Bunda, menyaksikan si kecil terbangun dengan tangisan atau panik di malam hari bisa sangat mengkhawatirkan. Tapi, apakah anak Anda mengalami nightmare (mimpi buruk) atau night terror (teror malam)? Meski tampak serupa, kedua gangguan tidur ini berbeda dalam penyebab, gejala, dan cara penanganannya. Simak penjelasan dari Bunda dan si Kecil.
Memahami perbedaan antara nightmare dan night terror akan membantu orang tua memberikanNightmare anak, night terror anak, gangguan tidur anak, cara atasi mimpi buruk, Bunda, si Kecil respons yang tepat dan menenangkan si kecil. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Nightmare?
Nightmare adalah mimpi buruk yang terjadi saat anak berada dalam fase tidur REM (Rapid Eye Movement). Anak biasanya terbangun, mengingat detail mimpinya, dan merasa takut atau cemas.
Ciri-ciri Nightmare:
- Anak Terbangun: Si kecil sadar sepenuhnya setelah mimpi buruk.
- Mengingat Mimpi: Anak sering menceritakan mimpi buruknya, seperti “Ada monster” atau “Aku jatuh dari tempat tinggi.”
- Terjadi di Paruh Kedua Malam: Nightmare biasanya muncul di fase tidur REM, yaitu pada paruh akhir malam.
- Singkat: Biasanya hanya berlangsung beberapa menit dan anak bisa ditenangkan dengan pelukan atau kata-kata lembut.
Apa Itu Night Terror?
Night terror adalah gangguan tidur yang lebih intens. Anak tampak terjaga dengan panik, menangis, atau berteriak, tetapi sebenarnya masih dalam kondisi tidur.
Ciri-ciri Night Terror:
- Anak Tampak Bingung: Si kecil terlihat panik, sulit ditenangkan, meski matanya terbuka.
- Tidak Mengingat Kejadian: Setelah terbangun sepenuhnya, anak tidak mengingat apa yang terjadi.
- Durasi Lebih Lama: Bisa berlangsung 10–30 menit.
- Terjadi di Awal Tidur: Muncul pada fase tidur non-REM, biasanya di paruh pertama malam.
- Gejala Fisik: Anak mungkin berkeringat, bernapas cepat, atau memiliki detak jantung yang cepat.
Foto : Internet
Penyebab Nightmare dan Night Terror
Penyebab Nightmare:
- Stres atau Kecemasan: Peristiwa menegangkan seperti pindah rumah atau mulai sekolah.
- Paparan Konten Menakutkan: Melihat film atau membaca cerita seram sebelum tidur.
- Kelelahan: Kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur.
Penyebab Night Terror:
- Kelelahan Ekstrem: Anak yang terlalu lelah cenderung lebih rentan.
- Gangguan Rutinitas Tidur: Pola tidur yang terganggu, seperti tidur terlalu malam.
- Faktor Genetik: Jika orang tua pernah mengalami night terror, anak memiliki risiko lebih tinggi.
- Demam atau Penyakit: Suhu tubuh tinggi memengaruhi pola tidur anak.
Cara Mengatasi Nightmare pada Anak
- Tenangkan Anak: Peluk si kecil dan yakinkan bahwa ia aman. Gunakan suara lembut untuk menenangkannya.
- Bantu Anak Memahami: Biarkan anak menceritakan mimpinya tanpa menghakimi atau menakut-nakuti lebih lanjut.
- Ciptakan Lingkungan Tidur Nyaman: Gunakan lampu tidur dengan cahaya lembut agar anak merasa aman.
- Hindari Konten Menakutkan: Batasi akses anak terhadap film atau cerita yang memicu ketakutan.
- Rutinitas Tidur yang Menenangkan: Bacakan cerita menyenangkan atau nyanyikan lagu pengantar tidur.
Foto : Internet
Cara Mengatasi Night Terror pada Anak
- Jangan Membangunkan Anak: Membangunkan anak yang mengalami night terror justru membuatnya bingung dan lebih sulit ditenangkan.
- Pastikan Keamanan: Singkirkan benda berbahaya di sekitar anak untuk mencegah cedera jika ia bergerak tak terkendali.
- Pantau Durasi: Jika berlangsung lebih dari 30 menit atau terjadi sangat sering, konsultasikan dengan dokter.
- Perbaiki Pola Tidur: Pastikan anak mendapatkan tidur cukup dengan rutinitas tidur yang konsisten.
- Hindari Pemicu Stres: Ciptakan suasana tenang di rumah untuk mengurangi tekanan emosional anak.
Foto : Internet
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Segera hubungi dokter jika:
- Nightmare terjadi sangat sering dan mengganggu kualitas tidur anak.
- Night terror berlangsung lebih dari 30 menit atau terjadi beberapa kali dalam satu malam.
- Anak menunjukkan tanda gangguan tidur lainnya, seperti sleepwalking atau apnea tidur.
Kesimpulan
Nightmare dan night terror adalah dua gangguan tidur yang berbeda, baik dari segi gejala maupun cara penanganannya. Nightmare dapat ditenangkan dengan pelukan dan rasa aman, sementara night terror membutuhkan pengawasan tanpa intervensi langsung.
Dengan memahami perbedaan dan menerapkan rutinitas tidur yang sehat, Bunda dapat membantu si kecil merasa lebih tenang dan tidur lebih nyenyak. Jika diperlukan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan anak mendapatkan perawatan terbaik.