Mengapa Ibu Tetap Bangun Saat Bayi Menangis Meski Tertidur Lelap? Ini Penjelasan Ilmiahnya!
Mengapa Ibu Tetap Bangun Saat Bayi Menangis Meski Tertidur Lelap? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Menjadi bunda baru membawa berbagai perubahan besar, baik secara fisik maupun emosional. Salah satu perubahan yang sering kali dirasakan adalah meningkatnya sensitivitas terhadap suara tangisan bayi, bahkan saat bunda sedang tidur lelap. Banyak bunda yang menceritakan bagaimana mereka langsung terbangun hanya karena mendengar suara kecil dari si kecil. Mengapa hal ini bisa terjadi? Yuk, kita bahas lebih dalam bersama Bunda dan si Kecil.

99% Syaraf Otak Bunda Tetap Aktif Saat Tidur
Saat bunda tidur, ternyata 99% syaraf di otak tetap aktif dan hanya 1% yang benar-benar "tertidur". Artinya, meskipun tubuh bunda sedang beristirahat, otak tetap waspada untuk mendeteksi kebutuhan bayi. Ini adalah bentuk adaptasi biologis yang luar biasa dari tubuh perempuan untuk memastikan bahwa kebutuhan anak dapat segera terpenuhi kapan saja diperlukan.

Kondisi ini disebut sebagai tidur selektif. Dengan tidur selektif, otak bunda tetap memantau lingkungan sekitar, khususnya suara yang berkaitan dengan si kecil, seperti tangisan atau suara merengek. Hal inilah yang membuat banyak bunda merasa tidur mereka setelah melahirkan menjadi lebih ringan dan sering terjaga, meskipun hanya karena suara kecil.

Meningkatnya Sensitivitas Pendengaran Bunda
Selain otak yang tetap aktif, bunda juga mengalami peningkatan sensitivitas terhadap suara, terutama suara bernada tinggi seperti tangisan bayi. Tubuh bunda beradaptasi untuk memastikan bahwa tidak ada kebutuhan bayi yang terlewatkan.

Ketika bayi menangis, beberapa bagian penting di otak bunda langsung aktif, yaitu:

  • Korteks auditorik: Mengidentifikasi dan merespons suara.

  • Amigdala: Mengatur respon emosional, memberikan sinyal cemas untuk segera bertindak.

  • Prefrontal cortex: Membantu dalam pengambilan keputusan untuk merespons kebutuhan bayi.

Kombinasi dari ketiga area ini memungkinkan bunda untuk segera bangun dan mengambil tindakan, bahkan sebelum tangisan bayi menjadi lebih keras.

•	Sensitivitas ibu terhadap tangisan bayi •	Tidur ibu setelah melahirkan •	Tips mengatasi lelah ibu baru •	Otak ibu saat tidur •	Ayah dan ibu respon tangisan bayi

Foto: Internet

Mengapa Sensitivitas Ini Tidak Sama pada Ayah?
Sering kali, bunda merasa pasangan tetap tidur lelap meskipun bayi menangis cukup keras. Hal ini bukan karena kurang perhatian, melainkan karena secara biologis, otak pria tidak mengalami peningkatan sensitivitas terhadap suara bayi seperti pada perempuan.

Respons neurologis pria terhadap suara tangisan bayi cenderung lebih lambat. Oleh karena itu, dalam banyak kasus, bunda lebih cepat terbangun dibandingkan ayah. Meskipun begitu, bukan berarti ayah tidak bisa belajar menjadi lebih responsif. Dengan kesadaran dan kerja sama, ayah dapat dilatih untuk lebih cepat tanggap dalam merespons kebutuhan si kecil, terutama dalam sistem pengasuhan berbagi.

•	Sensitivitas ibu terhadap tangisan bayi •	Tidur ibu setelah melahirkan •	Tips mengatasi lelah ibu baru •	Otak ibu saat tidur •	Ayah dan ibu respon tangisan bayi

Foto: Internet

Mengapa Penting untuk Memahami Fenomena Ini?
Memahami bahwa kepekaan ini adalah bagian dari proses alami tubuh bunda dapat membantu mengurangi rasa frustrasi akibat kurang tidur. Tidak jarang, bunda merasa sangat lelah dan terbebani oleh frekuensi bangun malam yang tinggi.

Beberapa cara untuk mengelola kondisi ini antara lain:

  • Berbagi tugas dengan pasangan:
    Meskipun ayah mungkin tidak langsung terbangun, pengaturan giliran dalam merawat bayi di malam hari bisa membantu bunda mendapatkan waktu tidur yang lebih panjang.

  • Terapkan metode tidur bergiliran:
    Bunda dan pasangan bisa bergantian menjaga bayi sehingga masing-masing mendapatkan kesempatan untuk tidur lebih nyenyak.

  • Manfaatkan tidur siang:
    Tidur sebentar di siang hari dapat membantu memulihkan energi, bahkan jika hanya 20–30 menit.

  • Berikan ruang untuk perawatan diri:
    Bunda tidak perlu merasa bersalah untuk meminta bantuan keluarga atau teman agar dapat beristirahat dengan lebih baik.

•	Sensitivitas ibu terhadap tangisan bayi •	Tidur ibu setelah melahirkan •	Tips mengatasi lelah ibu baru •	Otak ibu saat tidur •	Ayah dan ibu respon tangisan bayi

Foto: Internet

Menjadi bunda bukan berarti harus selalu kuat tanpa bantuan. Justru dengan menjaga diri sendiri, bunda bisa lebih optimal dalam merawat si kecil.

Fakta Menarik tentang Naluri Keibuan
Fakta bahwa bunda bisa bangun karena suara sekecil apapun dari bayinya merupakan bagian dari naluri keibuan yang kuat. Ini adalah mekanisme perlindungan alami yang diberikan oleh tubuh agar bunda bisa merespons kebutuhan dasar bayi, seperti rasa lapar, ketidaknyamanan, atau kebutuhan akan kehangatan dan pelukan.

Naluri ini tidak hanya tercermin dalam kepekaan terhadap suara, tetapi juga dalam kemampuan membaca bahasa tubuh bayi, merasakan perubahan suasana hati, dan merespons dengan penuh kasih sayang.

Naluri ini sangat berharga dan menjadi salah satu kekuatan utama bunda dalam membangun ikatan emosional yang kuat dengan si kecil.

Kesimpulan
Kemampuan bunda untuk tetap sensitif terhadap suara tangisan bayi, bahkan dalam kondisi tidur, adalah bukti betapa luar biasanya tubuh perempuan dalam mendukung tumbuh kembang anak. Meskipun membawa tantangan, seperti kurang tidur atau rasa lelah, memahami bahwa ini adalah proses alami dapat membuat bunda lebih menerima dan sabar dalam menjalani masa-masa awal pengasuhan.

Ingatlah, bunda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Dengan kerja sama yang baik bersama pasangan, serta memberi ruang untuk merawat diri sendiri, bunda bisa menjaga keseimbangan antara kebutuhan si kecil dan kebutuhan pribadi. Tubuh bunda telah dirancang dengan sempurna untuk peran luar biasa ini.

Artikel yang berkaitan