Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Kondisi kepala peyang atau sindrom kepala datar (plagiocephaly) cukup umum terjadi pada bayi, terutama yang sering tidur telentang dalam posisi yang sama. Kepala peyang biasanya disebabkan oleh tekanan yang terus-menerus di satu sisi kepala, mengingat tengkorak bayi masih lunak dan mudah berubah bentuk. Berikut ini adalah informasi penting tentang penyebab, tanda-tanda, dan cara mengatasi kepala peyang agar bentuk kepala bayi bisa kembali simetris.
Apa Itu Sindrom Kepala Datar?
Sindrom kepala datar atau plagiocephaly adalah kondisi di mana kepala bayi tampak datar atau asimetris pada satu sisi. Ini sering kali terlihat pada bayi yang tidur dalam posisi sama secara berulang. Dalam banyak kasus, kondisi ini akan membaik seiring pertumbuhan, tetapi penanganan sejak dini dapat membantu memperbaiki bentuk kepala lebih cepat.
Ciri-Ciri Kepala Peyang
Beberapa tanda utama yang menunjukkan adanya kepala peyang pada bayi meliputi:
Penyebab Kepala Peyang pada Bayi
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kepala peyang pada bayi antara lain:
Posisi Tidur yang Sama: Bayi yang tidur telentang atau dalam satu posisi terlalu lama lebih rentan mengalami kepala peyang.
Penggunaan Car Seat atau Stroller dalam Waktu Lama: Tekanan dari car seat atau stroller bisa menyebabkan bayi mengalami kepala peyang jika posisi kepala tidak diubah.
Foto : Internet
Otot Leher yang Lemah: Kondisi seperti tortikolis (leher miring) menyebabkan bayi sulit menggerakkan kepala, sehingga lebih sering berbaring dengan satu sisi yang sama.
Cara Mengatasi Kepala Peyang pada Bayi
Ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk membantu memperbaiki kepala peyang pada bayi:
1. Ubah Posisi Tidur Secara Berkala Hindari membiarkan bayi tidur dalam posisi yang sama setiap kali. Cobalah untuk mengubah posisi kepala bayi saat tidur, baik ke sisi kiri, kanan, maupun tengah secara bergantian untuk mengurangi tekanan di satu sisi saja.
2. Lakukan Tummy Time Secara Teratur Tummy time (waktu bermain tengkurap) penting untuk menguatkan otot leher, punggung, dan bahu bayi. Lakukan tummy time beberapa kali sehari saat bayi terjaga untuk membantu bayi mengembangkan kemampuan menggerakkan kepala dengan lebih baik.
Foto : Internet
3. Hindari Tekanan Berlebihan pada Kepala Hindari penggunaan car seat atau stroller terlalu lama, terutama jika posisi kepala bayi tidak bisa diubah. Moms juga bisa mempertimbangkan bantal khusus bayi yang dirancang untuk mendistribusikan berat kepala secara merata, meskipun penggunaannya perlu dikonsultasikan dengan dokter.
4. Putar Posisi Kepala Bayi Saat Tidur Setiap kali bayi tidur, atur posisi kepalanya secara bergantian. Misalnya, satu malam kepala diarahkan ke sisi kiri, malam berikutnya ke sisi kanan. Ini membantu mencegah tekanan yang berulang pada satu area kepala saja.
5. Konsultasikan dengan Dokter Jika Moms merasa kondisi kepala bayi semakin asimetris atau tidak ada perbaikan setelah melakukan langkah-langkah di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak atau spesialis. Dokter mungkin merekomendasikan terapi khusus atau bahkan helm bayi, yang dirancang untuk memperbaiki bentuk kepala bayi.
Pentingnya Variasi Posisi dalam Perawatan Bayi
Dengan adanya anjuran posisi tidur telentang untuk mencegah Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), kasus kepala peyang juga meningkat. Oleh karena itu, walaupun posisi telentang penting saat bayi tidur, sebaiknya Moms dan Dads memperbanyak variasi posisi bayi saat terjaga. Kombinasi antara tummy time, perubahan posisi tidur, serta dukungan stimulasi otot akan sangat membantu.
Kapan Harus Mengunjungi Dokter?
Kebanyakan kasus kepala peyang akan membaik seiring pertumbuhan bayi, tetapi jika kondisi kepala tampak semakin asimetris, atau Moms melihat tanda-tanda lain seperti bayi kesulitan memutar kepala, segera konsultasikan ke dokter. Semakin dini penanganan, semakin baik hasil perbaikan yang dapat dicapai, terutama jika diperlukan alat bantu.
Kesimpulan
Kondisi kepala peyang atau sindrom kepala datar adalah kondisi umum yang sering kali bisa diperbaiki dengan langkah-langkah sederhana, seperti tummy time dan variasi posisi tidur. Dengan perawatan yang konsisten dan perhatian sejak dini, bentuk kepala bayi umumnya akan kembali normal. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Moms melihat adanya perkembangan yang mengkhawatirkan agar mendapat penanganan yang sesuai.