Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Pertumbuhan janin yang optimal adalah dambaan setiap ibu hamil. Namun, ada kalanya perkembangan janin bisa mengalami hambatan, yang dikenal sebagai Intrauterine Growth Restriction (IUGR). Kondisi ini bisa menyebabkan janin lahir dengan berat badan rendah, kesulitan bernapas, hingga gangguan kesehatan lainnya. Agar Bunda bisa mendeteksi dan mencegah masalah ini sedini mungkin, yuk simak ulasan lengkapnya!
Apa Itu Pertumbuhan Janin Terhambat?
Pertumbuhan janin terhambat adalah kondisi di mana janin tidak berkembang sesuai usia kehamilannya. Biasanya, kondisi ini terdeteksi melalui pemeriksaan kehamilan rutin, misalnya ketika ukuran perut ibu lebih kecil dari standar normal, atau melalui hasil USG yang menunjukkan janin tidak tumbuh optimal.
Janin dengan pertumbuhan terhambat berisiko:
Foto : Internet
Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat
1. Kelainan Genetik
Kelainan genetik atau kromosom, seperti sindrom Down atau gangguan metabolisme tertentu, bisa menjadi salah satu faktor. Kondisi ini biasanya bawaan sejak awal kehamilan.
2. Komplikasi Kehamilan
Ibu yang memiliki riwayat masalah kehamilan seperti diabetes gestasional, hipertensi, atau preeklampsia berisiko tinggi mengalami hambatan aliran darah ke janin. Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi ke janin menjadi tidak mencukupi.
3. Masalah pada Plasenta
Plasenta yang tidak berfungsi dengan baik (insufisiensi plasenta) mengakibatkan janin kekurangan nutrisi. Hal ini menyebabkan pertumbuhan janin tidak maksimal.
4. Infeksi Selama Kehamilan
Infeksi seperti rubella, cytomegalovirus, atau toksoplasmosis bisa berdampak buruk pada organ vital janin, sehingga memengaruhi pertumbuhannya.
5. Kekurangan Nutrisi
Kurangnya asupan nutrisi penting selama kehamilan, seperti protein, zat besi, asam folat, atau kalsium, dapat menghambat perkembangan janin.
6. Kebiasaan Buruk Selama Kehamilan
Kebiasaan seperti merokok, konsumsi alkohol, atau paparan asap rokok juga menjadi penyebab utama IUGR.
Foto : Internet
Tanda-Tanda Pertumbuhan Janin Terhambat
Waspadai tanda-tanda berikut ini:
Jika Bunda merasakan gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter kandungan. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti USG doppler untuk memantau aliran darah dari plasenta ke janin.
Cara Mencegah Pertumbuhan Janin Terhambat
1. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Harian
Pastikan asupan nutrisi seimbang selama kehamilan, terutama:
2. Rutin Pemeriksaan Kehamilan
Lakukan pemeriksaan antenatal secara teratur untuk memantau perkembangan janin dan mendeteksi masalah sejak dini.
3. Kelola Stres dengan Baik
Stres berlebihan dapat memengaruhi hormon dan kesehatan janin. Lakukan aktivitas relaksasi seperti yoga prenatal, meditasi, atau sekadar berjalan santai untuk menenangkan pikiran.
4. Hindari Kebiasaan Buruk
5. Kendalikan Penyakit yang Dimiliki
Jika Bunda memiliki riwayat penyakit kronis seperti hipertensi atau diabetes, ikuti saran dokter untuk menjaga kondisi tetap terkendali selama kehamilan.
6. Istirahat yang Cukup
Tidur yang cukup membantu tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak dan meningkatkan aliran darah ke janin. Tidur dengan posisi miring ke kiri juga dianjurkan untuk memperbaiki sirkulasi.
Foto : Internet
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika Bunda mengalami hal berikut:
Dokter mungkin akan merekomendasikan langkah penanganan seperti:
Kesimpulan
Pertumbuhan janin yang optimal memerlukan perhatian penuh, Bunda. Dengan menjaga pola makan bergizi, rutin melakukan pemeriksaan kehamilan, dan mengelola gaya hidup sehat, Bunda dapat membantu janin berkembang maksimal. Jangan lupa, segera konsultasikan ke dokter jika ada tanda-tanda yang mencurigakan. Ingat, tindakan pencegahan adalah langkah terbaik untuk memastikan si kecil lahir sehat dan kuat.