Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Dalam keseharian, sering kali kita menganggap bahwa kesehatan fisik dan kondisi emosional adalah dua hal yang terpisah. Namun, dalam pendekatan pengobatan tradisional Tiongkok (Traditional Chinese Medicine/TCM), tubuh dan pikiran merupakan satu kesatuan yang saling terhubung. Emosi yang tidak tersalurkan dengan baik dipercaya dapat mengganggu fungsi organ tertentu, termasuk pankreas.
Salah satu emosi yang paling memengaruhi pankreas adalah kekhawatiran berlebihan dan terlalu banyak berpikir (overthinking). Hal ini sering dialami oleh Bunda yang setiap harinya mengurus rumah, anak, pekerjaan, dan menghadapi tekanan sosial tanpa jeda. Akumulasi beban pikiran seperti ini lambat laun bisa berdampak pada gangguan pencernaan, metabolisme tidak seimbang, bahkan kelelahan kronis. Simak penjelasannya bersama Bunda dan si Kecil!
Pankreas merupakan organ penting yang berperan dalam sistem pencernaan dan endokrin. Beberapa fungsinya meliputi:
• Menghasilkan enzim pencernaan untuk memecah nutrisi dari makanan
• Mengatur kadar gula darah melalui produksi insulin dan glukagon
• Mendukung metabolisme dan distribusi energi ke seluruh tubuh
Namun dalam perspektif holistik, pankreas tidak hanya berfungsi secara biologis. Ia juga disebut sebagai “organ pengolah emosi pikiran”. Ketika seseorang memendam kekhawatiran, rasa takut akan masa depan, atau stres berlebih, energi pankreas akan melemah, yang kemudian menurunkan fungsinya secara keseluruhan.
Ketika emosi negatif menumpuk dan tidak terkelola, pankreas akan memberi sinyal dalam bentuk gejala fisik dan mental, seperti:
• Kembung atau gangguan pencernaan
• Nafsu makan yang naik-turun drastis
• Kelelahan tanpa sebab jelas
• Nyeri di sekitar perut atau lambung
• Konsentrasi sulit, pikiran melayang
• Otot tubuh terasa lemah
• Perubahan berat badan secara tiba-tiba
• Obsesi atau kecenderungan perfeksionisme
Gejala-gejala tersebut sering tidak disadari berkaitan dengan emosi, padahal tubuh sedang menunjukkan bahwa ada “beban” yang harus dilepaskan.
Foto: Internet
Berdasarkan pendekatan mind-body healing, pankreas sangat sensitif terhadap:
• Kekhawatiran berlebih terhadap keluarga, keuangan, atau masa depan
• Pikiran yang terus-menerus berputar tanpa solusi
• Rasa bersalah karena tidak merasa cukup baik atau sempurna
• Tekanan dari ekspektasi sosial dan lingkungan
Saat emosi ini dibiarkan tanpa pelepasan, energi pankreas menjadi stagnan. Tubuh pun mulai kesulitan mencerna makanan, bahkan kesulitan mencerna “pengalaman emosional” yang hadir setiap hari.
Bunda bisa membantu memulihkan energi pankreas melalui makanan hangat dan bernutrisi tinggi yang mudah dicerna. Beberapa pilihan terbaik antara lain:
• Ubi jalar dan labu kuning: mengandung karbohidrat kompleks yang menenangkan dan mendukung kerja pankreas
• Nasi merah: memperkuat energi lambung dan pankreas secara bersamaan
• Jahe dan pir rebus: membantu menghangatkan sistem pencernaan dan mencegah rasa mual
• Bit dan kubis: kaya antioksidan untuk membantu proses detoks alami
• Kacang lentil: sumber protein nabati yang ringan dan mudah dicerna
Foto: Internet
Tips praktis: Makanlah dalam kondisi tenang, kunyah perlahan, dan hindari makan sambil multitasking. Ketika Bunda memberi waktu dan perhatian pada setiap suapan, tubuh akan merespon dengan proses pencernaan yang lebih optimal.
Penyembuhan pankreas tidak hanya melalui makanan, tetapi juga melalui afirmasi dan penyelarasan pikiran. Berikut afirmasi yang bisa Bunda gunakan setiap hari:
“Saya melepaskan beban pikiran yang tidak perlu. Saya percaya hidup saya berjalan seimbang, dan saya pantas merasa tenang dan cukup.”
Bacakan afirmasi ini saat pagi hari sambil meminum air hangat atau saat menulis jurnal harian. Energi positif dari kata-kata tersebut akan membantu membentuk pola pikir yang lebih tenang dan stabil.
Bagi Bunda yang sedang dalam masa adaptasi, berikut lima langkah mudah yang bisa dilakukan:
Hindari multitasking saat makan. Duduk, nikmati makanan, dan hadir sepenuhnya.
Luangkan waktu menulis. Catat hal-hal yang membuat Bunda khawatir, lalu lepaskan dengan kesadaran.
Istirahat sejenak di siang hari. 10 menit nap atau meditasi sudah cukup mengembalikan energi.
Konsumsi herbal hangat. Teh jahe, air kunyit, atau air rebusan kayu manis bisa bantu menenangkan sistem saraf.
Latih pernapasan sadar. Tarik napas dalam 4 detik, tahan 4 detik, dan hembuskan selama 6 detik untuk relaksasi seketika.
Foto: Internet
Dalam kehidupan modern yang menuntut peran multitugas, terutama bagi Bunda, sangat penting untuk memahami bahwa tubuh tidak hanya memproses makanan, tetapi juga memproses emosi. Pankreas, sebagai bagian dari sistem pencernaan dan energi, sangat dipengaruhi oleh apa yang kita rasakan khususnya kekhawatiran, overthinking, dan tekanan emosional.
Dengan menyadari hubungan erat antara pikiran dan organ tubuh, Bunda bisa mulai melakukan langkah kecil: mengatur pola makan, memberikan ruang istirahat bagi pikiran, serta menciptakan kebiasaan penyembuhan sederhana melalui afirmasi dan makanan sehat.
Karena kesehatan sejati bukan hanya tentang apa yang kita makan, tetapi juga tentang bagaimana kita berpikir, merasa, dan merawat diri dengan penuh kasih.