Waspadai Dermatitis Kontak pada Anak: Ruam Gatal Akibat Sentuhan Harian
Waspadai Dermatitis Kontak pada Anak: Ruam Gatal Akibat Sentuhan Harian

Sebagai bunda, melihat anak mengalami ruam, gatal, atau bercak merah di kulit bisa sangat mengkhawatirkan. Sering kali, kita berpikir itu hanyalah iritasi ringan atau biang keringat. Namun, bila gejalanya berulang dan tampak semakin parah setelah kontak dengan benda atau produk tertentu, bisa jadi si kecil mengalami dermatitis kontak.
Dermatitis kontak merupakan salah satu jenis iritasi kulit yang umum terjadi pada bayi, balita, hingga anak usia sekolah. Meskipun tidak mengancam nyawa, kondisi ini bisa mengganggu kenyamanan anak, menyebabkan gangguan tidur, dan bahkan menurunkan semangat belajar atau bermain. Oleh karena itu, penting bagi bunda untuk memahami gejala, penyebab, dan cara mengatasinya dengan tepat. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!

Apa Itu Dermatitis Kontak?
Dermatitis kontak adalah reaksi peradangan pada kulit yang disebabkan oleh paparan langsung terhadap zat tertentu. Ada dua jenis utama dari dermatitis kontak:

  1. Irritant Contact Dermatitis (ICD)
    Jenis ini paling umum dan disebabkan oleh iritasi langsung dari bahan-bahan tertentu seperti sabun, deterjen, keringat, air liur, atau bahan kimia pembersih. Reaksi terjadi tanpa melibatkan sistem kekebalan tubuh.

  2. Allergic Contact Dermatitis (ACD)
    Reaksi ini terjadi akibat respon alergi tubuh terhadap zat tertentu yang dianggap sebagai ancaman, seperti nikel pada kancing pakaian, pewangi, lateks, atau bahan kimia pada pakaian baru. Biasanya, reaksi ini memerlukan paparan berulang sebelum gejala muncul.

dermatitis kontak anak, ruam alergi kulit, iritasi kulit bayi, dermatitis akibat baju baru, ruam karena sabun, reaksi alergi kulit anak, cara mengatasi ruam merah bayi

Foto: Internet

Gejala Dermatitis Kontak pada Anak
Gejala dapat muncul dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari setelah anak menyentuh atau terpapar zat pemicu. Gejala khas yang perlu bunda waspadai antara lain:
• Ruam merah yang menyebar, sering kali di area yang terpapar langsung
• Gatal hebat, membuat anak rewel atau sulit tidur
• Kulit mengelupas, bersisik, atau pecah-pecah
• Lepuhan kecil berisi cairan, terutama pada kasus yang lebih parah
• Rasa panas atau nyeri pada kulit seperti terbakar ringan

Lokasi gejala tergantung dari area yang bersentuhan langsung dengan zat penyebab. Misalnya, jika karena baju baru, ruam bisa muncul di leher, lengan, atau punggung; jika karena sabun atau tisu basah, bisa muncul di tangan atau wajah.

Penyebab Umum Dermatitis Kontak
Sebagai bunda yang aktif merawat anak, kita kadang tidak menyadari bahwa benda sehari‑hari yang tampak aman bisa menjadi penyebab iritasi atau alergi. Beberapa pemicu yang sering ditemukan meliputi:
• Pakaian baru yang belum dicuci dan masih mengandung bahan kimia produksi
• Sabun, sampo, atau deterjen pakaian dengan parfum atau zat kimia keras
• Popok sekali pakai, tisu basah, atau lotion bayi yang mengandung alkohol atau pewangi buatan
• Aksesoris atau mainan logam, terutama yang mengandung nikel
• Getah tanaman, seperti daun atau bunga tertentu yang bisa menyebabkan reaksi
• Cat air, spidol, atau bahan mainan lainnya yang tidak aman atau mengandung bahan kimia tinggi

dermatitis kontak anak, ruam alergi kulit, iritasi kulit bayi, dermatitis akibat baju baru, ruam karena sabun, reaksi alergi kulit anak, cara mengatasi ruam merah bayi

