Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Sebagai Bunda, kekhawatiran tentu muncul saat melihat perubahan kulit pada anak, seperti munculnya benjolan kecil, ruam, atau bintik-bintik merah. Salah satu kondisi kulit yang cukup sering terjadi namun kerap tidak dikenali adalah Molluscum Contagiosum, atau yang dikenal sebagai kutil air.
Meskipun bukan kondisi yang berbahaya secara medis, infeksi ini dapat menyebar dengan mudah dan memengaruhi kenyamanan anak. Mengetahui apa itu molluscum, bagaimana penularannya, serta cara penanganannya merupakan langkah penting agar Bunda bisa mengambil tindakan tepat saat gejalanya muncul. Simak penjelasannya bersama Bunda dan si Kecil!
Apa Itu Molluscum Contagiosum?
Molluscum contagiosum adalah infeksi virus pada kulit yang disebabkan oleh kelompok virus bernama poxvirus. Ciri khas dari infeksi ini adalah munculnya benjolan kecil berwarna putih, merah muda, atau pucat, yang terkadang memiliki lekukan kecil di bagian tengah.
Benjolan ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, namun bisa terasa gatal atau menjadi tidak nyaman jika tergesek atau teriritasi. Pada beberapa anak, molluscum bisa muncul hanya dalam jumlah kecil dan hilang sendiri dalam beberapa bulan. Namun, dalam kasus lain, benjolan bisa menyebar luas dan bertahan hingga lebih dari satu tahun, terutama jika tidak ditangani dengan benar.
Foto: Internet
Bagaimana Cara Penularannya?
Molluscum contagiosum termasuk infeksi yang sangat mudah menular, terutama pada anak-anak yang memiliki kebiasaan menyentuh kulit secara langsung saat bermain. Beberapa cara penularan yang umum meliputi:
• Kontak langsung dari kulit ke kulit dengan anak lain yang terinfeksi
• Berbagi barang pribadi, seperti handuk, pakaian, atau mainan
• Menggaruk benjolan, lalu menyentuh bagian tubuh lain tanpa mencuci tangan
Penularan yang cepat ini menjadikan anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan, apalagi mereka belum sepenuhnya paham pentingnya menjaga kebersihan diri.
Ciri-Ciri Molluscum Contagiosum yang Perlu Dikenali
Bunda perlu waspada terhadap tanda-tanda berikut, yang menjadi gejala umum molluscum contagiosum:
• Benjolan kecil, bundar, dan halus, biasanya berukuran 2–5 mm
• Terlihat seperti berisi cairan bening atau putih
• Sering kali terdapat lekukan kecil di tengah benjolan
• Muncul di area tubuh seperti wajah, leher, ketiak, tangan, badan, bahkan area genital
• Tidak nyeri, tapi bisa terasa gatal atau perih jika tergesek pakaian
Pada anak, benjolan sering kali muncul di bagian tubuh yang terbuka dan mudah tergaruk. Maka dari itu, penting untuk membantu anak agar tidak menyentuh atau menggaruk area tersebut.
Foto: Internet
Apakah Molluscum Berbahaya?
Secara umum, molluscum contagiosum tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus. Namun, ada beberapa risiko jika infeksi ini tidak ditangani dengan baik, seperti:
• Infeksi sekunder akibat luka dari garukan berulang
• Penyebaran cepat ke bagian tubuh lain
• Gangguan psikologis ringan, terutama jika benjolan muncul di area wajah atau sensitif, karena bisa membuat anak merasa malu atau terganggu
• Penularan ke anggota keluarga lain jika kebersihan tidak dijaga
Meskipun bukan kondisi yang mengancam jiwa, molluscum tetap memerlukan perhatian dan penanganan yang tepat.
Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?
Molluscum contagiosum biasanya tidak memerlukan pengobatan medis yang agresif. Namun, Bunda disarankan membawa anak ke dokter kulit jika:
• Benjolan bertambah banyak dalam waktu singkat
• Terjadi peradangan, bengkak, atau bernanah
• Anak merasa sangat gatal atau tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas
• Benjolan muncul di area sensitif seperti kelopak mata, bibir, atau organ genital
• Infeksi tidak kunjung membaik dalam beberapa bulan
Dokter mungkin akan menyarankan tindakan seperti kuretase (mengangkat benjolan), cryotherapy (membekukan benjolan), atau pemberian krim topikal antivirus untuk membantu mempercepat penyembuhan.
Foto: Internet
Cara Mengurangi Risiko Penyebaran di Rumah
Untuk mencegah penyebaran molluscum contagiosum ke anggota keluarga lain atau bagian tubuh lain pada anak, berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa Bunda terapkan:
Ajarkan anak untuk tidak menggaruk benjolan
Jika anak masih kecil dan kesulitan menahan diri, tutup benjolan dengan plester atau kain bersih.
Cuci tangan secara rutin, terutama setelah menyentuh kulit yang terinfeksi.
Gunakan handuk, baju tidur, dan peralatan mandi secara pribadi, tidak bergantian dengan orang lain.
Mandikan anak menggunakan air mengalir, bukan berendam, lalu segera keringkan tubuh.
Gunakan pakaian longgar berbahan lembut, agar tidak mengiritasi benjolan.
Langkah-langkah ini cukup sederhana, namun sangat efektif dalam mencegah infeksi menyebar lebih luas.
Apakah Anak Perlu Diisolasi?
Tidak seperti penyakit menular seperti flu atau cacar, anak yang menderita molluscum contagiosum biasanya tetap bisa bersekolah dan bermain, dengan catatan:
• Benjolan sudah tertutup dengan baik menggunakan kain atau plester
• Tidak ada tanda-tanda infeksi sekunder seperti nanah atau luka terbuka
• Anak mampu menjaga kebersihan tangan dan area tubuh yang terinfeksi
Namun, sangat penting bagi Bunda untuk memberi tahu pengasuh, guru, atau tenaga kesehatan di sekolah agar mereka juga bisa membantu mengawasi dan mencegah penularan.
Kesimpulan
Molluscum contagiosum adalah salah satu infeksi kulit yang umum terjadi pada anak dan bersifat menular. Meskipun tidak berbahaya, infeksi ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan, menyebar dengan cepat, dan memengaruhi kepercayaan diri anak bila muncul di area tubuh yang mencolok. Sebagai Bunda, mengenali gejala sejak awal dan memberikan perawatan yang tepat sangat penting. Edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan, tidak berbagi barang pribadi, serta pengawasan agar anak tidak menggaruk benjolan bisa membantu mencegah komplikasi lebih lanjut. Langkah kecil dari Bunda hari ini dapat berdampak besar bagi kenyamanan dan kesehatan kulit si kecil ke depannya.