Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Bunda yang tengah mempersiapkan peran sebagai orang tua tentu banyak memusatkan perhatian pada tumbuh kembang anak. Namun, penting juga untuk memberikan perhatian khusus kepada orang tua kita yang mulai memasuki usia lanjut. Salah satu kondisi yang kerap tidak disadari namun berdampak besar adalah skoliosis pada lansia. Kelainan ini sering kali dianggap wajar seiring bertambahnya usia, padahal jika tidak ditangani sejak dini, bisa menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan dan kualitas hidup mereka.
Apa Itu Skoliosis pada Lansia?
Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang yang menyebabkan tulang melengkung ke samping. Walaupun kondisi ini banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja, skoliosis juga bisa muncul atau memburuk saat seseorang memasuki usia lanjut. Skoliosis pada lansia umumnya disebabkan oleh proses degeneratif, yaitu kerusakan pada cakram tulang belakang dan sendi yang terjadi seiring bertambahnya usia.
Kesehatan tulang belakang orang tua menjadi salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kemandirian dan mobilitas mereka. Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat diperlukan.
1. Rasa Nyeri Kronis yang Mengganggu Keseharian
Salah satu gejala yang sering dialami penderita skoliosis pada usia lanjut adalah nyeri punggung kronis. Kelengkungan tulang belakang menyebabkan tekanan berlebih pada jaringan sekitar seperti otot, ligamen, dan saraf. Akibatnya, lansia mengalami rasa sakit berkepanjangan, terutama saat melakukan aktivitas sederhana seperti berjalan, duduk, atau berdiri dalam waktu lama.
Bagi bunda yang tinggal bersama orang tua, kondisi ini bisa menyulitkan rutinitas keluarga. Rasa sakit terus-menerus akan menurunkan motivasi orang tua untuk tetap aktif dan berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
2. Risiko Jatuh yang Lebih Tinggi
Postur tubuh yang tidak seimbang akibat skoliosis menyebabkan lansia lebih rentan terhadap resiko jatuh. Jatuh pada usia lanjut bukanlah hal sepele. Cedera seperti patah tulang atau memar serius dapat mempercepat penurunan kondisi fisik dan psikologis mereka.
Sebagai anak, tentu bunda ingin memastikan bahwa orang tua dapat menikmati hari tua dengan aman dan nyaman. Pencegahan jatuh bisa dimulai dari penanganan skoliosis sejak dini.
Foto: Internet
3. Hilangnya Kemandirian Akibat Keterbatasan Gerak
Seiring dengan memburuknya skoliosis, banyak lansia mengalami keterbatasan gerak. Aktivitas sederhana seperti membungkuk, naik tangga, atau sekadar berjalan ke kamar mandi bisa terasa sulit dan menyakitkan. Ketergantungan terhadap bantuan orang lain akan meningkat, yang bisa menimbulkan rasa tidak berdaya dan berdampak pada kondisi mental mereka.
Sebagian besar lansia yang kehilangan kemandirian juga mengalami tekanan emosional. Mereka merasa menjadi beban bagi keluarga, yang pada akhirnya memperburuk kesehatan secara menyeluruh.
4. Tulang Makin Rapuh, Risiko Patah Semakin Besar
Seiring bertambahnya usia, tulang secara alami kehilangan kepadatannya. Osteoporosis yang umum terjadi pada lansia membuat tulang lebih mudah patah. Jika dikombinasikan dengan skoliosis, tulang belakang menjadi semakin lemah dan rentan terhadap kompresi atau bahkan patah.
Perubahan fisik ini dapat menyebabkan penurunan tinggi badan secara signifikan, serta membuat tubuh terlihat makin membungkuk. Selain dampak fisik, perubahan penampilan juga bisa memengaruhi kepercayaan diri lansia.
Mengapa Bunda Perlu Peduli?
Sebagai bunda yang sedang mempersiapkan masa kehamilan atau baru memiliki anak, perhatian terhadap kesehatan tulang belakang orang tua juga tak kalah penting. Membangun keluarga yang sehat dan harmonis dimulai dari saling menjaga, termasuk memastikan orang tua dapat menjalani hari tua dengan bahagia dan bebas dari nyeri.
Mewaspadai bahaya skoliosis pada lansia merupakan bagian dari tanggung jawab keluarga. Langkah sederhana seperti pemeriksaan rutin dan gaya hidup sehat dapat membawa dampak besar bagi kualitas hidup mereka.
Langkah Pencegahan Skoliosis pada Lansia
Foto: Internet
Kesimpulan
Skoliosis pada lansia bukanlah masalah sepele yang bisa diabaikan. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri kronis, penurunan mobilitas, hingga mengurangi kualitas hidup orang tua. Sebagai bunda yang peduli dengan kesehatan keluarga, mengambil langkah pencegahan sejak dini sangatlah penting.
Dengan pemantauan dan perhatian rutin, kita bisa memastikan orang tua tetap sehat, aktif, dan bahagia. Karena kesehatan mereka adalah bagian dari warisan kasih sayang yang tak ternilai bagi generasi mendatang.