Tips Praktis Agar Bayi Tidak Gumoh Setelah Menyusui
Tips Praktis Agar Bayi Tidak Gumoh Setelah Menyusui

Menjadi Bunda baru adalah perjalanan yang luar biasa. Selain menghadirkan kebahagiaan yang tak tergantikan, masa-masa awal merawat bayi juga diiringi dengan banyak pertanyaan dan kekhawatiran. Salah satu kondisi yang sering membuat para Bunda cemas adalah saat bayi gumoh setelah menyusui.
Apakah hal ini normal? Apakah ada yang salah dengan cara menyusui? Kapan harus khawatir? Artikel ini akan membantu Bunda memahami tentang gumoh pada bayi dan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menguranginya. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!

Gumoh Itu Normal, Tapi Harus Tetap Diwaspadai

Gumoh adalah kondisi di mana susu keluar kembali dari mulut bayi setelah menyusu, biasanya dalam jumlah kecil. Ini sangat umum terjadi, terutama pada bayi usia 0–6 bulan. Penyebab utamanya adalah sistem pencernaan bayi yang belum sepenuhnya berkembang dan ukuran lambung yang masih kecil.
Walaupun umumnya tidak berbahaya, gumoh yang terlalu sering atau dalam jumlah besar tentu perlu mendapat perhatian lebih. Untungnya, ada banyak langkah praktis yang bisa Bunda lakukan untuk membantu mencegahnya.

1. Perhatikan Posisi Menyusui yang Tepat

Posisi menyusui memiliki peran besar dalam menentukan kenyamanan bayi dan kelancaran proses menyusu. Salah satu penyebab utama bayi gumoh adalah posisi menyusui yang kurang tepat.
Saat menyusui, usahakan agar posisi kepala bayi lebih tinggi dari perut. Hindari menyusui sambil berbaring, terutama jika bayi memiliki kecenderungan gumoh. Gunakan bantal menyusui atau penyangga agar Bunda dan bayi sama-sama merasa nyaman.
Dengan posisi menyusui yang baik, susu akan mengalir dengan lancar ke lambung dan mengurangi kemungkinan naik kembali ke kerongkongan.

cara mengatasi bayi gumoh, bayi gumoh setelah menyusui, posisi menyusui yang benar, tips ibu baru, gumoh bayi normal, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

2. Jangan Langsung Membaringkan Bayi Setelah Menyusu

Setelah menyusu, banyak Bunda terburu-buru menidurkan bayi. Padahal, ini bisa memicu gumoh karena posisi tidur horizontal membuat susu lebih mudah keluar kembali.
Solusinya adalah menggendong bayi dalam posisi tegak selama 20–30 menit setelah menyusu. Posisi ini membantu gravitasi bekerja untuk menjaga susu tetap di dalam lambung. Selain mengurangi gumoh, momen ini juga bisa menjadi waktu berkualitas untuk mempererat ikatan antara Bunda dan bayi.

3. Berikan ASI dalam Porsi yang Sesuai

Lambung bayi, terutama di bulan-bulan pertama, hanya bisa menampung susu dalam jumlah terbatas. Memberikan ASI dalam jumlah besar sekaligus dapat membuat perut bayi terasa penuh dan memicu gumoh.
Sebagai alternatif, Bunda bisa menyusui lebih sering dengan durasi yang lebih singkat. Pendekatan ini lebih sesuai dengan kapasitas pencernaan bayi dan membantu menghindari kelebihan asupan dalam satu waktu.

4. Pastikan Pakaian dan Popok Tidak Terlalu Ketat

Pakaian atau popok yang terlalu ketat, terutama di area perut, bisa memberi tekanan tambahan pada lambung bayi dan memperbesar kemungkinan terjadinya gumoh.
Selalu pilih pakaian yang longgar, berbahan lembut, dan tidak menekan bagian perut. Hindari juga membungkus bayi terlalu rapat, terutama setelah ia selesai menyusu. Biarkan tubuh bayi tetap dalam posisi rileks agar sistem pencernaannya bisa bekerja secara optimal.

cara mengatasi bayi gumoh, bayi gumoh setelah menyusui, posisi menyusui yang benar, tips ibu baru, gumoh bayi normal, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

5. Bantu Bayi Bersendawa Setelah Menyusu

Salah satu kebiasaan yang sangat dianjurkan setelah menyusui adalah membantu bayi untuk bersendawa. Ketika menyusu, bayi bisa menelan udara dalam jumlah kecil, dan udara ini bisa menimbulkan tekanan dalam lambung.
Jika tidak dikeluarkan, tekanan udara tersebut bisa mendorong susu naik ke atas dan menyebabkan gumoh. Untuk membantu bayi bersendawa, Bunda bisa memosisikan bayi tegak di bahu atau duduk miring di pangkuan, lalu usap lembut punggungnya sampai ia bersendawa.

cara mengatasi bayi gumoh, bayi gumoh setelah menyusui, posisi menyusui yang benar, tips ibu baru, gumoh bayi normal, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

Kapan Gumoh Menjadi Kondisi yang Harus Diwaspadai?

Gumoh umumnya tidak berbahaya, tetapi ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan. Bunda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter jika:
• Gumoh terjadi sangat sering dan dalam jumlah banyak
• Bayi tampak rewel atau menangis terus menerus setelah gumoh
• Gumoh disertai dengan muntah menyembur
• Bayi tidak mengalami peningkatan berat badan atau bahkan mengalami penurunan berat badan
• Gumoh disertai demam atau tanda dehidrasi

Pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan apakah gumoh tersebut masih dalam kategori normal atau merupakan tanda dari kondisi medis tertentu seperti GERD (gastroesophageal reflux disease).

Kesimpulan

Gumoh adalah hal yang umum terjadi pada bayi, terutama di bulan-bulan awal kehidupannya. Meskipun normal, Bunda tetap perlu memperhatikan frekuensi dan gejala lain yang menyertainya. Dengan melakukan beberapa langkah sederhana seperti memperbaiki posisi menyusui, membantu bayi bersendawa, dan menghindari memberikan ASI dalam jumlah besar sekaligus, Bunda bisa membantu mengurangi risiko gumoh.
Yang terpenting adalah tidak panik. Selalu dengarkan intuisi Bunda sebagai seorang Bunda, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika merasa ada yang tidak biasa. Setiap bayi unik, dan Bunda adalah orang yang paling mengenal kebutuhan si kecil.

Artikel yang berkaitan