Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Susu sering dianggap sebagai bagian penting dalam pola makan anak karena kandungan nutrisinya yang tinggi, seperti kalsium, protein, dan vitamin D. Namun, meski bermanfaat, bukan berarti susu harus dikonsumsi dalam jumlah besar setiap hari. Terlalu banyak minum susu justru bisa menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan anak.
Untuk itu, penting bagi Bunda mengetahui takaran susu harian yang tepat berdasarkan usia si kecil. Artikel ini akan membantu Bunda memahami peran susu sebagai pendamping makanan utama, bukan sebagai pengganti, serta memberikan tips agar anak mendapatkan manfaat susu secara optimal.
ASI: Fondasi Nutrisi Terbaik Sejak Lahir
Sebelum membahas konsumsi susu lain, perlu diingat bahwa ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi hingga usia 6 bulan. ASI mengandung zat gizi lengkap, antibodi, enzim, dan hormon yang mendukung tumbuh kembang dan kekebalan tubuh bayi.
Setelah bayi memasuki usia 6 bulan dan mulai diperkenalkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI), pemberian ASI sebaiknya tetap dilanjutkan hingga usia 2 tahun atau lebih, sebagaimana direkomendasikan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan.
Setelah Usia 1 Tahun: Perlukah Tetap Minum Susu?
Setelah anak berusia 1 tahun dan sudah mulai makan makanan padat secara teratur, susu tetap memiliki peran penting. Namun, fungsinya bergeser menjadi pelengkap nutrisi, bukan sebagai sumber gizi utama. Oleh karena itu, jumlah susu yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan usianya.
Berdasarkan rekomendasi dari ahli pediatri, berikut takaran susu harian anak yang dianjurkan:
Usia 1–3 Tahun
Usia 4–8 Tahun
Risiko Terlalu Banyak Minum Susu
Meski bergizi, konsumsi susu yang berlebihan justru dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan pada anak. Berikut beberapa kondisi yang perlu diwaspadai:
1. Menurunnya Nafsu Makan
Terlalu banyak minum susu bisa membuat anak merasa kenyang, sehingga enggan mengonsumsi makanan padat yang kaya nutrisi lainnya seperti sayur, buah, dan protein. Ini bisa mengganggu asupan nutrisi seimbang yang dibutuhkan dalam masa pertumbuhan.
Foto: Internet
2. Mengganggu Penyerapan Zat Besi
Kandungan kalsium dalam susu yang tinggi dapat menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh. Jika hal ini berlangsung dalam jangka panjang, anak berisiko mengalami anemia defisiensi besi, yang bisa berdampak pada energi, daya tahan tubuh, dan perkembangan kognitif.
3. Masalah Pencernaan
Minum susu secara berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, atau bahkan intoleransi laktosa pada beberapa anak.
Tips Memberikan Susu agar Tetap Sehat dan Seimbang
Agar anak mendapat manfaat maksimal dari susu tanpa menimbulkan efek samping, Bunda bisa mengikuti beberapa tips berikut:
Peran Susu dalam Menu Seimbang Anak
Meskipun susu bermanfaat, tidak berarti menjadi satu-satunya sumber gizi. Anak tetap memerlukan makanan beragam dari kelompok lainnya untuk mendukung tumbuh kembang secara optimal. Pastikan anak mengonsumsi:
Dengan pola makan seimbang, susu akan berfungsi sebagai penunjang yang memperkaya asupan gizi harian, bukan sebagai penopang utama.
Foto: Internet
Kesimpulan
Susu adalah sumber nutrisi penting bagi anak, terutama untuk kalsium dan vitamin D. Namun, jumlah konsumsinya harus disesuaikan dengan usia dan pola makan anak secara keseluruhan. Memberikan susu secara berlebihan justru dapat menimbulkan gangguan, seperti menurunnya nafsu makan, gangguan penyerapan zat besi, serta masalah pencernaan.
Bunda perlu menjadikan susu sebagai pelengkap dalam pola makan sehat anak yang terdiri dari berbagai jenis makanan bergizi. Ingatlah bahwa keberagaman asupan adalah kunci tumbuh kembang yang optimal. Konsultasikan dengan dokter anak untuk memastikan pilihan susu dan jumlah yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan si kecil.