Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Di era digital saat ini, banyak informasi berseliweran di media sosial, termasuk klaim bahwa kebiasaan melihat objek yang jauh dapat membantu menurunkan minus pada mata. Bagi Bunda yang sedang mempersiapkan kehamilan atau sudah memiliki anak kecil, penting untuk memahami kebenaran informasi ini demi menjaga kesehatan mata keluarga sejak dini. Lalu, apakah benar melihat jauh bisa menyembuhkan mata minus? Mari kita bahas secara tuntas berdasarkan pandangan medis. Yuk, Bun simak penjelasan seengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Mata minus atau miopia adalah kondisi gangguan penglihatan di mana seseorang mengalami kesulitan untuk melihat objek yang berada jauh. Hal ini terjadi karena bentuk bola mata yang memanjang, sehingga cahaya yang seharusnya jatuh tepat di retina, malah terfokus di depannya. Akibatnya, pandangan terhadap objek jauh menjadi buram.
Kondisi ini biasanya muncul akibat kebiasaan melihat objek dekat dalam waktu lama, seperti membaca, bermain gawai, atau menatap layar komputer. Ketika aktivitas tersebut dilakukan terus-menerus, otot mata bekerja terlalu keras dan dalam jangka panjang dapat memengaruhi struktur bola mata.
Saat ini, anak-anak sangat akrab dengan teknologi sejak usia dini. Mereka terbiasa menghabiskan waktu dengan menonton video, bermain game digital, hingga belajar melalui perangkat elektronik. Sayangnya, kegiatan tersebut mayoritas dilakukan dalam jarak pandang yang dekat dan dalam waktu lama.
Minimnya aktivitas di luar ruangan juga turut memperburuk situasi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa paparan layar secara berlebihan dan kurangnya sinar matahari alami merupakan faktor utama meningkatnya kasus miopia pada anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mulai memperkenalkan kebiasaan sehat demi melindungi mata si kecil.
Foto: Internet
Jawaban yang tepat adalah: melihat jauh tidak menyembuhkan mata minus, tetapi dapat mencegahnya bertambah.
Ketika kita melihat objek yang jauh, terutama di luar ruangan di bawah sinar matahari, otot mata akan lebih rileks karena tidak harus bekerja keras untuk fokus. Ini sangat berbeda dengan kondisi saat membaca atau menatap layar, di mana mata terus menerus berada dalam keadaan tegang.
Dokter mata menyarankan kebiasaan ini sebagai bagian dari langkah pencegahan, terutama untuk anak-anak dan remaja yang matanya masih dalam fase pertumbuhan. Dengan kata lain, aktivitas melihat jauh dapat memperlambat perkembangan miopia, namun tidak bisa mengembalikan kondisi mata yang sudah minus.
Untuk Bunda yang ingin menjaga kesehatan mata anak atau mempersiapkan kehamilan dengan lebih baik, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
Dorong Anak Aktif di Luar Ruangan
Menghabiskan waktu di luar ruangan minimal 1 hingga 2 jam sehari sangat dianjurkan. Paparan cahaya alami membantu memperlambat timbulnya dan berkembangnya miopia.
Foto: Internet
Batasi Penggunaan Gawai
Atur jadwal screen time anak, serta biasakan menerapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit menatap layar, istirahat 20 detik dengan melihat objek sejauh 6 meter (20 kaki).
Perhatikan Pencahayaan Saat Belajar
Belajar atau membaca di ruangan dengan pencahayaan cukup akan mengurangi beban pada mata. Cahaya yang kurang terang membuat mata lebih cepat lelah.
Rutin Periksa Mata
Lakukan pemeriksaan mata setidaknya setahun sekali, terutama jika anak menunjukkan tanda-tanda seperti sering menyipitkan mata, kesulitan melihat tulisan di papan, atau menonton televisi dari jarak yang sangat dekat.
Foto: Internet
Sebagai Bunda, peran dalam membentuk kebiasaan sehat sangat penting. Bukan hanya sekadar mengingatkan, tetapi juga memberi contoh dan membiasakan anak menjalani gaya hidup yang mendukung kesehatan mata.
Kegiatan sederhana seperti jalan pagi bersama anak sambil memperhatikan langit, pepohonan, atau burung di kejauhan bisa menjadi cara efektif melatih mata dan membuat anak senang. Selain itu, selama masa kehamilan, Bunda dapat membantu perkembangan mata janin dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin A, omega-3, dan lutein, seperti wortel, ikan salmon, telur, dan sayuran hijau.
Melihat jauh memang tidak bisa menyembuhkan mata minus, tetapi sangat membantu mencegah penambahan minus, terutama pada anak-anak yang matanya masih berkembang. Dengan menerapkan pola hidup yang seimbang antara aktivitas dalam ruangan dan luar ruangan disertai pengaturan waktu layar serta perhatian terhadap pencahayaan dan nutrisi, kesehatan mata dapat terjaga dengan lebih baik.
Bunda bisa mulai dari rumah, dari hal kecil, demi masa depan penglihatan yang lebih cerah dan sehat untuk keluarga tercinta.