Imunisasi adalah salah satu langkah paling penting yang bisa Bunda ambil untuk melindungi Si Kecil dari berbagai penyakit berbahaya. Imunisasi membantu membentuk sistem kekebalan tubuh anak sejak dini sehingga mampu melawan infeksi yang dapat menyebabkan penyakit serius. Jadwal imunisasi disusun dengan cermat untuk memastikan perlindungan yang tepat waktu di setiap tahap perkembangan anak.
Berikut ini adalah panduan lengkap jadwal imunisasi bagi Si Kecil dari usia 0 hingga 24 bulan, yang perlu Bunda perhatikan untuk menjaga kesehatan anak:
Usia 0-3 Bulan
Pada periode ini, beberapa vaksin pertama diberikan segera setelah lahir untuk melindungi Si Kecil dari infeksi yang berpotensi membahayakan.
- Hepatitis B: Vaksin ini diberikan segera setelah bayi lahir untuk mencegah infeksi virus hepatitis B yang menyerang hati. Dosis pertama sangat penting untuk perlindungan awal.
- Polio: Vaksin polio diberikan untuk melindungi bayi dari poliomielitis, yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Biasanya diberikan dalam bentuk vaksin polio oral (OPV) atau injeksi (IPV).
- BCG (Bacille Calmette-Guerin): Vaksin ini melindungi dari tuberkulosis (TB), yang merupakan infeksi bakteri serius yang dapat menyerang paru-paru. Vaksin ini biasanya diberikan di rumah sakit saat bayi baru lahir.
- DTP (Difteria, Tetanus, Pertusis): Vaksin kombinasi ini melindungi bayi dari tiga penyakit berbahaya, yaitu difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan).
- HiB (Haemophilus Influenzae tipe B): Vaksin ini melindungi dari infeksi bakteri yang dapat menyebabkan meningitis dan pneumonia pada bayi.
- PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine): Melindungi dari infeksi pneumokokus, yang bisa menyebabkan penyakit serius seperti pneumonia, meningitis, dan infeksi darah.
- Rotavirus: Vaksin ini diberikan untuk mencegah infeksi rotavirus yang dapat menyebabkan diare berat, muntah, dan dehidrasi pada bayi.
(Foto: Internet)
Usia 4-6 Bulan
Pada tahap ini, Si Kecil membutuhkan dosis lanjutan untuk memperkuat perlindungan dari beberapa penyakit yang sudah dimulai pada usia 0-3 bulan.
- Polio: Dosis lanjutan untuk terus melindungi dari poliomielitis.
- DTP: Dosis ulangan untuk memastikan perlindungan optimal dari difteri, tetanus, dan pertusis.
- HiB: Dosis lanjutan untuk memperkuat perlindungan dari infeksi bakteri Haemophilus Influenzae tipe B.
- PCV: Dosis ulangan vaksin pneumokokus untuk menjaga perlindungan.
- Rotavirus: Vaksin tambahan untuk mencegah diare akibat rotavirus.
- Hepatitis B: Dosis kedua dari vaksin hepatitis B untuk meningkatkan perlindungan.
- Influenza: Jika disarankan oleh dokter, vaksin flu dapat diberikan, terutama jika menjelang musim flu untuk melindungi bayi dari infeksi flu musiman.
(Foto: Internet)
Usia 7-12 Bulan
Pada usia ini, bayi mulai mendapatkan vaksin tambahan untuk melindungi dari penyakit lain yang mungkin menyerang seiring pertumbuhan Si Kecil.
- Campak: Vaksin campak diberikan untuk melindungi bayi dari penyakit campak, yang sangat menular dan bisa menyebabkan komplikasi serius.
- Varisela (Cacar Air): Vaksin varisela melindungi dari cacar air, penyakit yang dapat menyebabkan gatal, ruam, dan komplikasi jika parah.
- PCV: Dosis lanjutan untuk melengkapi perlindungan dari infeksi pneumokokus.
Usia 13-24 Bulan
Di usia ini, beberapa vaksin tambahan mulai diberikan untuk melengkapi perlindungan, serta beberapa dosis ulangan untuk memperkuat kekebalan tubuh.
- MMR (Measles, Mumps, Rubella): Vaksin ini melindungi dari tiga penyakit sekaligus, yaitu campak, gondongan (mumps), dan rubella (campak Jerman).
- DTP: Dosis lanjutan untuk memperkuat perlindungan dari difteri, tetanus, dan pertusis.
- HiB: Dosis ulangan untuk perlindungan tambahan dari infeksi bakteri Haemophilus Influenzae tipe B.
- Hepatitis A: Vaksin ini diberikan untuk melindungi dari virus hepatitis A, yang dapat menyebabkan penyakit hati.
- Tifoid: Vaksin tifoid melindungi Si Kecil dari demam tifoid, yang ditularkan melalui makanan dan air yang terkontaminasi.
- Polio: Dosis tambahan untuk perlindungan lengkap dari poliomielitis.
- PCV: Dosis terakhir untuk memastikan perlindungan penuh dari infeksi pneumokokus.
(Foto: Internet)
Pentingnya Mengikuti Jadwal Imunisasi dengan Tepat
Mengikuti jadwal imunisasi dengan konsisten sangat penting untuk memberikan perlindungan optimal bagi Si Kecil. Imunisasi tidak hanya melindungi bayi dari penyakit berbahaya, tetapi juga membantu membangun **kekebalan kelompok** di masyarakat, sehingga melindungi mereka yang tidak bisa divaksinasi karena alasan medis. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter anak mengenai jadwal imunisasi yang harus diikuti, serta mencatat setiap vaksin yang telah diberikan agar tidak ada yang terlewat.
Jika Bunda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran terkait jadwal imunisasi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Setiap imunisasi memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan Si Kecil dan memberikan perlindungan jangka panjang dari penyakit yang dapat dicegah.
Kesimpulan
Imunisasi adalah kunci untuk melindungi Si Kecil dari berbagai penyakit berbahaya, mulai dari hepatitis B hingga campak. Dengan mengikuti jadwal imunisasi dari usia 0 hingga 24 bulan, Bunda dapat memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan perlindungan yang optimal dan tepat waktu. Selain melindungi bayi sendiri, imunisasi juga berkontribusi dalam menjaga kesehatan komunitas secara keseluruhan.