7 Refleks Penting pada Bayi Baru Lahir yang Harus Bunda Ketahui
7 Refleks Penting pada Bayi Baru Lahir yang Harus Bunda Ketahui

Bayi baru lahir memiliki kemampuan unik yang sering membuat para Bunda kagum: refleks bawaan. Refleks-refleks ini adalah respons alami tubuh bayi terhadap rangsangan yang mendukung kelangsungan hidup sekaligus menjadi tanda sistem saraf yang sehat. Yuk, Bunda, kenali 7 refleks penting pada bayi baru lahir untuk memahami lebih jauh tentang tumbuh kembang Si Kecil! Simak penjelasan dari Bunda dan si Kecil.

 

Apa Itu Refleks pada Bayi Baru Lahir?

Refleks pada bayi baru lahir adalah reaksi otomatis tubuh mereka terhadap rangsangan tertentu. Refleks ini terjadi tanpa harus disadari oleh bayi karena dipengaruhi oleh sistem saraf pusat yang masih berkembang. Sebagian besar refleks ini bersifat sementara dan akan menghilang seiring pertumbuhan bayi, saat mereka mulai dapat mengendalikan gerakan tubuh secara sadar.

 

7 Refleks Penting pada Bayi Baru Lahir

1. Refleks Melangkah (Stepping Reflex)

  • Ciri-ciri: Saat bayi digendong dalam posisi berdiri dengan kaki menyentuh permukaan datar, kakinya akan tampak seperti mencoba melangkah.
  • Fungsi: Menunjukkan kesiapan otot kaki untuk berjalan di masa mendatang.
  • Hilang: Sekitar usia 2 bulan.

2. Refleks Rooting

  • Ciri-ciri: Ketika sudut mulut bayi disentuh, kepala bayi akan memutar ke arah sentuhan dan membuka mulut.
  • Fungsi: Membantu bayi menemukan puting susu saat menyusui.
  • Hilang: Sekitar usia 4 bulan.

3. Refleks Menggenggam (Palmar Grasp)

  • Ciri-ciri: Jika telapak tangan bayi disentuh, bayi akan menggenggam benda tersebut dengan kuat.
  • Fungsi: Bentuk interaksi pertama bayi dengan lingkungan sekitarnya.
  • Hilang: Sekitar usia 5–6 bulan.

refleks bayi, perkembangan bayi baru lahir, refleks Moro, refleks rooting, tumbuh kembang bayi, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

4. Refleks Moro (Startle Reflex)

  • Ciri-ciri: Saat bayi mendengar suara keras atau merasa perubahan posisi yang mendadak, ia akan merentangkan tangan dan kakinya, lalu menariknya kembali ke tubuh.
  • Fungsi: Respons perlindungan diri dari ancaman bahaya.
  • Hilang: Sekitar usia 4–6 bulan.

5. Refleks Tonic Neck (Fencing Reflex)

  • Ciri-ciri: Ketika kepala bayi dimiringkan ke satu sisi, lengan pada sisi tersebut akan terentang, sementara lengan di sisi berlawanan menekuk.
  • Fungsi: Membantu bayi mengembangkan koordinasi antara mata dan tangan.
  • Hilang: Sekitar usia 5–7 bulan.

6. Refleks Plantar Grasp

  • Ciri-ciri: Saat telapak kaki bayi disentuh, jari-jari kaki akan menekuk dan menggenggam seperti tangan.
  • Fungsi: Tanda perkembangan sistem saraf motorik yang sehat.
  • Hilang: Sekitar usia 9–12 bulan.

refleks bayi, perkembangan bayi baru lahir, refleks Moro, refleks rooting, tumbuh kembang bayi, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

7. Refleks Menghisap (Sucking Reflex)

  • Ciri-ciri: Ketika sesuatu menyentuh langit-langit mulut bayi, ia akan secara otomatis mulai menghisap.
  • Fungsi: Membantu bayi menyusu untuk mendapatkan nutrisi.
  • Hilang: Mulai berkurang sekitar usia 4 bulan, meskipun menghisap secara sadar tetap ada.

 

Mengapa Refleks Ini Penting?

Refleks-refleks ini tidak hanya menunjukkan bahwa sistem saraf bayi bekerja dengan baik, tetapi juga menjadi indikator penting bagi dokter untuk memantau perkembangan neurologis bayi. Ketidakhadiran refleks tertentu atau refleks yang bertahan lebih lama dari seharusnya dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem saraf atau otot bayi.

 

Tips Stimulasi untuk Refleks Bayi

1. Sentuhan Lembut
Berikan sentuhan di tangan, kaki, atau wajah bayi untuk membantu memicu refleks sekaligus membuatnya merasa nyaman.

refleks bayi, perkembangan bayi baru lahir, refleks Moro, refleks rooting, tumbuh kembang bayi, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

2. Interaksi Saat Menyusui
Gunakan momen menyusui untuk menstimulasi refleks rooting dan menghisap. Lakukan kontak mata untuk memperkuat hubungan emosional dengan Si Kecil.

3. Bermain dengan Jari atau Mainan Lembut
Ajak bayi bermain dengan mainan atau sentuhan lembut di tangan dan kakinya untuk merangsang refleks menggenggam dan plantar grasp.

4. Ciptakan Lingkungan Tenang
Kurangi suara keras atau gerakan mendadak yang bisa memicu refleks Moro terlalu sering, karena dapat membuat bayi merasa tidak nyaman.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter jika Bunda melihat tanda-tanda berikut:

  • Refleks tertentu tidak muncul pada usia yang seharusnya.
  • Refleks bertahan lebih lama dari waktu yang seharusnya.
  • Bayi terlihat kaku atau terlalu lemas saat dirangsang.

Hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pada perkembangan saraf atau motorik bayi, yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

 

Kesimpulan

Refleks pada bayi baru lahir adalah bagian alami dari proses tumbuh kembang yang menunjukkan fungsi saraf dan otak yang sehat. Dengan mengenali dan memahami refleks ini, Bunda dapat memberikan stimulasi yang sesuai untuk mendukung perkembangan Si Kecil. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada hal yang mengkhawatirkan terkait refleks bayi.

 

Artikel yang berkaitan