Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Selama kehamilan, tubuh Bunda mengalami banyak perubahan yang tidak hanya terlihat secara fisik, tetapi juga terasa dalam berbagai fungsi tubuh. Salah satu perubahan yang paling penting untuk diperhatikan adalah kebutuhan cairan yang meningkat. Sayangnya, tidak sedikit Bunda hamil yang sering menunda atau bahkan mengurangi asupan air minum karena merasa cepat kenyang atau malas ke kamar mandi.
Padahal, menjaga tubuh tetap terhidrasi saat hamil bukan hanya penting untuk kenyamanan sehari-hari, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan janin yang sedang berkembang di dalam kandungan. Asupan air yang cukup menjadi kunci untuk mendukung sistem kerja organ tubuh, menjaga keseimbangan cairan ketuban, serta membantu tumbuh kembang janin secara optimal. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Dehidrasi atau kekurangan cairan saat hamil bisa berdampak serius, baik bagi Bunda maupun janin. Ketika tubuh tidak cukup terhidrasi, beberapa risiko yang dapat terjadi antara lain:
Tekanan darah menjadi rendah, menyebabkan pusing atau bahkan pingsan.
Rasa lelah dan lesu berlebihan yang mengganggu aktivitas harian.
Ketuban menjadi kurang cairan (oligohidramnion), yang bisa berdampak pada pertumbuhan janin.
Risiko kontraksi dini dan kelahiran prematur meningkat.
Gangguan pada ginjal dan sistem pencernaan, seperti infeksi saluran kemih atau sembelit.
Bahkan jika Bunda tidak merasakan haus yang ekstrem, tubuh bisa tetap mengalami dehidrasi ringan yang perlahan-lahan memengaruhi sistem tubuh secara keseluruhan.
Kehamilan membuat tubuh bekerja lebih keras dari biasanya. Ini beberapa penyebab mengapa Bunda hamil lebih rentan mengalami dehidrasi:
Morning sickness
Di trimester pertama, banyak Bunda hamil mengalami mual dan muntah yang menyebabkan cairan tubuh berkurang drastis.
Foto: Internet
Peningkatan suhu tubuh dan keringat
Produksi hormon dan sirkulasi darah meningkat, sehingga suhu tubuh Bunda pun lebih tinggi dan mudah berkeringat, terutama di cuaca panas.
Frekuensi buang air kecil meningkat
Tekanan janin pada kandung kemih, terutama di trimester ketiga, membuat Bunda hamil sering buang air kecil, yang jika tidak diimbangi dengan asupan cairan bisa memicu dehidrasi.
Rasa kenyang lebih cepat
Perut yang membesar menyebabkan kapasitas lambung menurun, sehingga banyak Bunda hamil merasa cepat kenyang dan cenderung mengurangi minum.
Malas minum karena takut sering ke kamar mandi
Ini adalah alasan umum yang sering terjadi. Namun, menunda minum bisa berdampak lebih buruk daripada sekadar sering buang air kecil.
Asupan cairan yang disarankan untuk Bunda hamil berkisar antara 2 hingga 3 liter per hari, atau sekitar 8 hingga 12 gelas. Jumlah ini bisa bervariasi tergantung kondisi tubuh, tingkat aktivitas, serta cuaca.
Air putih tetap menjadi pilihan utama karena bebas kalori dan mudah diserap tubuh. Namun, cairan juga bisa diperoleh dari:
Sup bening atau kaldu sayur
Buah-buahan yang kaya air seperti semangka, melon, dan jeruk
Infused water dengan tambahan lemon atau daun mint
Susu rendah lemak atau susu kehamilan
Jus buah segar tanpa tambahan gula
Foto: Internet
Yang perlu dihindari adalah minuman berkafein dan tinggi gula karena bisa meningkatkan risiko dehidrasi serta tidak memberikan manfaat optimal.
Menjaga asupan air minum tidak hanya membantu tubuh tetap segar, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat penting selama masa kehamilan:
Foto: Internet
Melancarkan sistem pencernaan dan mencegah sembelit
Sembelit adalah keluhan umum saat hamil, dan asupan air yang cukup bisa membantu mengurangi keluhan ini.
Mencegah pembengkakan
Air membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh sehingga dapat mengurangi pembengkakan di kaki, tangan, dan wajah.
Melembapkan kulit
Kulit perut yang membesar cenderung kering dan gatal. Air putih membantu menjaga kelembapan dari dalam tubuh.
Menambah energi dan mengurangi rasa lelah
Dehidrasi sering membuat tubuh terasa lemas. Dengan cukup cairan, tubuh menjadi lebih segar dan aktif.
Mengatur suhu tubuh
Terutama saat cuaca panas, air putih membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Menjaga volume cairan ketuban
Air ketuban yang cukup sangat penting untuk melindungi janin dan mendukung gerak aktif bayi di dalam rahim.
Mencegah infeksi saluran kemih
Dengan cukup minum, frekuensi buang air kecil meningkat sehingga bakteri lebih cepat keluar dari tubuh.
Menjadikan minum air putih sebagai kebiasaan harian yang menyenangkan bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana berikut:
Siapkan botol air yang selalu dibawa ke mana pun Bunda pergi.
Gunakan aplikasi atau pasang alarm pengingat minum setiap satu hingga dua jam.
Gunakan gelas atau botol dengan sedotan agar lebih mudah diminum sambil beraktivitas.
Tambahkan irisan buah seperti lemon, jeruk, atau mentimun agar rasa air lebih segar.
Letakkan air di tempat yang mudah dijangkau, seperti di samping tempat tidur atau sofa.
Foto: Internet
Kehamilan adalah proses yang luar biasa, dan setiap aspek kecil selama masa ini dapat berpengaruh besar bagi kesehatan Bunda dan janin. Salah satunya adalah memastikan asupan cairan tetap tercukupi setiap hari. Dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi, Bunda tidak hanya menjaga keseimbangan fungsi tubuh sendiri, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi tumbuh kembang janin. Mulailah hari dengan segelas air putih dan biasakan minum cukup sepanjang hari. Ini adalah salah satu langkah paling sederhana namun sangat penting dalam menjaga kehamilan yang sehat dan nyaman.