Flu Singapura pada Anak: Kenali Gejala dan Cara Penanganannya di Rumah
Flu Singapura pada Anak: Kenali Gejala dan Cara Penanganannya di Rumah

Melihat si kecil mengalami ruam merah di tangan, kaki, atau area sekitar mulut tentu membuat bunda waspada. Apalagi jika disertai demam tinggi, anak menjadi lebih rewel, susah makan, atau bahkan mengeluh sakit saat menelan. Salah satu penyebab umum dari gejala ini adalah penyakit Flu Singapura, atau dalam istilah medis dikenal sebagai Hand-Foot-and-Mouth Disease (HFMD).
Flu Singapura memang bisa terdengar menyeramkan bagi sebagian orang tua. Namun, pada umumnya penyakit ini bersifat ringan dan akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7–10 hari. Meski begitu, bunda tetap perlu memahami cara penularan, gejala khas, dan perawatan rumahan yang tepat untuk mendukung proses pemulihan anak dengan nyaman dan aman. Simak penjelasannya bersama Bunda dan si Kecil!

Apa Itu Flu Singapura?
Hand-Foot-and-Mouth Disease (HFMD) adalah infeksi virus yang umumnya menyerang bayi dan anak-anak usia di bawah lima tahun. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari kelompok enterovirus, yang paling umum adalah Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 71. HFMD sering mewabah di tempat umum seperti taman kanak-kanak, tempat penitipan anak, atau sekolah.
Gejala khas HFMD meliputi:
• Ruam merah atau bintik kecil di tangan, kaki, dan sering kali di bokong atau lutut
• Luka lepuh di dalam mulut, termasuk di lidah, gusi, dan langit-langit
• Demam ringan hingga tinggi
• Penurunan nafsu makan karena rasa sakit saat menelan
• Anak terlihat lebih lelah, rewel, dan enggan bermain
Gejala biasanya muncul dalam 3 hingga 7 hari setelah anak terpapar virus. Flu Singapura sangat menular, terutama di minggu pertama penyakit, meskipun virus masih dapat menyebar hingga beberapa minggu setelah gejala membaik.

flu singapura anak, hand foot and mouth disease, HFMD anak, ruam merah tangan kaki mulut, virus coxsackie, gejala HFMD, cara merawat flu singapura

Foto: Internet

Cara Penularan Flu Singapura
HFMD menyebar sangat cepat melalui:
• Kontak langsung dengan air liur, cairan dari luka lepuh, atau tinja anak yang terinfeksi
• Menyentuh benda atau permukaan yang telah terkontaminasi virus, seperti mainan, peralatan makan, atau pegangan pintu
• Percikan cairan dari batuk atau bersin anak yang sakit
• Kebiasaan anak memasukkan tangan atau benda ke dalam mulut
Karena itu, menjaga kebersihan tangan dan lingkungan sekitar sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini di rumah maupun di sekolah.

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?
Meskipun sebagian besar kasus HFMD bisa diatasi di rumah, ada beberapa kondisi yang mengharuskan bunda segera membawa anak ke fasilitas kesehatan:
• Demam tinggi tidak turun setelah tiga hari
• Anak tidak mau makan atau minum, dan menunjukkan tanda dehidrasi seperti mulut kering, jarang buang air kecil, atau lemas
• Ruam menyebar luas, tampak lebih besar, atau terasa sangat nyeri
• Anak tampak sangat lemah, terus menangis, atau lebih mengantuk dari biasanya
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan pengobatan suportif, karena infeksi ini disebabkan oleh virus dan tidak memerlukan antibiotik.

Perawatan HFMD di Rumah
Sebagian besar anak dapat pulih dengan perawatan di rumah yang berfokus pada mengurangi gejala dan menjaga hidrasi. Berikut beberapa langkah penting yang bisa bunda lakukan:

  1. Pastikan anak cukup minum
    Berikan cairan seperti air putih, susu, atau larutan rehidrasi oral. Hindari jus buah asam atau minuman panas yang bisa memperparah nyeri mulut.

flu singapura anak, hand foot and mouth disease, HFMD anak, ruam merah tangan kaki mulut, virus coxsackie, gejala HFMD, cara merawat flu singapura

Foto: Internet

  1. Sediakan makanan yang lembut dan dingin
    Berikan bubur, puding, yogurt, atau es krim untuk mengurangi iritasi. Hindari makanan pedas, asin, atau keras.

  2. Turunkan demam dengan obat penurun panas
    Gunakan parasetamol atau ibuprofen sesuai dengan dosis yang dianjurkan berdasarkan usia dan berat badan anak.

  3. Jaga kebersihan tangan dan lingkungan anak
    Cuci tangan anak secara rutin, terutama setelah buang air besar atau sebelum makan. Bersihkan mainan dan peralatan makan setiap hari.

  4. Istirahat cukup dan isolasi sementara di rumah
    Hindari membawa anak ke tempat umum hingga benar-benar pulih. Isolasi sebaiknya dilakukan minimal 7 hari atau sampai lepuh dan ruam mengering.

Apakah Flu Singapura Berbahaya?
Pada sebagian besar kasus, HFMD adalah penyakit ringan yang akan sembuh sendiri tanpa komplikasi. Namun, dalam kasus yang sangat jarang, virus tertentu seperti Enterovirus 71 dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
• Radang otak (ensefalitis)
• Meningitis virus
• Lemas mendadak pada anggota tubuh atau kejang
Jika anak mengalami muntah hebat, kejang, penurunan kesadaran, atau tampak kebingungan, segera bawa ke unit gawat darurat untuk penanganan intensif.

Tips Mencegah Penularan Flu Singapura
Agar anak tidak terinfeksi atau menularkan virus ke orang lain, bunda dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan berikut:
• Ajarkan anak mencuci tangan dengan sabun setelah bermain, sebelum makan, dan setelah buang air besar
• Bersihkan permukaan dan mainan anak dengan disinfektan secara berkala
• Hindari berbagi peralatan makan, botol minum, atau alat mandi
• Jauhkan anak dari teman atau kerabat yang sedang menunjukkan gejala HFMD
• Bila anak sudah terinfeksi, pastikan istirahat di rumah dan tidak pergi ke sekolah atau tempat umum

flu singapura anak, hand foot and mouth disease, HFMD anak, ruam merah tangan kaki mulut, virus coxsackie, gejala HFMD, cara merawat flu singapura

Foto: Internet

Kesimpulan
Flu Singapura adalah penyakit virus yang umum menyerang anak-anak, terutama di bawah usia lima tahun. Meskipun gejalanya bisa membuat bunda khawatir, sebagian besar anak akan sembuh total dalam waktu 7–10 hari dengan perawatan rumahan yang tepat.
Kunci utama adalah menjaga hidrasi, memberikan makanan yang tidak menyakitkan di mulut, serta memastikan istirahat cukup. Jika muncul gejala serius atau anak tampak semakin lemah, segera konsultasikan ke dokter.
Sebagai bunda yang peduli, peran aktif dalam menjaga kebersihan dan mengawasi kondisi anak adalah langkah terbaik untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah penularan kepada orang lain.

Artikel yang berkaitan