Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Sebagai Bunda yang penuh kasih, melihat si kecil makan dengan lahap tentu membawa kebahagiaan tersendiri. Namun, dalam upaya agar anak mau makan, sering kali kita tanpa sadar membentuk kebiasaan yang kurang tepat, seperti membiarkan bayi makan sambil digendong atau diajak jalan-jalan. Meski terlihat praktis, terutama bagi Bunda yang kesulitan membuat anak duduk diam saat makan, perlu disadari bahwa kebiasaan ini menyimpan sejumlah risiko kesehatan yang serius bagi bayi.
Bayi yang makan sambil digendong atau bergerak di stroller mungkin tampak nyaman dan mudah diberi makan. Namun, posisi ini tidak mendukung proses makan yang aman dan dapat mengganggu perkembangan kebiasaan makan yang sehat sejak dini. Yuk, Bun simak informasi selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
1. Risiko Tersedak Meningkat
Salah satu bahaya paling serius dari makan sambil berjalan adalah risiko tersedak. Bayi yang masih belajar mengunyah dan menelan belum memiliki koordinasi sempurna antara mulut, lidah, dan saluran napas. Saat bayi makan dalam posisi tidak stabil atau sambil bergerak, tubuh tidak dalam posisi tenang untuk fokus pada proses makan. Getaran atau gerakan saat digendong atau didorong dapat menyebabkan makanan masuk ke saluran pernapasan, yang bisa menyebabkan tersedak parah dan membahayakan nyawa.
Foto: Internet
2. Anak Kesulitan Fokus saat Mengunyah
Makan adalah aktivitas belajar yang penting bagi anak. Melalui makan, mereka belajar mengenali tekstur, rasa, dan membangun kemampuan mengunyah serta menelan. Jika anak makan sambil berjalan atau dalam situasi penuh gangguan, fokus mereka akan terpecah. Akibatnya, mereka tidak benar-benar memahami dan merasakan proses makan, yang berpengaruh pada pembentukan pola makan yang sehat.
3. Gangguan pada Pembentukan Rutinitas Makan
Membentuk rutinitas makan sejak dini adalah salah satu langkah penting dalam pengasuhan. Saat anak terbiasa makan sambil jalan, mereka tidak akan terbiasa duduk dengan tenang saat makan. Hal ini bisa menyebabkan kesulitan di kemudian hari ketika Bunda ingin menerapkan jadwal makan teratur, atau saat anak mulai bersekolah dan perlu makan dengan cara yang lebih terstruktur.
4. Kebiasaan Buruk yang Terbawa Hingga Besar
Kebiasaan makan sambil bergerak, bermain, atau mendapat distraksi sejak kecil bisa berlanjut hingga anak tumbuh besar. Anak mungkin hanya bisa makan jika disuguhi tontonan seperti televisi atau gawai. Kebiasaan ini tidak hanya memengaruhi pencernaan, tetapi juga bisa menimbulkan masalah perilaku makan seperti makan berlebihan, picky eating, atau kecanduan gadget.
Foto: Internet
Membangun kebiasaan makan yang sehat dapat dimulai sejak bayi mulai MPASI. Berikut beberapa tips agar Bunda bisa melatih anak makan dengan aman dan nyaman:
1. Biasakan Duduk saat Makan
Ajari anak untuk makan sambil duduk, baik di kursi makan khusus bayi maupun di pangkuan Bunda. Posisi duduk yang stabil membantu bayi fokus pada makanannya dan mengurangi risiko tersedak. Pastikan kepala anak dalam posisi tegak dan tubuhnya tidak dalam kondisi terguncang saat makan.
2. Ciptakan Suasana Makan yang Tenang
Suasana makan yang tenang tanpa gangguan dari televisi, mainan, atau orang yang berlalu-lalang akan membantu anak fokus pada makanan. Matikan alat elektronik selama waktu makan dan usahakan agar lingkungan tetap kondusif agar anak belajar menghargai waktu makan.
Foto: Internet
3. Ajari Anak Mengenali Makanan
Dorong anak untuk mencicipi berbagai jenis makanan dan membiarkan mereka memegang, mencium, serta mencoba makanan secara mandiri. Ini penting untuk mengembangkan kemampuan sensorik dan mendorong anak agar lebih terbuka terhadap berbagai jenis makanan sehat.
4. Berikan Teladan yang Baik
Anak belajar dari contoh. Bila Bunda dan ayah membiasakan diri makan bersama anak dengan duduk tenang dan menikmati makanan, anak akan meniru perilaku ini. Jadikan waktu makan sebagai momen kebersamaan yang menyenangkan bagi seluruh keluarga.
Meskipun sudah berhati-hati, Bunda tetap harus waspada terhadap tanda-tanda yang menunjukkan anak sedang tersedak atau mengalami kesulitan saat makan. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan antara lain:
• Anak tiba-tiba berhenti makan dan terlihat kesulitan bernapas.
• Batuk keras, tersedak, atau wajah memerah.
• Anak tidak bisa menangis atau mengeluarkan suara.
• Napas berbunyi atau suara menjadi serak setelah makan.
Foto: Internet
Jika tanda-tanda tersebut muncul, segera lakukan pertolongan pertama tersedak dan bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat jika kondisi tidak membaik.
Membiasakan bayi makan sambil digendong atau berjalan-jalan memang terlihat praktis, tetapi risiko yang ditimbulkan jauh lebih besar dari manfaatnya. Dari kemungkinan tersedak hingga terbentuknya kebiasaan makan yang tidak sehat, semua ini dapat berdampak jangka panjang pada tumbuh kembang anak.
Bunda bisa mulai membentuk kebiasaan makan sehat dengan menciptakan rutinitas makan yang tenang, duduk bersama anak saat makan, dan memberikan teladan yang baik. Dengan begitu, si kecil akan belajar menikmati makanan, merasa aman saat makan, dan terbentuklah pola makan yang sehat sejak dini.