Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Pernahkah Bunda merasa tiba-tiba piring sudah kosong padahal tidak sadar sedang makan? Atau merasa tetap lapar meskipun baru saja menyelesaikan waktu makan? Ini bisa menjadi tanda bahwa kita makan tanpa kesadaran penuh. Kondisi tersebut menjadi perhatian dalam konsep mindful eating sebuah pendekatan makan yang membantu tubuh dan pikiran selaras agar pola makan menjadi lebih sehat dan menyehatkan.
Sebagai Bunda yang menjalani berbagai peran dalam keluarga, mulai dari mengurus anak, menyelesaikan pekerjaan rumah, hingga mungkin bekerja dari rumah, makan sering kali menjadi aktivitas sambil lalu. Kita makan sambil menyuapi anak, membalas pesan, atau menonton televisi. Padahal, kebiasaan ini jika dibiarkan terus-menerus bisa menyebabkan pola makan tidak teratur, sulit merasa kenyang, gangguan pencernaan, hingga penambahan berat badan yang tidak diinginkan. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Mindful eating adalah cara makan dengan kesadaran penuh, di mana seseorang benar-benar hadir dalam proses makan secara utuh baik secara fisik maupun mental. Bukan sekadar mengisi perut, tapi benar-benar memperhatikan proses makan dari awal hingga akhir. Konsep ini berasal dari praktik mindfulness, yaitu melatih kesadaran terhadap apa yang terjadi saat ini, tanpa terburu-buru atau terdistraksi.
Beberapa hal yang menjadi fokus dalam mindful eating:
• Mengenali rasa lapar dan kenyang dari tubuh sendiri.
• Menyadari tekstur, rasa, aroma, dan warna makanan.
• Memperhatikan kondisi emosi dan pikiran saat makan apakah makan karena lapar, bosan, stres, atau hanya sekadar kebiasaan.
Foto: Internet
Membantu memilih makanan yang lebih sehat
Saat makan dengan kesadaran penuh, Bunda akan lebih mudah mengenali apa yang benar-benar dibutuhkan tubuh dan cenderung memilih makanan bergizi.
Meningkatkan proses pencernaan
Mengunyah makanan secara perlahan merangsang enzim pencernaan bekerja lebih optimal dan mencegah masalah lambung seperti kembung atau asam lambung.
Membangun pola makan sehat di rumah
Anak-anak adalah peniru ulung. Ketika Bunda mencontohkan cara makan yang tenang, perlahan, dan tidak terburu-buru, anak-anak juga akan belajar makan dengan cara yang sama.
Mengurangi stres dan pola makan emosional (emotional eating)
Dengan membedakan antara lapar fisik dan lapar emosional, Bunda bisa menghindari kebiasaan makan karena cemas atau kelelahan, yang sering terjadi tanpa disadari.
Foto: Internet
Menerapkan mindful eating tidak harus sulit. Berikut ini beberapa cara mudah yang bisa Bunda mulai hari ini:
• Jauhkan distraksi saat makan
Hindari makan sambil menonton TV, bermain ponsel, atau bekerja. Fokuskan perhatian pada makanan di hadapan.
• Ambil porsi secukupnya
Mulailah dengan porsi kecil. Tambahkan jika masih lapar. Ini membantu tubuh mengenali kapan kenyang.
• Kunyah dengan perlahan
Nikmati setiap suapan. Rasakan teksturnya, suhu, aroma, dan perubahan rasa saat makanan dikunyah.
• Dengarkan sinyal tubuh
Makanlah saat benar-benar lapar dan berhentilah ketika kenyang, bukan ketika piring kosong atau makanan habis.
• Syukuri makanan yang ada
Ambil satu menit sebelum makan untuk mensyukuri keberkahan makanan. Ini membantu meningkatkan kesadaran dan rasa terhubung dengan apa yang dikonsumsi.
Saat makan, tubuh melakukan proses kompleks:
• Otak mengirimkan sinyal lapar berdasarkan hormon.
• Mulut dan gigi mulai mengunyah dan mengirimkan sinyal ke lambung.
• Enzim di lambung dan usus bekerja untuk mencerna makanan.
• Nutrisi diserap oleh hati, pankreas, dan seluruh tubuh.
Ketika kita makan dengan cepat atau terganggu, tubuh tidak bisa memproses sinyal ini secara optimal. Akibatnya, kita tidak merasa kenyang, tetap lapar, atau mengalami gangguan pencernaan. Dengan mengunyah perlahan dan penuh perhatian, kita memberi waktu pada tubuh untuk memproses setiap tahapan pencernaan secara maksimal.
Berbeda dari diet yang membatasi jenis makanan, mindful eating tidak melarang makanan tertentu. Justru, pendekatan ini mengajak kita mengenal tubuh lebih dalam. Kapan tubuh lapar, kapan sudah kenyang, apa yang benar-benar dibutuhkan tubuh.
Mindful eating tidak mengharuskan Bunda menghitung kalori atau menghindari makanan tertentu. Yang ditekankan adalah hubungan sehat antara diri dan makanan, serta menyadari emosi yang menyertai proses makan.
• Lakukan perlahan dan bertahap. Tidak perlu langsung makan tanpa gangguan selama 30 menit penuh. Mulailah dari 5 menit setiap makan.
• Libatkan keluarga. Jadikan waktu makan sebagai momen bersama yang menyenangkan dan terhubung.
• Evaluasi perasaan setelah makan. Apakah kenyang secara fisik dan puas secara emosional?
Foto: Internet
Mindful eating adalah langkah awal menuju pola hidup sehat dan seimbang. Tidak perlu perubahan besar, cukup mulai dari cara makan Bunda sehari-hari. Dengan lebih sadar dalam makan, Bunda tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, tapi juga membangun koneksi positif dengan makanan dan anggota keluarga.
Makan bukan sekadar rutinitas, tapi juga bentuk perawatan diri. Ajak anak-anak dan pasangan untuk menikmati makanan bersama dengan penuh perhatian, karena kesehatan keluarga dimulai dari meja makan.