Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Dalam perjalanan pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI), banyak Bunda memilih untuk menyiapkan makanan dalam jumlah lebih banyak sekaligus, lalu menyimpannya di freezer untuk kepraktisan. Namun, penting untuk diingat bahwa menghangatkan makanan beku untuk bayi tidak boleh dilakukan sembarangan. Menghangatkan dengan cara yang tepat tidak hanya memastikan makanan tetap aman untuk dikonsumsi, tetapi juga menjaga kandungan nutrisi di dalamnya agar si kecil mendapatkan manfaat maksimal.
Yuk, Bunda pelajari langkah-langkah penting dalam menghangatkan makanan beku bayi dengan benar, bersama Bunda dan si Kecil!
Jika makanan disimpan dalam freezer, langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum menghangatkan adalah mencairkannya secara perlahan.
Cara tepat:
Pindahkan makanan dari freezer ke chiller (kulkas bagian bawah),
Biarkan makanan mencair perlahan selama 24 jam.
Mengapa ini penting?
Mencairkan makanan di suhu rendah mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya yang dapat terjadi jika makanan dibiarkan mencair pada suhu ruang terlalu lama.
Proses pencairan yang lambat ini juga membantu menjaga tekstur dan rasa alami makanan.
Catatan:
Jangan pernah mencairkan makanan bayi dengan membiarkannya di suhu ruang lebih dari 2 jam karena risiko kontaminasi bakteri meningkat drastis.
Foto: Internet
Setelah makanan mencair sempurna di chiller, langkah berikutnya adalah menghangatkannya menggunakan metode yang aman, yakni dengan cara mengukus menggunakan api kecil.
Langkah-langkah:
Panaskan air dalam panci kukusan hingga mendidih,
Masukkan wadah berisi makanan ke dalam kukusan,
Gunakan api kecil untuk menjaga panas tetap stabil,
Sesekali aduk makanan agar panasnya merata hingga ke seluruh bagian.
Mengapa mengukus?
Mengukus dengan api kecil lebih baik dibandingkan memanaskan langsung di atas kompor atau menggunakan microwave, karena:
Menjaga kandungan nutrisi makanan tetap stabil,
Mencegah kehilangan vitamin sensitif panas seperti vitamin C dan vitamin B kompleks,
Mencegah makanan menjadi terlalu panas di bagian tertentu yang bisa mengurangi kualitas nutrisi atau rasa.
Foto: Internet
Setelah makanan selesai dikukus dan terasa cukup hangat, penting untuk tidak langsung memberikannya kepada si kecil.
Langkah yang harus Bunda lakukan:
Diamkan makanan di suhu ruang sejenak,
Cek suhu makanan sebelum menyuapkan kepada anak.
Cara mengecek suhu:
Teteskan sedikit makanan pada punggung tangan Bunda. Pastikan makanan terasa hangat nyaman, tidak terlalu panas.
Hal ini sangat penting untuk mencegah risiko luka bakar pada mulut dan tenggorokan si kecil.
Saat menghangatkan makanan, Bunda sebaiknya:
Menghangatkan hanya porsi yang akan dimakan anak sekali habis,
Hindari memanaskan kembali makanan yang sudah pernah dihangatkan.
Foto: Internet
Kenapa tidak boleh memanaskan ulang?
Makanan yang sudah pernah dihangatkan berulang kali lebih rentan terkontaminasi bakteri. Selain itu, pemanasan ulang yang berlebihan bisa merusak kualitas nutrisi dan rasa makanan.
Pastikan porsi yang disajikan sudah sesuai dengan kebutuhan makan si kecil agar tidak ada sisa yang harus dibuang.
Menghangatkan makanan bayi dengan prosedur yang benar memiliki beberapa manfaat besar, antara lain:
Menjaga kandungan nutrisi:
Vitamin dan mineral dalam makanan tetap terjaga, sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal si kecil.
Mencegah pertumbuhan bakteri:
Makanan bayi yang hangat secara merata dan higienis membantu menghindari risiko infeksi saluran cerna.
Mempertahankan rasa dan tekstur:
Makanan yang dipanaskan dengan benar akan terasa lebih enak dan memiliki tekstur yang disukai bayi.
Memberikan rasa aman:
Sebagai Bunda, memastikan keamanan makanan adalah prioritas utama untuk mendukung kesehatan si kecil.
Gunakan wadah penyimpanan yang aman:
Simpan makanan di wadah kaca atau plastik bebas BPA yang aman untuk suhu dingin dan panas.
Labeli setiap makanan:
Cantumkan tanggal pembuatan agar Bunda tahu batas waktu penyimpanan.
Ikuti prinsip "First In, First Out":
Gunakan makanan yang disimpan lebih lama lebih dahulu untuk menjaga kualitas makanan.
Segera konsumsi setelah dihangatkan:
Jangan membiarkan makanan hangat berada di suhu ruang lebih dari 2 jam.
Foto: Internet
Mengelola makanan beku untuk si kecil memang praktis, tetapi penting dilakukan dengan cara yang aman dan benar. Dengan mencairkan makanan secara perlahan di chiller, mengukus menggunakan api kecil, memastikan suhu makanan sebelum menyajikan, serta hanya menghangatkan porsi sekali makan, Bunda dapat memastikan si kecil mendapatkan makanan yang aman, bergizi, dan tetap lezat. Perhatian kecil hari ini terhadap cara menyajikan makanan adalah investasi besar bagi tumbuh kembang si kecil di masa depan. Mari jaga kualitas nutrisi MPASI dan dukung anak tumbuh sehat, cerdas, dan kuat!