Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Dalam semangat menjalani gaya hidup sehat atau mengejar target kebugaran, tidak jarang kita merasa bersalah saat tidak berolahraga. Banyak yang menganggap bahwa istirahat adalah kemunduran, terutama jika semangat sedang tinggi. Namun, dalam dunia kesehatan dan kebugaran, rest day justru bagian penting dari proses kemajuan, bukan tanda malas atau menyerah.
Bagi Bunda yang sedang membangun kebiasaan sehat, terutama setelah melahirkan atau dalam masa menyusui, memahami pentingnya waktu istirahat menjadi kunci untuk menjaga stamina, kestabilan hormon, dan semangat jangka panjang. Simak penjelasannya bersama Bunda dan si Kecil!
Rest day adalah hari di mana Bunda memberi waktu tubuh untuk memulihkan diri setelah melakukan aktivitas fisik intens, seperti olahraga berat atau pekerjaan rumah yang melelahkan. Saat berolahraga, otot mengalami mikro-kerusakan yang justru menjadi stimulus bagi pertumbuhan otot. Namun, perbaikan jaringan otot ini hanya bisa terjadi jika tubuh mendapat cukup istirahat.
Tanpa jeda, tubuh mengalami kelelahan terus-menerus. Hal ini tidak hanya meningkatkan risiko cedera, tetapi juga menurunkan performa latihan, memperburuk kualitas tidur, bahkan bisa mengganggu kestabilan emosional.
Mengenali sinyal tubuh sangat penting agar Bunda bisa menyesuaikan ritme aktivitas. Berikut tanda-tanda tubuh mulai kelelahan dan membutuhkan waktu pemulihan:
Detak Jantung Istirahat Lebih Cepat dari Biasanya
Jika saat bangun pagi detak jantung terasa lebih cepat dari normal, ini bisa jadi pertanda bahwa tubuh belum pulih sepenuhnya dari aktivitas sebelumnya. Ini juga menunjukkan stres pada sistem saraf.
Perubahan Mood yang Tidak Wajar
Jika Bunda merasa mudah marah, sedih tanpa sebab, atau kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasanya menyenangkan, itu bisa jadi sinyal kelelahan sistem saraf pusat akibat latihan atau aktivitas berlebih.
Kesulitan Tidur Meski Badan Terasa Lelah
Tubuh yang terlalu lelah justru sering mengalami gangguan tidur. Ini karena kadar kortisol (hormon stres) meningkat dan mengganggu pola tidur alami.
Otot Terasa Nyeri Lebih dari 72 Jam
Nyeri otot ringan wajar setelah olahraga. Namun, jika otot masih terasa berat, kaku, atau sakit setelah tiga hari, berarti proses pemulihan belum selesai. Melanjutkan latihan hanya akan memperburuk kondisi.
Foto: Internet
Fokus Menurun dan Mudah Lelah Mental
Jika Bunda merasa sulit berkonsentrasi, sering merasa mengantuk di siang hari, atau kehilangan energi untuk aktivitas ringan, itu adalah sinyal kuat bahwa tubuh dan pikiran membutuhkan jeda.
Foto: Internet
Salah satu kesalahan mindset yang umum terjadi adalah menganggap bahwa satu hari tanpa olahraga akan menghilangkan semua hasil kerja keras. Faktanya, tanpa rest day, performa latihan bisa stagnan, berat badan justru tidak turun, dan motivasi pun bisa menurun.
Pemulihan adalah bagian integral dari pertumbuhan otot, peningkatan stamina, dan kestabilan hormon. Bahkan atlet profesional pun menjadwalkan rest day sebagai strategi utama dalam rutinitas mereka.
Mengambil waktu istirahat secara teratur membawa dampak positif, tidak hanya pada tubuh, tapi juga pikiran:
Mempercepat pemulihan jaringan otot dan sendi
Mengurangi risiko cedera otot dan kelelahan kronis
Menurunkan kadar hormon stres (kortisol)
Meningkatkan kualitas tidur dan sistem imun
Memberi waktu pada otak untuk recharge
Membantu menjaga motivasi dan konsistensi latihan jangka panjang
Bagi Bunda yang memiliki anak kecil atau sedang menyusui, rest day juga menjadi momen penting untuk memulihkan tenaga secara emosional dan fisik. Bisa digunakan sebagai waktu untuk me time, relaksasi, atau aktivitas menyenangkan bersama keluarga.
Istirahat tidak harus berarti pasif seharian di tempat tidur. Justru, pemulihan aktif bisa mempercepat regenerasi otot dan mengembalikan energi. Berikut kegiatan ringan yang bisa dilakukan:
Peregangan otot atau yoga lembut
Jalan kaki santai di pagi atau sore hari
Foam rolling untuk melemaskan otot
Minum cukup air dan konsumsi makanan bernutrisi
Tidur siang singkat atau tidur malam lebih awal
Foto: Internet
Selain fisik, berikan juga ruang bagi mental untuk bernapas. Mendengarkan musik, membaca buku, menulis jurnal, atau meditasi ringan bisa bantu mempercepat pemulihan pikiran.
Tidak ada aturan mutlak, tetapi Bunda bisa mempertimbangkan hal berikut:
Ambil rest day setelah 3–4 hari latihan intens
Jadwalkan 1–2 rest day per minggu secara konsisten
Ambil jeda segera saat muncul salah satu dari 5 tanda kelelahan di atas
Setelah mengalami siklus menstruasi, tubuh juga sering membutuhkan lebih banyak waktu pemulihan
Catatan penting: Bagi Bunda pasca melahirkan, konsultasikan dengan dokter atau tenaga ahli sebelum memulai atau melanjutkan program latihan. Setiap tubuh memiliki waktu pemulihan yang berbeda.
Tubuh yang sehat bukan hanya yang aktif bergerak, tetapi juga yang mampu mengenali batas dan tahu kapan harus istirahat. Dengan memberi tubuh waktu jeda, Bunda bukan sedang malas, melainkan sedang memberi ruang untuk tumbuh dan memperkuat diri.
Rest day adalah waktu untuk mengisi ulang tenaga, menstabilkan emosi, dan menjaga tubuh tetap dalam kondisi terbaiknya. Dengarkan tubuh, beri ia kesempatan untuk pulih, dan Bunda akan kembali lebih kuat, lebih segar, dan lebih siap menghadapi tantangan hari-hari berikutnya.