Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Saat bayi mulai menangis tanpa sebab, rewel, atau sulit ditenangkan, sebagian besar Bunda mungkin langsung mengira ia lapar, popoknya basah, atau merasa tidak nyaman. Namun, kenyataannya bisa jadi sederhana: bayi hanya mengantuk! Karena belum bisa mengungkapkan kebutuhannya secara verbal, bayi memberikan sinyal kantuk melalui perilaku dan ekspresi tubuh.
Sebagai Bunda, penting sekali untuk peka terhadap tanda-tanda bayi mengantuk agar bisa membantu Si Kecil tidur sebelum ia terlanjur lelah. Tidur yang cukup bukan hanya membuat bayi lebih tenang, tapi juga mendukung tumbuh kembang secara optimal. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Tidur merupakan momen di mana tubuh dan otak bayi bekerja keras melakukan proses penting. Pada saat tidur, hormon pertumbuhan dilepaskan, jaringan tubuh diperbaiki, dan memori mulai terbentuk. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk perkembangan otak bayi, pembentukan sistem kekebalan tubuh, serta kestabilan emosi.
Jika bayi tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, atau tidur dalam kondisi terlalu lelah, tubuhnya bisa memproduksi hormon stres seperti kortisol. Akibatnya, bayi justru menjadi lebih rewel dan sulit tidur, sehingga masuk ke dalam siklus kelelahan yang tidak sehat.
Berikut adalah beberapa tanda fisik dan perilaku yang menunjukkan bayi sudah mulai mengantuk dan siap tidur:
1. Menguap
Tanda paling klasik dan mudah dikenali. Ketika bayi menguap berulang kali, itu artinya tubuhnya mulai merasa lelah dan butuh istirahat. Ini sering menjadi sinyal awal sebelum muncul tanda-tanda lainnya.
Foto: Internet
2. Mengucek Mata atau Wajah
Bayi biasanya menggosok matanya dengan tangan, menyentuh wajah, atau menarik-narik telinga saat merasa lelah. Ini adalah bentuk respon alami karena tubuhnya mulai kehilangan energi.
3. Gumoh Lebih Sering
Beberapa bayi menunjukkan gejala gumoh lebih sering saat lelah, terutama setelah menyusu. Ini merupakan reaksi tubuh yang menunjukkan bayi ingin beristirahat dan menghentikan aktivitas fisik.
4. Area Alis atau Mata Tampak Kemerahan
Warna kemerahan di sekitar mata atau alis bisa menjadi indikator bahwa bayi sudah mulai kelelahan. Biasanya disertai dengan pandangan yang mulai kosong.
5. Tiba-Tiba Melamun atau Diam
Jika bayi yang tadinya aktif bermain tiba-tiba menjadi diam dan hanya menatap kosong, ini bisa menjadi sinyal bahwa ia sudah mengantuk. Perubahan ekspresi ini menunjukkan penurunan energi secara perlahan.
6. Mengepalkan Tangan
Bayi yang mulai mengantuk kadang mengepalkan tangannya. Ini merupakan respon tubuh karena mulai mengalami ketegangan ringan akibat kelelahan.
7. Menjadi Rewel atau Menangis Tanpa Sebab
Jika tidak segera tidur saat mulai lelah, bayi cenderung rewel atau menangis tanpa alasan yang jelas. Ini sering kali disalahartikan sebagai rasa lapar atau ketidaknyamanan fisik.
Foto: Internet
8. Lebih Banyak Bersuara atau Berteriak
Beberapa bayi menunjukkan kantuk dengan menjadi lebih cerewet, berteriak kecil, atau mengeluh dengan suara lirih. Ini bentuk komunikasi bahwa ia butuh tidur.
9. Menarik atau Menggaruk Kepala
Gerakan seperti menarik rambut, menggaruk kepala, atau mengusap wajah bisa menjadi cara bayi merespons rasa kantuk yang belum ia pahami sepenuhnya.
Ketika tanda-tanda mengantuk mulai terlihat, Bunda bisa segera melakukan langkah-langkah berikut agar proses tidur berjalan lebih lancar:
Peluk atau ayun bayi dengan lembut.
Redupkan pencahayaan di sekitar tempat tidur.
Kurangi suara keras atau stimulasi visual dari televisi atau mainan.
Nyalakan white noise atau musik tidur lembut.
Gunakan rutinitas tidur seperti membacakan cerita, menyanyikan lagu pengantar tidur, atau memandikan bayi dengan air hangat.
Langkah ini membantu bayi merasa tenang dan mengenali bahwa waktunya tidur sudah tiba.
Agar bayi terbiasa tidur di waktu yang tepat dan tidak mudah kelelahan, sangat disarankan untuk membangun jadwal tidur yang konsisten. Rutinitas tidur yang teratur membantu membentuk jam biologis bayi yang sehat.
Tips untuk Bunda:
Jadwalkan waktu tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari.
Pastikan aktivitas bermain tidak terlalu dekat dengan waktu tidur.
Ciptakan suasana kamar tidur yang tenang, nyaman, dan memiliki suhu sejuk.
Hindari makanan berat atau menyusui terlalu dekat dengan waktu tidur malam.
Foto: Internet
Tidur adalah kebutuhan dasar yang sangat penting bagi bayi. Dengan mengenali tanda-tanda kantuk sejak awal, Bunda bisa menghindari bayi menjadi terlalu lelah dan rewel. Hal ini juga membantu proses tidur menjadi lebih nyaman dan mendalam.
Jangan tunggu sampai bayi menangis histeris karena kelelahan. Sebaliknya, cermati sinyal kecil dari tubuh Si Kecil. Semakin Bunda peka, semakin mudah membantu anak membangun kebiasaan tidur sehat yang berdampak besar pada tumbuh kembangnya.