Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Menangis di malam hari merupakan hal yang umum terjadi pada anak usia 1 tahun. Meski sering kali membuat orang tua cemas dan kelelahan, tangisan malam hari bisa jadi merupakan cara anak berkomunikasi atau reaksi terhadap berbagai kondisi. Lewat artikel ini, Bunda dan si Kecil akan membahas lima alasan utama mengapa anak usia 1 tahun sering menangis di malam hari dan memberikan solusi praktis untuk membantu Anda mengatasi situasi tersebut.
1. Anak lapar dan menangis meminta makanan
Pada usia 1 tahun, anak masih sering merasa lapar di tengah malam, terutama jika mereka tidak mendapatkan asupan yang cukup di siang hari. Tangisan ini adalah cara mereka mengkomunikasikan kebutuhan mereka kepada orang tua. Untuk mengurangi kemungkinan bayi terbangun karena lapar, cobalah untuk mengatur jadwal pemberian ASI atau makanan secara tepat di siang hari.
Solusi:
Foto: Internet
2. Popok penuh atau lingkungan tidur yang tidak nyaman
Popok yang basah atau penuh, suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin, serta suara keras di sekitar bayi dapat menjadi pemicu tangisan di malam hari. Bayi usia 1 tahun sangat sensitif terhadap kenyamanan fisik, sehingga hal-hal kecil seperti ini dapat mengganggu tidur mereka.
Solusi:
Foto: Internet
3. Terlalu banyak bermain di siang hari
Anak usia 1 tahun memiliki sistem saraf yang masih berkembang, sehingga mereka lebih sensitif terhadap stimulasi berlebihan di siang hari. Aktivitas bermain yang terlalu banyak atau interaksi dengan orang dewasa yang intens dapat menyebabkan mereka merasa gelisah atau terkejut di malam hari, yang kemudian menyebabkan tangisan.
Solusi:
4. Kondisi medis seperti sakit atau ketidaknyamanan
Anak bisa menangis di malam hari karena alasan medis seperti kembung, gas, batuk, hidung tersumbat, sakit gigi, atau gusi gatal. Ketidaknyamanan fisik ini sering kali menyebabkan anak terbangun dari tidurnya dan menangis.
Solusi:
Foto: Internet
5. Kekurangan nutrisi
Kurangnya asupan nutrisi, terutama kalsium dan vitamin D3, bisa mempengaruhi sistem saraf dan kualitas tidur anak. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan penurunan produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur tidur, sehingga anak menjadi lebih mudah terbangun dan menangis di malam hari.
Solusi:
Dampak negatif dari tangisan di malam hari yang terus berlanjut
Menangis di malam hari yang berkelanjutan dapat memiliki beberapa dampak negatif pada anak, seperti:
Kesimpulan
Menangani tangisan anak di malam hari memerlukan pemahaman akan penyebab yang mendasarinya dan strategi untuk mengatasi situasi tersebut. Dengan mengetahui alasan di balik tangisan anak dan mengambil langkah-langkah yang tepat, Anda dapat membantu anak tidur lebih nyenyak dan memastikan mereka mendapatkan istirahat yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Semoga artikel ini membantu para orang tua, terutama ibu muda, untuk lebih memahami dan menangani tangisan bayi di malam hari. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasa perlu.