Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Jus buah sering dianggap sebagai minuman sehat yang cocok dikonsumsi oleh semua anggota keluarga, mulai dari anak-anak hingga bunda yang sedang menyusui. Tidak sedikit orang tua yang memasukkan jus dalam kotak bekal anak, atau menjadikannya minuman pendamping saat sarapan.
Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua jus memiliki kandungan gizi yang sama. Jus dalam kemasan yang praktis dan banyak ditemukan di pasaran sering kali tidak setara kualitasnya dengan jus segar yang dibuat sendiri di rumah. Maka dari itu, bunda perlu memahami perbedaan antara jus kemasan dan jus segar, serta bagaimana membuat pilihan terbaik untuk keluarga.
Mitos: Jus Kemasan Sama Sehatnya dengan Jus Segar
Banyak yang mengira bahwa semua produk jus, selama berbahan dasar buah, otomatis masuk kategori minuman sehat. Apalagi bila kemasannya mencantumkan klaim seperti “100% buah” atau “tanpa pemanis buatan”.
Sayangnya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Jus kemasan memang berasal dari buah, tetapi proses produksinya serta tambahan bahan lain membuat nilai gizinya jauh berbeda dengan jus segar yang bunda buat sendiri di rumah.
Fakta: Jus Kemasan Telah Melalui Proses yang Mengubah Kandungan Alaminya
Jus dalam kemasan biasanya telah mengalami pasteurisasi — proses pemanasan untuk membunuh mikroorganisme dan memperpanjang masa simpan. Meskipun proses ini membuat produk lebih aman dan awet, suhu tinggi yang digunakan juga dapat merusak vitamin C, enzim, dan senyawa aktif lain yang bermanfaat dari buah.
Selain itu, banyak produk jus kemasan yang:
Hasil akhirnya: jus kemasan lebih menyerupai minuman manis rasa buah, bukan benar-benar jus murni sebagaimana yang dihasilkan dari buah segar.
Foto: Internet
Kenapa Serat dalam Buah Itu Penting?
Serat adalah komponen penting dari buah yang tidak larut dalam air, tetapi memberikan banyak manfaat kesehatan:
Sayangnya, hampir semua serat alami buah hilang dalam proses pembuatan jus kemasan, karena biasanya disaring untuk menciptakan tekstur yang lebih halus dan tahan lama.
Solusi Sehat: Buat Jus Sendiri di Rumah
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari buah, tidak ada cara yang lebih baik daripada membuat jus sendiri di rumah. Berikut ini adalah beberapa tips sederhana untuk bunda:
1. Gunakan Blender, Bukan Juicer
Blender akan menggiling seluruh bagian buah, termasuk kulit dan ampas (tergantung jenis buah), sehingga serat tetap ikut dikonsumsi. Sedangkan juicer cenderung memisahkan sari dan ampasnya.
2. Jangan Disaring
Minumlah jus secara utuh tanpa disaring untuk memastikan seluruh kandungan serat tetap masuk ke tubuh. Selain lebih sehat, bunda juga bisa merasakan tekstur buah yang lebih alami.
3. Hindari Tambahan Gula
Gunakan buah yang sudah matang sempurna agar rasa manis alaminya menonjol. Jika diperlukan, tambahkan pemanis alami seperti madu murni, kurma, atau pisang.
4. Kombinasikan Buah dan Sayuran
Kombinasi buah dan sayur memberikan profil nutrisi yang lebih lengkap. Beberapa ide kombinasi yang bisa bunda coba:
Kapan Waktu Terbaik untuk Minum Jus?
Waktu konsumsi juga berpengaruh terhadap manfaat jus bagi tubuh. Idealnya:
Bandingkan Nilai Gizi: Jus Kemasan vs Jus Segar
Komponen |
Jus Kemasan |
Jus Segar Buatan Sendiri |
Serat |
Hampir tidak ada |
Tinggi (jika tidak disaring) |
Gula tambahan |
Umumnya ada |
Bisa dihindari |
Vitamin & Enzim |
Berkurang karena pasteurisasi |
Terjaga (jika dikonsumsi segera) |
Bahan tambahan |
Pewarna, pengawet |
Tidak ada |
Rasa |
Seragam dan manis |
Alami dan bervariasi |
Foto: Internet
Kesimpulan
Jus buah adalah minuman bergizi jika dikonsumsi dengan cara yang benar. Namun, bunda perlu menyadari bahwa jus dalam kemasan tidak selalu setara dengan jus segar dari segi manfaat kesehatan. Jus buatan sendiri yang tidak disaring, tanpa tambahan gula, dan terbuat dari bahan segar akan memberikan manfaat jauh lebih besar, terutama dari sisi serat, enzim, dan vitamin alami.
Dengan sedikit usaha, bunda bisa menghadirkan minuman sehat penuh cinta di rumah yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga lebih aman untuk tumbuh kembang anak dan mendukung kesehatan seluruh keluarga.