Foto: Internet

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?
Dermatitis kontak ringan bisa ditangani di rumah dengan langkah‑langkah sederhana. Namun, bunda perlu membawa anak ke dokter jika:
• Ruam tidak membaik dalam 3–5 hari
• Gatalnya sangat parah hingga anak sulit tidur atau makan
• Muncul lepuh atau luka terbuka, bernanah, atau disertai demam
• Tidak diketahui secara pasti penyebabnya, dan gejala sering kambuh

Dokter kulit akan membantu mengidentifikasi penyebab iritasi, dan bila perlu, meresepkan salep steroid ringan atau antihistamin untuk mengurangi gatal dan peradangan. Pada kasus berulang, dokter bisa menyarankan tes alergi kulit.

Cara Mengatasi Dermatitis Kontak di Rumah
Langkah‑langkah berikut dapat bunda lakukan sebagai penanganan pertama di rumah:

  1. Hindari pemicu yang diduga
    Jika ruam muncul setelah anak memakai pakaian baru, segera lepas dan cuci pakaian tersebut. Periksa semua produk kebersihan atau perawatan tubuh yang digunakan anak.

  2. Gunakan pelembap khusus anak yang bebas parfum
    Pelembap membantu menjaga kelembapan kulit dan memperbaiki lapisan pelindung kulit yang rusak.

  3. Mandikan anak dengan air hangat dan sabun lembut
    Hindari penggunaan sabun berbusa banyak atau yang mengandung aroma tajam. Setelah mandi, keringkan tubuh dengan lembut, tanpa digosok.

​​​​​​​dermatitis kontak anak, ruam alergi kulit, iritasi kulit bayi, dermatitis akibat baju baru, ruam karena sabun, reaksi alergi kulit anak, cara mengatasi ruam merah bayi

Foto: Internet

  1. Potong kuku anak secara teratur
    Kuku yang pendek membantu mencegah luka akibat garukan dan mengurangi risiko infeksi sekunder.

  2. Kenakan pakaian longgar berbahan katun atau bahan lembut lainnya
    Hindari bahan sintetis seperti poliester yang bisa memperparah iritasi, terutama jika anak berkeringat.

Cara Mencegah Dermatitis Kontak Berulang
Pencegahan adalah langkah terbaik agar anak tidak mengalami iritasi kulit berulang. Bunda bisa melakukan langkah berikut:
• Selalu cuci pakaian baru sebelum dikenakan
• Gunakan produk kebersihan dan perawatan yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif
• Lakukan uji coba produk baru di bagian kecil tubuh terlebih dahulu
• Pilih mainan anak yang bersertifikat aman dan bebas zat kimia berbahaya
• Catat bahan‑bahan atau zat yang sebelumnya menyebabkan iritasi, agar bisa dihindari di masa mendatang

Jika anak memiliki riwayat alergi kulit atau anggota keluarga lain juga sensitif, sebaiknya ekstra hati‑hati dalam memilih produk rumah tangga dan pakaian.

Kesimpulan
Dermatitis kontak bisa terlihat ringan, namun dampaknya bisa besar terhadap kenyamanan dan aktivitas harian anak. Ruam, gatal, hingga luka akibat iritasi kulit tentu membuat si kecil merasa tidak nyaman. Untungnya, dengan mengenali gejalanya sejak dini, menghindari pemicu, serta memilih produk yang aman, dermatitis kontak bisa dicegah dan diatasi dengan baik.
Sebagai bunda yang penuh perhatian, penting untuk selalu peka terhadap reaksi kulit anak setelah kontak dengan produk baru. Perhatikan perubahan kecil di kulit mereka, karena itu bisa menjadi sinyal penting yang perlu segera ditangani.

Artikel yang berkaitan