Kalsium: Fondasi Tulang Kuat untuk Ibu dan Si Kecil
Kalsium: Fondasi Tulang Kuat untuk Ibu dan Si Kecil

Kalsium adalah salah satu mineral penting yang tidak hanya dikenal karena perannya dalam pembentukan tulang dan gigi, tetapi juga terlibat dalam berbagai fungsi vital tubuh. Kalsium membantu fungsi otot, transmisi sinyal saraf, pembekuan darah, hingga pelepasan hormon. Bagi anak-anak, kalsium sangat krusial dalam masa pertumbuhan. Sedangkan bagi bunda, terutama yang sedang hamil atau menyusui, kalsium menjadi nutrisi yang wajib dipenuhi setiap hari untuk menjaga kesehatan tulang dan mendukung perkembangan janin atau bayi.

Sayangnya, banyak yang masih menganggap kalsium hanya berasal dari susu. Padahal, banyak sumber makanan lain yang kaya kalsium dan mudah diolah menjadi menu harian keluarga.

 

Mengapa Kalsium Sangat Penting untuk Tubuh?

Sebagian besar kalsium di dalam tubuh tersimpan dalam tulang dan gigi. Sisanya tersebar di dalam darah, otot, dan jaringan lain. Fungsinya tidak hanya membangun struktur tulang, tetapi juga:

  • Menjaga kontraksi otot, termasuk otot jantung agar berdetak dengan ritme normal
  • Membantu sistem saraf menyampaikan pesan ke seluruh tubuh
  • Mendukung proses pembekuan darah saat terjadi luka
  • Berperan dalam pelepasan hormon dan enzim yang memengaruhi hampir semua fungsi tubuh

 

Kebutuhan Kalsium Berdasarkan Tahapan Usia

Kebutuhan kalsium berbeda tergantung usia dan kondisi fisiologis. Berikut panduannya:

  • Bayi 6–11 bulan: 270 mg/hari
  • Anak usia 1–3 tahun: 700 mg/hari
  • Anak usia 4–8 tahun: 1.000 mg/hari
  • Ibu hamil dan menyusui: 1.000–1.300 mg/hari

Memenuhi kebutuhan kalsium sejak dini akan membantu mencegah risiko osteoporosis di masa dewasa dan mendukung pertumbuhan tulang yang optimal bagi anak.

 

4 Sumber Kalsium Alami yang Aman dan Lezat untuk Keluarga

Kalsium tidak hanya berasal dari susu atau produk olahan susu. Berikut beberapa bahan makanan yang tinggi kalsium dan bisa dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga:

1. Kale (Sayuran Hijau)

Kale merupakan salah satu sayuran berdaun hijau dengan kandungan kalsium tinggi. Kale juga rendah oksalat, yaitu senyawa yang dapat menghambat penyerapan kalsium, sehingga tubuh dapat lebih optimal menyerap nutrisinya.

Cara penyajian:

  • Dimasak sebagai sup atau tumisan
  • Dibuat menjadi smoothie hijau yang dikombinasikan dengan buah
  • Dicincang halus untuk dicampurkan dalam MPASI bayi

makanan tinggi kalsium, kalsium tanpa susu, kalsium untuk anak, kalsium untuk ibu hamil, fig buah tin, jeruk untuk tulang, kale sayuran sehat, sumber kalsium alami, MPASI kalsium, nutrisi ibu menyusui

Foto: Internet

2. Seledri

Meski tidak seterkenal kale dalam hal kandungan kalsium, seledri tetap memiliki kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan mineral ini. Seledri juga membantu menghidrasi tubuh karena kandungan airnya yang tinggi.

Cara penyajian:

  • Tambahkan ke dalam bubur bayi atau sup sayuran
  • Campurkan dalam salad segar dengan buah dan minyak zaitun
  • Bisa dijadikan campuran jus bersama apel

3. Buah Ara (Fig)

Buah ara atau fig kaya akan serat, antioksidan, dan tentu saja kalsium. Buah ini cocok sebagai camilan alami untuk anak-anak maupun bunda karena teksturnya yang lembut dan manis alami.

Cara penyajian:

  • Dipotong tipis sebagai isian roti panggang
  • Dicampur dalam overnight oats
  • Disajikan langsung sebagai snack sehat

4. Jeruk

Selain terkenal dengan kandungan vitamin C-nya, jeruk juga mengandung kalsium yang bermanfaat. Menariknya, vitamin C dalam jeruk membantu meningkatkan penyerapan kalsium dari makanan lain, menjadikannya kombinasi yang sangat baik.

Cara penyajian:

  • Disajikan sebagai jus tanpa gula tambahan
  • Dicampurkan dalam salad buah
  • Diberikan langsung sebagai camilan segar

makanan tinggi kalsium, kalsium tanpa susu, kalsium untuk anak, kalsium untuk ibu hamil, fig buah tin, jeruk untuk tulang, kale sayuran sehat, sumber kalsium alami, MPASI kalsium, nutrisi ibu menyusui

Foto: Internet

Tanda-Tanda Kekurangan Kalsium pada Ibu dan Anak

Kekurangan kalsium bisa memicu berbagai gejala kesehatan, terutama jika berlangsung dalam jangka panjang. Gejalanya antara lain:

  • Tulang mudah patah atau retak
  • Gigi mudah rusak atau berlubang
  • Kram otot atau kejang ringan
  • Anak tumbuh lebih lambat dari seharusnya
  • Gangguan tidur atau mudah gelisah
  • Kulit kering dan kuku rapuh

Jika bunda atau si kecil menunjukkan gejala-gejala ini, segera evaluasi pola makan harian dan pastikan kalsium tercukupi.

 

Cara Cerdas Memenuhi Kebutuhan Kalsium Sehari-hari

Tidak perlu selalu mengandalkan susu. Berikut beberapa cara alami dan praktis yang bisa bunda terapkan:

  • Tambahkan sayuran berdaun hijau ke dalam dua kali makan utama sehari
  • Sajikan camilan sehat berbasis buah tinggi kalsium seperti fig dan jeruk
  • Konsumsi makanan tinggi vitamin D seperti telur dan ikan untuk mendukung penyerapan kalsium
  • Luangkan waktu di pagi hari untuk terpapar sinar matahari sebagai sumber alami vitamin D
  • Hindari makanan atau minuman tinggi fosfat (seperti soda) yang dapat mengganggu penyerapan kalsium

 

Bagaimana Jika Tidak Mengonsumsi Susu?

Banyak bunda yang tidak mengonsumsi susu karena alasan alergi, intoleransi laktosa, atau pilihan gaya hidup. Jangan khawatir—kalsium tetap bisa terpenuhi melalui pola makan berbasis nabati. Sayuran seperti kale dan buah seperti fig justru lebih bersahabat bagi pencernaan dan minim efek samping.

 

Penutup: Kalsium untuk Kesehatan Jangka Panjang Keluarga

Kalsium bukan hanya tentang tinggi badan. Ia merupakan mineral yang menjadi pilar kesehatan tulang, gigi, dan berbagai fungsi tubuh lainnya. Dengan memperkenalkan makanan tinggi kalsium sejak dini dan menjadikannya bagian dari kebiasaan makan keluarga, bunda sedang menyiapkan masa depan yang sehat dan kuat bagi anak-anak dan diri sendiri.

Dari semangkuk sup sayuran hingga segelas jus jeruk segar, setiap langkah kecil yang bunda ambil di dapur adalah investasi besar untuk keluarga tercinta.

Artikel yang berkaitan