Bolehkah Anak 1 Tahun Minum Susu Segar? Ini Jawaban Ahlinya!
Bolehkah Anak 1 Tahun Minum Susu Segar? Ini Jawaban Ahlinya!

Susu segar sering menjadi pilihan utama bagi banyak orang tua ketika mencari sumber nutrisi untuk anak-anak mereka. Namun, penting untuk memahami bahwa tidak semua jenis susu cocok untuk setiap usia anak, terutama anak yang baru menginjak usia 1 tahun. Pertanyaan ini seringkali membuat para ibu merasa khawatir dan bingung. Mari bergabung dengan Bunda dan si Kecil untuk bahas bersama apakah aman memberikan susu segar kepada anak yang baru berusia 1 tahun.

 

Apa dampak susu segar untuk anak?

Sebelum memutuskan untuk memberikan susu segar kepada anak, ada baiknya para ibu memahami terlebih dahulu dampak dari susu segar tersebut. Susu segar biasanya dibagi menjadi tiga jenis: susu yang diperah langsung, susu pasteurisasi, dan susu yang telah disterilkan. Ketiga jenis susu ini umumnya berasal dari hewan seperti sapi, domba, atau kambing. Untuk memastikan kesehatan anak, biasanya susu pasteurisasi lebih dianjurkan karena proses pasteurisasi membantu menghilangkan bakteri berbahaya.

Minum susu segar memberikan banyak manfaat untuk anak, seperti:

  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh: Susu segar kaya akan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan kalsium yang berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh anak dan juga berkontribusi pada peningkatan kadar vitamin D dalam darah mereka.
  • Mendukung pertumbuhan tinggi badan: Kandungan kalsium dalam susu segar sangat dibutuhkan untuk perkembangan tulang yang optimal, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan tinggi badan anak.
  • Meningkatkan kekuatan fisik: Protein dalam susu segar membantu perkembangan otot dan keterampilan motorik si kecil, membuat mereka tumbuh lebih sehat dan aktif.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua anak cocok mengonsumsi susu segar, terutama bayi di bawah usia 12 bulan.

susu segar untuk bayi, anak usia 1 tahun, susu bayi, kesehatan anak, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

Bolehkah anak 1 tahun minum susu segar?

Meskipun susu segar kaya akan protein dan mineral, namun memberikan susu segar kepada bayi berusia 1 tahun bisa menjadi tantangan. Sistem metabolisme dan ginjal bayi yang masih dalam tahap perkembangan dapat kesulitan memproses protein dan mineral dari susu segar. Selain itu, susu segar cenderung rendah zat besi, yang sangat penting untuk pertumbuhan bayi. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia dan defisiensi nutrisi lainnya.

Sistem pencernaan bayi yang berusia 1 tahun juga masih sangat sensitif, sehingga mudah mengalami iritasi jika mengonsumsi susu segar. Ditambah lagi, susu segar tidak mengandung lemak sehat yang diperlukan untuk perkembangan optimal anak.

Oleh karena itu, lebih bijaksana untuk menunda pemberian susu segar hingga anak berusia lebih dari 12 bulan. Jika sudah berusia lebih dari 12 bulan, anak dapat mulai menikmati susu segar atau susu rendah lemak (2%) dengan takaran yang tepat, yaitu sekitar 100–150 ml per hari.

susu segar untuk bayi, anak usia 1 tahun, susu bayi, kesehatan anak, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

Transisi dari ASI ke susu segar

Memindahkan anak dari ASI ke susu segar tidak selalu mudah. Anda bisa mencoba mencampurkan ASI dengan susu segar secara bertahap untuk membantu si kecil beradaptasi dengan rasa baru. Jangan lupa untuk selalu memanaskan susu segar sebelum diberikan, karena ini dapat membantu anak lebih mudah menerima perubahan tersebut.

Saat Anda memulai transisi dari ASI ke susu segar untuk buah hati Anda yang berusia 1 tahun, sangat penting untuk mengamati dan memperhatikan reaksi mereka. Jika anak mengalami kesulitan atau menunjukkan tanda-tanda tidak cocok dengan susu segar, seperti diare atau sensitivitas terhadap laktosa, sebaiknya hentikan sementara dan coba lagi setelah beberapa waktu.

susu segar untuk bayi, anak usia 1 tahun, susu bayi, kesehatan anak, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

 

Kesimpulan

Sekarang Anda sudah memiliki gambaran yang lebih jelas tentang apakah anak usia 1 tahun boleh minum susu segar. Penting untuk selalu memperhatikan keseimbangan dalam memberikan susu kepada anak. Konsumsi susu yang berlebihan dapat menyebabkan risiko obesitas dan menghambat kebiasaan makan yang sehat. Akibatnya, anak bisa menjadi lebih pilih-pilih dalam makan, yang berpotensi menyebabkan malnutrisi, sembelit, atau pertumbuhan yang tidak seimbang.

Semoga informasi dari Bunda dan si Kecil kali ini dapat memberikan pencerahan dan membantu para ibu dalam mengambil keputusan terbaik untuk buah hatinya.

Artikel yang berkaitan