Bunda, pernah melihat si kecil memasukkan benda ke hidung atau telinganya? Meski terlihat mengkhawatirkan, perilaku ini sebenarnya cukup umum terjadi, terutama pada balita. Anak-anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap dunia di sekitar mereka. Namun, kebiasaan ini bisa berisiko jika tidak diawasi dengan baik. Yuk, pahami penyebabnya dan cara mencegahnya agar si kecil tetap aman! Simak penjelasan dari Bunda dan si Kecil.
Kenapa Anak Suka Memasukkan Benda ke Hidung atau Telinga?
1. Rasa Ingin Tahu yang Besar
Balita sedang berada dalam fase eksplorasi. Mereka menggunakan panca indera untuk memahami dunia di sekitarnya, termasuk mencoba memasukkan benda kecil ke hidung atau telinga sebagai bagian dari eksperimen mereka.
Foto : Internet
2. Sensasi Baru yang Menarik
Benda kecil yang masuk ke tubuh sering memberikan sensasi berbeda, seperti rasa geli atau tekanan. Sensasi ini membuat mereka penasaran dan terkadang mencoba melakukannya berulang kali.
3. Meniru Orang Lain
Anak-anak suka meniru tindakan orang dewasa atau teman sebaya. Jika mereka melihat seseorang mengupil atau menggunakan cotton bud, mereka mungkin mencoba meniru perilaku tersebut.
4. Kurangnya Pemahaman Akan Bahaya
Si kecil belum memahami bahwa memasukkan benda asing ke tubuhnya bisa membahayakan. Bagi mereka, aktivitas ini hanyalah bagian dari permainan yang menyenangkan.
Bahaya Memasukkan Benda ke Hidung atau Telinga
Meski terkesan sepele, kebiasaan ini bisa membawa risiko seperti:
Jika benda tidak dapat dikeluarkan, Bunda mungkin perlu bantuan tenaga medis untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.
Foto : Internet
Cara Mencegah Kebiasaan Ini
1. Hindari Memberikan Benda-Benda Kecil
Pastikan mainan atau benda di sekitar si kecil tidak terlalu kecil atau mudah masuk ke hidung dan telinga. Pilih mainan yang sesuai usia dan memiliki ukuran cukup besar untuk mencegah risiko tertelan atau tersangkut.
2. Awasi Saat Bermain
Anak-anak perlu diawasi, terutama ketika mereka bermain dengan benda kecil seperti kelereng, manik-manik, atau alat seni.
Foto : Internet
3. Ajarkan Bahaya Memasukkan Benda ke Tubuh
Gunakan bahasa sederhana untuk menjelaskan risiko kebiasaan ini. Misalnya:
4. Tunjukkan Cara Bermain yang Benar
Jika si kecil bermain dengan benda kecil, tunjukkan cara memainkannya dengan aman, seperti menyusunnya dengan tangan atau meletakkannya di tempat yang benar.
5. Alihkan Perhatian Anak
Jika si kecil mulai menunjukkan kebiasaan ini, alihkan perhatian mereka ke aktivitas lain yang lebih menarik, seperti menggambar, bernyanyi, atau bermain dengan mainan yang lebih aman.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Benda Sudah Masuk ke Hidung atau Telinga?
1. Tetap Tenang
Jangan panik, karena kepanikan hanya akan membuat anak cemas dan sulit diajak bekerja sama.
2. Jangan Gunakan Alat Tajam
Hindari menggunakan pinset, cotton bud, atau alat lainnya untuk mencoba mengeluarkan benda. Ini hanya akan mendorong benda masuk lebih dalam.
3. Segera Bawa ke Dokter
Jika benda sulit dikeluarkan, segera konsultasikan ke dokter. Tenaga medis memiliki alat dan teknik khusus untuk mengeluarkan benda dengan aman tanpa melukai jaringan tubuh anak.
Kesimpulan
Memasukkan benda ke hidung atau telinga adalah perilaku yang umum terjadi pada balita, terutama karena rasa ingin tahu mereka yang besar. Meski demikian, kebiasaan ini harus diawasi dan dicegah untuk menghindari risiko bahaya.
Edukasi sederhana, pengawasan saat bermain, dan menciptakan lingkungan yang aman adalah kunci untuk membantu si kecil mengeksplorasi dunia dengan cara yang lebih aman. Ingat, Bunda, fase ini adalah bagian dari perkembangan anak, jadi hadapi dengan penuh kasih sayang dan kesabaran!