Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Bagi Bunda, terutama yang baru pertama kali mengasuh bayi, memilih popok mungkin terlihat seperti keputusan kecil. Namun, kenyataannya, ukuran dan jenis popok yang tepat dan sesuai sangat berpengaruh terhadap kenyamanan, kualitas tidur, dan kesehatan kulit si kecil.
Popok yang terlalu kecil bisa menyebabkan iritasi, ruam, hingga lecet di kulit bayi yang masih sangat sensitif. Sebaliknya, popok yang terlalu besar berisiko bocor dan membuat bayi merasa tidak nyaman karena basah dan dingin. Maka dari itu, mengenali ciri-ciri popok yang benar-benar pas adalah salah satu langkah penting dalam rutinitas perawatan bayi sehari-hari. Simak penjelasannya bersama Bunda dan si Kecil!
Berikut adalah tiga indikator utama yang bisa Bunda perhatikan untuk memastikan bahwa popok yang digunakan sudah tepat:
Ketika mengenakan popok, perekat seharusnya menempel simetris di kanan dan kiri dan bertemu tepat di bagian tengah perut bayi. Posisi ini menyerupai ikat pinggang yang melingkar stabil dan tidak miring.
Jika perekatnya terlalu jauh, kemungkinan popok terlalu kecil dan bisa terasa sempit.
Jika tumpang tindih terlalu banyak, popok bisa jadi terlalu besar, menyebabkan ketidakstabilan dan kebocoran.
Popok dengan perekat yang berada di posisi ideal akan lebih menempel sempurna di tubuh bayi, tetap pada tempatnya, dan tidak mudah bergeser saat bayi bergerak aktif.
Foto: Internet
Cara sederhana ini sangat efektif untuk mengukur elastisitas popok di bagian pinggang. Bunda bisa mencoba menyelipkan dua jari di antara perut bayi dan karet popok.
Jika dua jari bisa masuk pas, itu menandakan popok cukup elastis tanpa terlalu ketat atau longgar.
Jika terasa sempit, kemungkinan popok terlalu kecil dan bisa menyebabkan tekanan berlebih di perut bayi.
Jika terlalu longgar, popok bisa bergeser atau bocor, terutama saat bayi bergerak, tidur, atau menyusu.
Daerah paha bayi adalah area yang sangat aktif bergerak dan rentan lecet. Karet popok yang terlalu kencang bisa meninggalkan bekas merah atau bahkan luka kecil. Sebaliknya, karet yang terlalu longgar bisa menyebabkan cairan merembes dan membuat kulit bayi lembap, memicu ruam atau iritasi.
Bunda dapat mengecek dengan meraba bagian dalam paha bayi, memastikan tidak ada bekas cekungan atau gesekan berlebihan.
Kulit bayi sangat tipis dan sensitif. Popok yang tidak pas dapat menimbulkan gesekan, tekanan, atau kelembapan berlebih di area yang tertutup popok. Hal ini meningkatkan risiko munculnya ruam popok, yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan membuat bayi rewel.
Popok yang bocor atau tidak nyaman bisa mengganggu tidur bayi. Bayi bisa terbangun karena merasa basah, dingin, atau tertekan. Tidur yang terganggu dapat memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan otaknya.
Popok yang terlalu longgar cenderung tidak mampu menahan cairan secara maksimal. Akibatnya, cairan bisa bocor ke pakaian dan permukaan tidur, menciptakan lingkungan lembap yang meningkatkan risiko infeksi bakteri atau jamur pada kulit.
Foto: Internet
Agar Bunda bisa memberikan yang terbaik untuk si kecil, berikut beberapa tips sederhana dalam memilih dan menggunakan popok sehari-hari:
Ganti Popok Secara Rutin
Usahakan mengganti popok setiap 3–4 jam sekali, meskipun belum terlihat penuh, terutama pada bayi baru lahir. Ini penting untuk menjaga kulit tetap kering dan menghindari iritasi.
Perhatikan Berat dan Ukuran Bayi
Ukuran popok biasanya mengikuti kisaran berat badan. Jika bayi bertambah berat, pertimbangkan untuk naik satu ukuran agar tidak terlalu ketat.
Uji Reaksi Kulit terhadap Bahan Popok
Beberapa bayi mungkin alergi terhadap bahan kimia tertentu dalam popok sekali pakai. Jika muncul tanda-tanda ruam, coba beralih ke merek lain atau gunakan popok kain berbahan organik.
Pilih Popok Bernapas (Breathable)
Popok dengan sirkulasi udara yang baik membantu mengurangi kelembapan berlebih di area kulit bayi, mengurangi risiko ruam.
Selalu Siapkan Cadangan Popok saat Bepergian
Bunda disarankan membawa popok cadangan, tisu basah, kantong plastik, dan krim ruam setiap kali bepergian agar siap menghadapi kondisi darurat kapan saja.
Foto: Internet
Popok adalah bagian penting dari kehidupan bayi di tahun-tahun pertamanya. Lebih dari sekadar perlengkapan, popok yang pas mendukung kenyamanan, kebersihan, dan kesehatan kulit si kecil. Dengan mengenali ciri-ciri popok yang tepat dan memahami pentingnya ukuran serta bahan yang digunakan, Bunda bisa membantu si kecil tumbuh dengan bahagia dan bebas iritasi.
Bayi belum bisa mengungkapkan ketidaknyamanan mereka dengan kata-kata. Tapi lewat sinyal seperti tangisan, gerakan gelisah, dan bekas merah di kulit, Bunda bisa belajar memahami apa yang si kecil butuhkan. Maka dari itu, pastikan popok yang digunakan tidak hanya bersih, tapi juga benar-benar pas dan nyaman.