Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada Si Kecil sering kali menjadi tantangan besar bagi para orang tua. Saat Si Kecil tiba-tiba menolak makan atau bahkan menutup mulutnya saat disuapi, wajar jika Bunda merasa khawatir. Namun, penting untuk diingat bahwa GTM adalah hal yang umum terjadi pada anak-anak, terutama saat mereka mulai mengenal makanan baru atau saat tumbuh kembangnya mengalami perubahan. Ada banyak alasan mengapa Si Kecil menolak makan, dan dengan pendekatan yang tepat, waktu makan bisa menjadi lebih menyenangkan dan efektif.
Berikut beberapa tips yang bisa Bunda coba untuk menghadapi Si Kecil yang GTM dan membuat waktu makan lebih positif:
1. Perhatikan Tanda Lapar dan Kenyang
Salah satu kunci penting dalam mengatasi GTM adalah memperhatikan tanda-tanda lapar dan kenyang yang ditunjukkan oleh Si Kecil. Anak yang lapar mungkin akan menunjukkan tanda-tanda seperti mengisap jari, rewel, atau terlihat tertarik pada makanan. Sebaliknya, anak yang kenyang biasanya akan menutup mulut, memalingkan wajah, atau bermain dengan makanannya.
Jika Si Kecil menunjukkan tanda kenyang, jangan memaksa untuk melanjutkan makan. Ini bisa memperburuk GTM dan membuat Si Kecil semakin enggan makan. Sebaliknya, perhatikan kapan mereka menunjukkan tanda lapar, sehingga Bunda bisa memberikan makan pada waktu yang tepat.
2. Membuat Jadwal Makan yang Teratur
Membuat jadwal makan yang konsisten sangat membantu dalam membentuk kebiasaan makan yang baik. Bayi yang terbiasa dengan jadwal makan akan lebih mudah menerima makanan karena tubuhnya sudah “terprogram” untuk lapar pada jam tertentu.
Bunda bisa menerapkan jadwal makan tiga kali sehari untuk makanan berat dan dua kali camilan di antara waktu makan. Jadwal yang teratur membantu mengurangi keengganan Si Kecil saat makan, karena mereka mulai memahami kapan waktunya makan dan kapan waktunya bermain.
(Foto: Internet)
3. Perhatikan Jarak Antar Waktu Makan
Memberikan makan terlalu berdekatan atau terlalu jauh dari waktu makan sebelumnya bisa memicu GTM. Jarak antar waktu makan sangat penting untuk memastikan Si Kecil siap menerima makanan dengan baik. Idealnya, beri jeda sekitar 2 jam antara makan berat dan 1 jam antara camilan dan waktu makan berikutnya.
Jika jaraknya terlalu dekat, Si Kecil mungkin belum lapar sehingga menolak makanan. Sebaliknya, jika jaraknya terlalu jauh, Si Kecil bisa menjadi terlalu lapar, rewel, dan menolak makanan karena sudah kehilangan mood untuk makan.
4. Jangan Berlebihan dalam Porsi
Saat menyajikan makanan, pastikan porsi yang diberikan **sesuai dengan ukuran lambung Si Kecil**. Porsi yang terlalu besar bisa membuat anak merasa kewalahan dan akhirnya menolak makan. Lambung bayi dan balita masih kecil, sehingga makanan yang disajikan harus sesuai dengan kebutuhan mereka.
Bunda bisa memberikan porsi kecil terlebih dahulu dan menambahkannya jika Si Kecil masih lapar. Jangan lupa untuk menyajikan makanan yang seimbang, dengan menggabungkan karbohidrat, protein, lemak sehat, serta sayuran dan buah-buahan.
5. Jangan Memaksa Si Kecil Makan
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan saat menghadapi GTM adalah memaksa anak untuk makan. Ini justru dapat membuat anak semakin menolak makanan. Jika Si Kecil menunjukkan tanda kenyang atau menolak makanan, jangan memaksa mereka untuk terus makan.
Lebih baik menyajikan porsi kecil tetapi sering, sehingga mereka dapat makan sesuai kebutuhan. Memaksakan makanan justru akan membuat Si Kecil semakin tidak nyaman saat waktu makan tiba, dan bisa memperburuk kebiasaan GTM di masa depan.
(Foto: Internet)
6. Jangan Terlalu Cepat Menyimpulkan Si Kecil Tidak Suka Makanan Tertentu
Pengenalan makanan baru memang bisa menjadi tantangan, namun jangan terlalu cepat menyimpulkan bahwa Si Kecil tidak menyukai makanan tertentu hanya karena ia menolak satu atau dua kali. Perlu diingat bahwa bayi biasanya butuh waktu untuk mengenal rasa baru. Mereka mungkin membutuhkan 10 hingga 15 kali percobaan sebelum akhirnya mau menerima makanan baru.
Oleh karena itu, jika Si Kecil menolak jenis makanan tertentu, jangan langsung menyerah. Cobalah memperkenalkannya lagi beberapa kali, dengan suasana yang berbeda dan tanpa tekanan. Dengan cara ini, Si Kecil akan lebih terbuka untuk mencoba dan menyukai makanan tersebut.
(Foto: Internet)
Kesimpulan
Menghadapi GTM memang bisa membuat stres, namun dengan pemahaman yang tepat tentang pola makan Si Kecil dan strategi yang baik, waktu makan bisa menjadi lebih menyenangkan. Kesabaran dan konsistensi adalah kunci dalam membantu Si Kecil melewati fase ini. Pastikan untuk memperhatikan tanda-tanda lapar dan kenyang, menerapkan jadwal makan yang konsisten, serta memberikan porsi yang sesuai. Hindari memaksa Si Kecil untuk makan, dan jangan menyerah saat memperkenalkan makanan baru. Dengan pendekatan yang positif, Si Kecil akan lebih mudah menikmati makanannya dan GTM pun bisa diatasi.