Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Bagi banyak keluarga muda, memelihara hewan seperti kucing atau anjing bisa memberikan kehangatan dan suasana menyenangkan di rumah. Hewan peliharaan sering menjadi teman bermain anak, bahkan membantu membentuk karakter anak seperti empati, tanggung jawab, dan kasih sayang. Namun, di balik manfaat tersebut, bunda perlu waspada terhadap risiko kesehatan yang mungkin timbul salah satunya adalah infeksi jamur pada kulit anak yang berasal dari hewan peliharaan.
Salah satu jenis infeksi yang umum terjadi dan mudah menular adalah Tinea Capitis, yakni infeksi jamur pada kulit kepala. Bila tidak ditangani secara cepat dan tepat, infeksi ini dapat menyebabkan masalah serius, termasuk kebotakan permanen pada anak. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Tinea Capitis merupakan infeksi jamur yang menyerang kulit kepala dan batang rambut, dan umumnya menyerang anak-anak usia dini hingga pra-remaja. Penyakit ini termasuk sangat menular dan bisa menyebar melalui beberapa cara, seperti kontak langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi, serta melalui benda-benda yang sudah terkontaminasi jamur misalnya sisir, handuk, bantal, atau topi.
Yang lebih perlu diwaspadai adalah bahwa hewan peliharaan seperti kucing dan anjing bisa membawa jamur ini tanpa menunjukkan gejala yang mencolok. Anak-anak yang sering bermain dengan hewan peliharaan memiliki risiko lebih tinggi tertular infeksi ini, apalagi jika kebersihan hewan dan lingkungan tidak terjaga dengan baik.
Foto: Internet
Sebagai bunda yang aktif dan peduli, penting untuk mengenali gejala awal Tinea Capitis agar bisa mengambil tindakan secepat mungkin. Berikut ini adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
Muncul pitak berbentuk bulat pada kulit kepala anak
Kulit kepala terlihat bersisik, kemerahan, atau terasa gatal
Rambut tampak mudah rontok atau patah
Kadang disertai dengan luka berkerak atau koreng yang mengeras
Anak mengeluh gatal terus-menerus dan tampak tidak nyaman
Foto: Internet
Segera bawa anak ke dokter bila mengalami gejala-gejala tersebut agar bisa dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan pengobatan antijamur yang sesuai.
Hewan berbulu seperti kucing dan anjing dapat menjadi sumber penularan jamur meskipun tampak sehat. Dalam beberapa kasus, gejala yang terlihat pada hewan hanyalah kerontokan lokal atau pitak kecil di area tertentu, misalnya telinga, wajah, atau kaki. Namun, ini cukup untuk menjadi sumber infeksi jika anak sering berinteraksi langsung tanpa perlindungan atau kebersihan yang memadai.
Anak-anak yang tidur sekamar dengan hewan atau sering berbagi peralatan seperti selimut dan bantal juga berisiko lebih tinggi. Jamur bisa bertahan di lingkungan rumah dan menyebar dengan cepat jika tidak diatasi.
Tinea Capitis yang tidak segera diobati dapat menyebabkan beberapa komplikasi jangka panjang yang berpengaruh pada kesehatan dan psikologis anak, antara lain:
Kebotakan permanen, akibat kerusakan folikel rambut yang tidak bisa pulih
Infeksi menyebar ke bagian tubuh lain seperti wajah, leher, atau lengan
Anak merasa tidak percaya diri karena kondisi kulit yang mencolok
Timbulnya infeksi sekunder akibat garukan berulang yang menyebabkan luka terbuka
Agar anak tetap aman dan sehat, berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa bunda terapkan di rumah:
Periksakan hewan peliharaan secara berkala.
Jika hewan menunjukkan tanda-tanda kerontokan, luka, atau kulit bersisik, segera konsultasikan ke dokter hewan.
Jaga kebersihan peralatan hewan.
Cuci rutin tempat tidur hewan, mainan, sisir, dan wadah makan untuk mencegah pertumbuhan jamur.
Batasi interaksi saat hewan sakit.
Jangan biarkan anak tidur sekamar atau bermain terlalu dekat dengan hewan yang sedang sakit kulit atau mengalami kerontokan.
Ajarkan anak mencuci tangan setelah kontak dengan hewan.
Cuci tangan menggunakan sabun setelah memegang hewan adalah kebiasaan kecil yang bisa mencegah banyak penyakit.
Gunakan sarung tangan saat merawat hewan yang terinfeksi.
Bila bunda harus memandikan atau mengobati hewan yang terinfeksi, gunakan alat pelindung agar tidak tertular.
Jika gejala infeksi jamur sudah muncul pada anak, berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan:
Segera periksakan ke dokter.
Dokter akan memberikan pengobatan berupa salep antijamur atau obat oral jika diperlukan.
Pisahkan sementara anak dari hewan peliharaan.
Hindari interaksi langsung sampai infeksi benar-benar sembuh.
Cuci dan ganti perlengkapan anak setiap hari.
Termasuk seprai, bantal, handuk, dan pakaian. Ini mencegah jamur berpindah ke anggota keluarga lain.
Obati hewan peliharaan secara paralel.
Jangan hanya fokus pada pengobatan anak. Pastikan hewan juga dirawat agar tidak menjadi sumber infeksi ulang.
Foto: Internet
Memelihara hewan di rumah memang membawa banyak kebahagiaan dan manfaat emosional bagi anak. Namun, sebagai bunda yang cermat dan peduli, penting untuk memahami juga potensi risiko kesehatan yang dapat muncul. Infeksi jamur seperti Tinea Capitis bukan hal sepele, karena bisa berdampak jangka panjang bila tidak segera ditangani.
Dengan menjaga kebersihan lingkungan, rutin memeriksa kondisi hewan, dan memperhatikan gejala awal pada anak, bunda dapat menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi seluruh keluarga. Mari menjadi bunda yang cerdas dan tanggap terhadap ancaman tersembunyi demi kesehatan buah hati tercinta.