Benarkah Minuman Berenergi Bisa Picu Stroke? Simak Penjelasan Dokter Saraf Ini!
Benarkah Minuman Berenergi Bisa Picu Stroke? Simak Penjelasan Dokter Saraf Ini!

Dalam keseharian yang serba cepat, banyak Bunda muda memilih minuman berenergi sebagai solusi cepat untuk mengatasi rasa lelah. Rasanya yang menyegarkan dan efek ‘bangun seketika’ sering kali menjadi alasan utama untuk mengonsumsinya, terutama saat tubuh terasa kehabisan tenaga setelah mengurus rumah, anak, atau bahkan pekerjaan. Namun, muncul pertanyaan yang penting untuk diperhatikan: apakah benar minuman berenergi bisa memicu stroke?
Mari kita bahas lebih dalam dari sudut pandang medis, agar Bunda bisa mengambil keputusan yang bijak dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!

Konsumsi Berlebihan Bisa Memicu Risiko Serius

Mengonsumsi minuman berenergi secara berlebihan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan. Bukan berarti setiap tegukan langsung menyebabkan stroke, namun minuman ini dapat menjadi pencetus pada orang-orang yang telah memiliki faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau gangguan pembuluh darah.
Zat-zat dalam minuman ini, terutama kafein dan zat stimulan lainnya, dapat mempercepat terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Ketika aliran darah menuju otak terganggu, maka risiko stroke iskemik pun meningkat.

minuman berenergi, risiko stroke, bahaya kafein, ibu muda dan minuman energi, kesehatan ibu hamil, stroke iskemik, dr. Henry Riyanto, PERDOSNI

Foto: Internet

Bagaimana Minuman Berenergi Bisa Picu Stroke?

Kafein dalam jumlah tinggi menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Jika dikombinasikan dengan gula berlebih dan bahan aditif lain seperti taurine dan guarana, efek stimulasinya pada sistem saraf pusat dan pembuluh darah bisa cukup besar.
Bunda yang memiliki masalah tekanan darah, kolesterol, atau sudah berada dalam kondisi tubuh yang rentan, sebaiknya waspada. Minuman energi dapat mempercepat pembentukan plak di dalam pembuluh darah, yang jika menyumbat aliran darah ke otak, bisa memicu serangan stroke secara tiba-tiba.

minuman berenergi, risiko stroke, bahaya kafein, ibu muda dan minuman energi, kesehatan ibu hamil, stroke iskemik, dr. Henry Riyanto, PERDOSNI

Foto: Internet

Ibarat Gudang Penuh Petasan

Kondisi ini dapat diibaratkan seperti sebuah gudang yang penuh dengan petasan. Dalam keadaan tersebut, tubuh sudah berada dalam risiko. Jika Bunda menambahkan pemicu seperti minuman berenergi ibarat melempar puntung rokok ke dalam gudang maka hasilnya bisa fatal. Stroke bisa muncul mendadak akibat ledakan sistem tubuh yang tidak mampu lagi menahan tekanan.

Siapa yang Perlu Lebih Waspada?

Beberapa kelompok perlu lebih berhati-hati terhadap konsumsi minuman berenergi, di antaranya:

  • Bunda hamil dan menyusui: Kafein dalam dosis tinggi dapat menembus plasenta dan berdampak pada janin. Selain itu, kandungan ini juga bisa memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI.

  • Bunda muda yang kelelahan: Kondisi kelelahan karena kurang tidur atau aktivitas yang padat membuat Bunda mencari cara cepat untuk tetap bertenaga. Namun, jika mengandalkan minuman energi terus-menerus, justru akan membebani sistem jantung dan saraf.

  • Orang dengan riwayat hipertensi, kolesterol tinggi, atau diabetes: Minuman ini bisa memperburuk kondisi kronis dan mempercepat komplikasi seperti stroke atau gangguan jantung.

Apa Saja Kandungan Berbahaya dalam Minuman Energi?

Minuman berenergi bukan hanya mengandung kafein, tetapi juga zat lain yang dalam jangka panjang bisa berdampak negatif:

  • Kafein tinggi: Dapat menyebabkan jantung berdebar, tekanan darah meningkat, dan bahkan gangguan tidur.

  • Gula berlebih: Berkontribusi pada lonjakan energi yang cepat tetapi singkat, serta memperparah risiko diabetes dan obesitas.

  • Zat aditif (taurine, guarana): Efek jangka panjangnya masih belum diketahui secara pasti dan perlu dikaji lebih lanjut.
    Kombinasi dari bahan-bahan tersebut menciptakan dorongan energi buatan yang tidak selaras dengan kebutuhan alami tubuh, terutama pada Bunda yang tubuhnya sedang beradaptasi dalam fase kehamilan atau menyusui.

minuman berenergi, risiko stroke, bahaya kafein, ibu muda dan minuman energi, kesehatan ibu hamil, stroke iskemik, dr. Henry Riyanto, PERDOSNI

Foto: Internet

Pilihan Energi Alami yang Lebih Aman untuk Bunda

Daripada bergantung pada minuman berenergi, Bunda bisa mempertimbangkan alternatif sehat berikut:

  • Air kelapa muda: Kaya elektrolit alami, membantu mengembalikan cairan tubuh tanpa tambahan bahan kimia.

  • Teh hijau: Mengandung kafein dalam jumlah rendah dan kaya antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung dan kulit.

  • Smoothie buah dan sayur: Memberikan energi yang lebih stabil serta membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan serat harian.

  • Tidur cukup dan olahraga ringan: Kegiatan seperti yoga, stretching, atau jalan kaki ringan dapat meningkatkan energi secara alami dan memperbaiki suasana hati.

​​​​​​​minuman berenergi, risiko stroke, bahaya kafein, ibu muda dan minuman energi, kesehatan ibu hamil, stroke iskemik, dr. Henry Riyanto, PERDOSNI

Foto: Internet

Tips Bila Tetap Ingin Mengonsumsi

Bagi Bunda yang sesekali tetap ingin mengonsumsi minuman berenergi, perhatikan beberapa tips penting:

  1. Batasi maksimal satu kaleng per hari.

  2. Jangan kombinasikan dengan kopi atau makanan tinggi garam.

  3. Periksa tekanan darah secara rutin, terutama jika memiliki riwayat hipertensi.

  4. Konsumsi setelah makan, bukan saat perut kosong.

  5. Perhatikan label kandungan untuk menghindari asupan berlebihan dari zat tertentu.
    Dengan cara ini, risiko dapat dikurangi, meskipun tetap tidak disarankan untuk konsumsi rutin.

Penutup

Minuman berenergi memang memberi efek cepat untuk mengusir rasa lelah. Namun, jika dikonsumsi tanpa batas dan tidak mempertimbangkan kondisi tubuh, risiko jangka panjang seperti stroke bisa saja terjadi. Bagi Bunda muda dan calon Bunda, penting untuk menjaga kesehatan tubuh dengan cara yang lebih alami dan aman.
Tubuh yang sehat tidak membutuhkan stimulasi berlebihan, tetapi pola hidup yang seimbang dan nutrisi yang cukup. Saat rasa lelah datang, istirahat adalah solusi terbaik. Jika kelelahan terus berulang, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis untuk solusi yang sesuai dan aman untuk kondisi Bunda.

Artikel yang berkaitan