Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Masa pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan salah satu tahapan penting dalam tumbuh kembang bayi. Selain memperkenalkan berbagai tekstur dan rasa, MPASI juga menjadi ajang eksplorasi nutrisi yang mendukung pertumbuhan optimal Si Kecil. Di antara banyak pilihan bahan makanan, keju kerap menjadi pertanyaan tersendiri bagi para Bunda muda: apakah boleh memberikan keju kepada bayi? Jika boleh, keju seperti apa yang aman untuk dikonsumsi? Jawabannya, boleh. Keju bisa menjadi salah satu sumber nutrisi penting dalam MPASI, selama Bunda memilih jenis keju yang tepat dan memberikannya dalam jumlah yang sesuai. Simak penjelasan lengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Keju merupakan produk olahan susu yang mengandung berbagai zat gizi penting, seperti kalsium, protein, lemak sehat, dan vitamin D. Nutrisi-nutrisi ini sangat dibutuhkan oleh bayi untuk mendukung pertumbuhan tulang, pembentukan jaringan, dan perkembangan sistem saraf.
Namun, karena berasal dari susu, tidak semua jenis keju cocok untuk bayi. Beberapa jenis keju justru mengandung garam tinggi atau belum melalui proses pasteurisasi, yang dapat berisiko bagi sistem pencernaan dan kekebalan tubuh bayi yang masih berkembang.
Foto: Internet
Berikut ini adalah beberapa jenis keju yang umumnya aman untuk dikonsumsi bayi sejak usia 6 bulan, asalkan dalam jumlah kecil dan tidak dikonsumsi setiap hari:
Cheddar
Merupakan keju keras yang kaya kalsium dan protein, mudah dicampurkan dalam bubur, pasta, atau sayuran kukus.
Mozarella
Teksturnya lunak dan mudah meleleh saat dipanaskan. Cocok untuk MPASI finger food yang dilatih dalam fase Baby Led Weaning (BLW).
Parmesan
Keju kering yang memiliki rasa gurih alami. Bisa digunakan sebagai topping bubur, sup, atau kentang tumbuk bayi.
Foto: Internet
Cottage Cheese
Bertekstur lembut dan cenderung tidak asin. Mudah dikombinasikan dengan buah-buahan atau sayur sebagai makanan ringan.
Foto: Internet
Ricotta
Memiliki tekstur creamy dan rasa ringan, sangat cocok untuk bayi yang baru mulai makan makanan padat.
Foto: Internet
Cream Cheese
Bisa digunakan sebagai olesan roti gandum bayi atau dicampur dengan puree buah seperti apel atau pisang.
Foto: Internet
Saat memilih keju, pastikan tertera label “pasteurized” atau “telah dipasteurisasi” pada kemasannya. Proses pasteurisasi penting untuk membunuh bakteri berbahaya yang bisa berbahaya bagi bayi.
Tidak semua keju aman dikonsumsi bayi. Ada beberapa jenis keju yang sebaiknya dihindari karena memiliki kandungan garam tinggi atau belum dipasteurisasi:
Keju Brie
Termasuk keju lunak yang rentan mengandung bakteri Listeria jika belum melalui proses pasteurisasi.
Foto: Internet
Keju Camembert
Memiliki tekstur creamy dan sering dibuat dari susu mentah, sehingga kurang aman untuk bayi.
Keju Roquefort
Merupakan keju biru dengan rasa tajam dan potensi tinggi mengandung mikroorganisme yang tidak cocok untuk pencernaan bayi.
Foto: Internet
Selain itu, hindari keju yang mengandung tambahan perasa, pengawet, atau bahan kimia lainnya. Pilihlah keju murni tanpa tambahan gula atau garam.
Jika diberikan dengan tepat, keju bisa menjadi pelengkap MPASI yang tidak hanya menambah rasa, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan, seperti:
Mendukung pertumbuhan tulang dan gigi
Kandungan kalsium dan vitamin D dalam keju sangat membantu proses mineralisasi tulang dan gigi bayi.
Sumber protein berkualitas tinggi
Protein dalam keju membantu pembentukan sel dan jaringan tubuh bayi, serta mendukung sistem imun.
Menambah cita rasa dan variasi menu
Bayi cenderung mudah bosan jika hanya diberi menu yang sama setiap hari. Keju dapat memberikan rasa gurih alami tanpa menambahkan garam.
Meningkatkan asupan lemak sehat
Lemak dalam keju membantu penyerapan vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K, serta penting untuk perkembangan otak bayi.
Berikan keju dalam jumlah kecil, cukup 1–2 sendok teh per porsi.
Hindari penggunaan keju setiap hari, cukup 1–2 kali dalam seminggu sebagai variasi menu.
Perhatikan reaksi alergi seperti ruam, diare, atau muntah setelah pertama kali pemberian.
Simpan keju dalam kulkas dengan wadah tertutup rapat agar tetap segar dan tidak mudah terkontaminasi.
Campurkan keju dengan bahan MPASI yang rendah natrium, seperti kentang, sayuran kukus, atau nasi tim.
Tim Sayur Kukus Keju
Bahan:
Wortel dan brokoli kukus
Sedikit nasi lembek
Keju cheddar parut secukupnya
Cara membuat:
Campur semua bahan, lalu kukus kembali selama beberapa menit agar keju meleleh.
Haluskan jika perlu, sesuaikan dengan kemampuan mengunyah bayi.
Puree Kentang Keju
Bahan:
Kentang kukus
ASI atau susu formula
Keju parmesan
Cara membuat:
Haluskan kentang dengan tambahan ASI atau susu formula hingga lembut.
Tambahkan sedikit keju parmesan dan aduk rata. Sajikan hangat.
Keju merupakan tambahan makanan yang aman dan bergizi untuk MPASI, selama Bunda memilih jenis keju yang tepat dan memberikannya dengan bijak. Keju pasteurisasi seperti cheddar, mozzarella, atau ricotta bisa menjadi sumber kalsium dan protein yang penting untuk pertumbuhan Si Kecil. Hindari keju yang belum dipasteurisasi atau memiliki rasa tajam yang bisa mengganggu sistem pencernaan bayi. Ingat, setiap bayi memiliki respon yang berbeda terhadap makanan baru. Selalu perkenalkan bahan baru satu per satu, dan amati reaksinya. Dengan panduan yang tepat, Bunda bisa memberikan menu MPASI yang lebih bervariasi, lezat, dan tetap aman.