Tips Mengolah Daging agar Empuk untuk MPASI: No More Daging Alot, Bunda!
Tips Mengolah Daging agar Empuk untuk MPASI: No More Daging Alot, Bunda!

Memasukkan sumber protein hewani seperti daging sapi dan ayam dalam menu MPASI adalah langkah cerdas yang mendukung pertumbuhan si kecil. Daging mengandung zat besi, protein, dan seng—nutrisi penting untuk perkembangan otak, otot, dan sistem imun anak. Namun, satu kendala yang sering dihadapi para bunda adalah tekstur daging yang alot. Daging yang keras bisa membuat si kecil enggan mengunyah dan akhirnya menolak makan.

Untungnya, ada berbagai cara alami dan praktis yang bisa bunda lakukan di rumah agar daging menjadi lebih empuk, lembut, dan mudah disantap oleh bayi. Berikut ini adalah 6 metode mengolah daging agar teksturnya bersahabat untuk MPASI. Mari kita bahas bersama Bunda dan si Kecil dalam artikel ini.

 

1. Bungkus Daging dengan Daun Pepaya

Daun pepaya mengandung enzim alami bernama papain yang efektif dalam memecah serat otot daging. Cara ini telah lama digunakan dalam kuliner tradisional sebagai metode alami untuk mengempukkan daging.

Langkah-langkah:

  • Ambil daun pepaya segar, cuci bersih.
  • Bungkus daging mentah dengan daun pepaya.
  • Diamkan selama 30–60 menit.
  • Bilas sebelum dimasak untuk menghindari rasa pahit.

Keunggulan:
Tidak menambahkan bahan kimia dan tidak mengubah rasa alami daging.

 

2. Potong Daging Berlawanan Arah Serat

Memotong daging dengan teknik yang tepat dapat membuat teksturnya jauh lebih empuk. Serat pada daging tersusun memanjang, dan jika dipotong searah, daging tetap akan terasa keras meski dimasak lama. Sebaliknya, potong berlawanan arah serat untuk memutus serat dan membuatnya lebih lembut saat dikunyah.

Tips tambahan:

  • Perhatikan arah serat sebelum memotong.
  • Gunakan pisau tajam untuk menjaga struktur daging tetap utuh.

cara melunakkan daging, daging empuk untuk MPASI, daging alot anak, MPASI daging sapi, tips masak daging bayi, marinate daging nanas, daun pepaya empukkan daging, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

3. Pukul-Pukul Daging Secara Lembut

Memukul daging adalah teknik lama yang masih efektif untuk menghancurkan serat keras, terutama untuk bagian daging seperti paha atas atau sengkel. Metode ini juga membantu mempercepat waktu memasak.

Cara melakukannya:

  • Letakkan daging di atas talenan.
  • Tutupi dengan plastik agar higienis.
  • Pukul perlahan menggunakan pemukul daging atau bagian belakang pisau.

Catatan:
Jangan memukul terlalu keras, terutama jika daging akan disajikan untuk bayi di bawah 1 tahun.

 

4. Rebus Bersamaan dengan Sendok Stainless Steel

Meski belum terbukti secara ilmiah, metode ini banyak digunakan oleh para bunda. Sendok stainless steel yang direbus bersama daging dipercaya dapat membantu mempercepat pelunakan serat daging melalui reaksi logam terhadap suhu tinggi.

Langkah:

  • Masukkan daging ke dalam panci berisi air.
  • Tambahkan satu sendok stainless steel bersih ke dalam rebusan.
  • Rebus hingga daging empuk, lalu gunakan sesuai resep.

Kelebihan:
Metode sederhana ini tidak memerlukan bahan tambahan apa pun.

 

5. Rendam Daging dengan Nanas

Nanas mengandung bromelain, enzim alami yang bekerja memecah ikatan protein dalam daging sehingga teksturnya menjadi jauh lebih lembut. Ini sangat cocok untuk MPASI karena membantu bunda menyajikan daging yang empuk tanpa proses masak yang lama.

Cara merendam:

  • Blender nanas segar hingga halus.
  • Lumuri daging dengan nanas halus.
  • Diamkan selama 15–30 menit, jangan lebih agar tidak terlalu lembek.
  • Bilas dengan air bersih sebelum dimasak.

Tips:
Gunakan nanas muda karena kandungan enzimnya lebih tinggi dibanding nanas matang.

cara melunakkan daging, daging empuk untuk MPASI, daging alot anak, MPASI daging sapi, tips masak daging bayi, marinate daging nanas, daun pepaya empukkan daging, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

6. Teknik Rebus Perlahan (Slow Cooking)

Jika bunda punya waktu lebih, teknik slow cook bisa menjadi pilihan terbaik. Dengan merebus daging dalam suhu rendah dalam waktu lama, daging akan empuk tanpa kehilangan nutrisi penting seperti zat besi dan protein.

Keuntungan:

  • Tekstur daging jadi sangat lembut dan mudah dikunyah bayi.
  • Nutrisi tetap terjaga karena tidak dimasak dengan suhu tinggi.
  • Air rebusan dapat digunakan sebagai kaldu alami dalam menu MPASI.

Gunakan slow cooker atau panci biasa dengan api kecil selama 1,5–2 jam, tergantung jenis daging.

 

Mengapa Daging Alot Perlu Dihindari dalam MPASI?

Tekstur makanan yang keras atau alot bisa menimbulkan beberapa masalah pada si kecil, antara lain:

  • Menolak makan karena kesulitan mengunyah.
  • Risiko tersedak, terutama jika bayi belum terbiasa dengan tekstur padat.
  • Nutrisi tidak terserap optimal, karena makanan tidak dikonsumsi dengan baik.
  • Pengalaman makan menjadi negatif, yang bisa berpengaruh pada kebiasaan makan jangka panjang.

Mengolah daging dengan cara yang benar bukan hanya memudahkan proses makan, tetapi juga membantu menciptakan pengalaman makan yang menyenangkan dan aman bagi bayi.

 

Inspirasi Menu MPASI dengan Daging Empuk

Setelah daging siap diolah, bunda bisa membuat berbagai kombinasi menu lezat dan bergizi, seperti:

  • Nasi tim daging cincang + labu kuning + bayam halus
  • Sup bening daging sapi + wortel + kentang
  • Bubur beras merah + daging suwir + brokoli kukus
  • Perkedel daging dengan sayur cincang

Catatan:
Pastikan tekstur makanan sesuai dengan tahap usia dan kemampuan mengunyah anak. Untuk bayi usia 6–8 bulan, sajikan dalam bentuk lumat. Untuk usia di atas 9 bulan, tekstur bisa mulai ditingkatkan secara bertahap.

 

Kesimpulan

Mengolah daging agar empuk bukan hal sulit, asalkan bunda tahu teknik yang tepat. Mulai dari menggunakan daun pepaya, rendaman nanas, hingga teknik slow cooking, semuanya bisa membantu menghasilkan daging dengan tekstur lembut yang ramah untuk bayi.

Dengan memberikan daging yang empuk dan mudah dikunyah, bunda tidak hanya memudahkan proses makan, tetapi juga memastikan si kecil mendapatkan nutrisi optimal dari sumber protein hewani berkualitas.

 

Artikel yang berkaitan