Bagi Bunda yang baru saja melahirkan, mungkin pernah merasa khawatir saat melihat mata si kecil terlihat juling atau tidak fokus. Kondisi ini cukup umum terjadi pada bayi baru lahir dan seringkali membuat orang tua bertanya-tanya apakah ini normal atau memerlukan penanganan khusus.
Artikel Bunda dan si Kecil kali ini akan membahas penyebab mata bayi terlihat juling, kapan Bunda perlu waspada, dan tips yang dapat dilakukan untuk mendukung perkembangan penglihatan si kecil.
Mengapa Mata Bayi Baru Lahir Terlihat Juling?
Mata bayi yang terlihat juling sebenarnya adalah hal yang normal, terutama pada bulan-bulan pertama setelah lahir. Berikut beberapa alasan utamanya:
1. Otot Mata yang Belum Terkembang Sempurna
- Otot-otot mata bayi masih dalam proses belajar untuk bekerja secara terkoordinasi.
- Akibatnya, mata bayi sering terlihat tidak sejajar atau bergerak ke arah yang berbeda.
Foto : Internet
2. Proses Belajar Fokus
- Bayi baru lahir belum bisa fokus pada satu objek tertentu. Penglihatannya masih kabur dan hanya bisa melihat benda pada jarak 20-30 cm dari wajahnya.
- Selama proses ini, mata bayi mungkin terlihat seperti juling saat mencoba menangkap fokus.
3. Bentuk Hidung dan Struktur Wajah
- Beberapa bayi memiliki pangkal hidung yang lebar atau datar, yang dapat memberikan ilusi mata juling. Kondisi ini dikenal sebagai pseudostrabismus dan akan berkurang seiring pertumbuhan bayi.
Kapan Mata Juling Menjadi Hal yang Perlu Dikhawatirkan?
Meskipun mata juling pada bayi baru lahir adalah hal normal, ada kondisi tertentu yang perlu Bunda waspadai:
1. Usia Lebih dari 4 Bulan
- Jika mata bayi masih sering terlihat juling setelah usia 4 bulan, ada kemungkinan si kecil mengalami strabismus atau mata juling permanen.
- Strabismus dapat memengaruhi perkembangan penglihatan jika tidak ditangani dengan tepat.
2. Mata Selalu Mengarah ke Satu Arah
- Jika salah satu mata terus-menerus mengarah ke dalam, ke luar, ke atas, atau ke bawah, ini bisa menjadi tanda masalah pada otot mata.
3. Bayi Tidak Merespons Visual
- Jika bayi tidak dapat mengikuti gerakan benda dengan matanya atau tampak tidak tertarik pada objek visual, Bunda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Tips Mendukung Perkembangan Penglihatan Bayi
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk membantu perkembangan penglihatan si kecil:
1. Berinteraksi dengan Bayi
- Caranya: Seringlah berbicara dengan bayi sambil memposisikan wajah Bunda pada jarak 20-30 cm dari wajahnya.
- Manfaatnya: Membantu bayi belajar fokus pada wajah dan meningkatkan koordinasi mata.
2. Gunakan Mainan Berwarna Kontras
- Mainan dengan warna hitam-putih atau warna cerah lainnya dapat menarik perhatian bayi.
- Gantung mainan di atas tempat tidur bayi untuk melatih penglihatannya.
Foto : Internet
3. Gerakkan Objek di Depan Bayi
- Cobalah menggerakkan mainan secara perlahan dari sisi kiri ke kanan di depan mata bayi.
- Ini akan melatih kemampuan si kecil untuk mengikuti objek dengan mata.
4. Berikan Waktu Tummy Time
- Saat bayi dalam posisi tengkurap, ia akan mencoba mengangkat kepala untuk melihat sekelilingnya.
- Aktivitas ini tidak hanya memperkuat otot leher, tetapi juga membantu koordinasi mata.
Langkah yang Harus Dilakukan Jika Ada Kekhawatiran
1. Perhatikan Pola Penglihatan Bayi
- Amati apakah mata bayi mulai terlihat sejajar saat ia berusia 2-4 bulan.
2. Konsultasi dengan Dokter Anak atau Spesialis Mata
- Jika Bunda merasa ada yang tidak normal pada mata bayi, jangan ragu untuk berkonsultasi.
- Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah penglihatan bayi berkembang sesuai dengan usianya.
3. Jangan Tunggu Terlalu Lama
- Jika strabismus atau kondisi lain terdeteksi lebih awal, dokter dapat memberikan perawatan seperti terapi mata, penggunaan kacamata khusus, atau, dalam kasus tertentu, operasi kecil untuk memperbaiki otot mata.
Kesimpulan
Mata bayi baru lahir yang terlihat juling seringkali adalah hal yang normal karena otot matanya masih belajar bekerja dengan baik. Namun, jika kondisi ini berlangsung lebih dari usia 4 bulan atau disertai tanda-tanda lain seperti tidak adanya respons visual, Bunda perlu segera berkonsultasi dengan dokter.
Ingatlah, pengamatan dini dan perhatian Bunda terhadap perkembangan bayi adalah kunci untuk memastikan si kecil tumbuh sehat dan bahagia.