Yuk, Kenali Lebih Lanjut Tentang Hernia Pada Anak & Bayi!
Yuk, Kenali Lebih Lanjut Tentang Hernia Pada Anak & Bayi!

Hernia pada anak dan bayi bukanlah masalah kesehatan yang perlu dikhawatirkan lebih dari yang seharusnya. Namun, sebagai orang tua atau pengasuh, sangat penting untuk memahami jenis hernia yang umum terjadi pada anak-anak dan bayi serta penyebabnya. Dalam artikel Bunda dan si Kecil kali ini, kita akan menjelajahi topik ini lebih mendalam agar Anda memiliki pemahaman yang kuat.

Apa itu hernia?

Hernia pada umumnya terjadi saat area tubuh mengalami robek atau melemah. Hal ini menyebabkan jaringan di sekitarnya harus menutupi area yang rusak, yang pada akhirnya dapat memunculkan gembungan atau tonjolan.

Hernia bukan masalah yang terjadi hanya pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak dan bahkan bayi yang baru lahir. Pada mereka yang masih muda, hernia inguinalis (selangkangan) dan hernia umbilikalis (pusar) merupakan dua jenis yang paling umum. Jadi, sangat penting bagi para orangtua untuk memahami bahwa hernia bisa terjadi pada usia apa pun dan perlu diatasi dengan serius.

hernia pada anak, hernia umbilikalis, hernia inguinalis, Perawatan bayi, tips perawatan bayi, Bunda, si Kecil

Hernia pada anak (Sumber: Internet)

Jenis-jenis hernia pada anak dan bayi

Hernia inguinalis

Hernia inguinalis adalah kondisi yang umum terjadi di daerah selangkangan. Gejalanya dapat berupa tonjolan kecil yang mungkin juga bisa meluas hingga pusar atau labia. Kondisi ini rata-rata dialami hanya sekitar 1% hingga 5% anak kecil atau bayi. Tercatat bahwa hernia inguinalis memiliki ciri khas kemunculan yang sering terjadi pada bayi prematur dan lebih umum ditemui pada anak laki-laki, dengan angka kejadian yang 10 kali lebih tinggi dibandingkan anak perempuan.

Hernia inguinalis dibagi menjadi dua jenis:

  • Hernia inguinalis tidak langsung: Penyakit ini umumnya terjadi pada bayi dan anak kecil karena memiliki kelainan lubang pada dinding perut sejak lahir. Hal ini dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orangtua, namun penting untuk diingat bahwa ada solusi yang efektif untuk mengatasinya. Dengan perawatan medis yang tepat dan dukungan yang memadai, bayi dan anak-anak kecil dengan kondisi ini dapat pulih sepenuhnya.
  • Hernia inguinalis langsung: Kejadian ini jarang terjadi pada anak-anak, tapi tidak bisa diabaikan begitu saja. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemunculannya, seperti usia mereka, seberapa aktif mereka secara fisik, dan apakah mereka terlalu berlebihan dalam melakukan aktivitas tertentu. Kondisi perlu diperhatikan karena bisa juga muncul ketika anak-anak kita mulai tumbuh dewasa.

Hernia umbilikalis

Hernia umbilikalis adalah kondisi di mana organ perut membentuk tonjolan di sekitar pusar. Kondisi ini sering terjadi pada bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan rendah, terutama pada bayi perempuan. Sebagian besar anak-anak akan sembuh dengan sendirinya seiring pertumbuhan mereka, sekitar usia 1 tahun, dan dalam 90% kasus hernia umbilikalis akan hilang dengan sendirinya.

Namun, jika hernia tidak kunjung sembuh setelah anak mencapai usia 4 tahun, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Jangan khawatir, prosedur pembedahan ini umumnya aman dan efektif dalam memperbaiki hernia umbilikalis.

hernia pada anak, hernia umbilikalis, hernia inguinalis, Perawatan bayi, tips perawatan bayi, Bunda, si Kecil

Penyebab hernia pada anak (Sumber: Internet)

Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hernia pada anak

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hernia pada anak, antara lain:

  • Berat badan: Hernia sering kali terjadi pada bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir yang rendah. Kondisi ini membutuhkan perhatian khusus karena risikonya yang tinggi.
  • Jenis Kelamin: Hernia inguinalis sebenarnya lebih sering ditemukan pada anak laki-laki. Hal ini dikarenakan perbedaan anatomi dan kelemahan struktur otot mereka pada daerah panggul.
  • Genetika: Mempunyai riwayat keluarga yang memiliki masalah hernia dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi serupa pada anak Anda.
  • Kondisi medis: Jangan biarkan kondisi seperti testis tidak turun, fibrosis kistik, kebutuhan dialisis peritoneal atau peritoneal shunting, dan sindrom genetik lainnya meningkatkan risiko hernia tanpa tindakan pencegahan yang tepat. Tetaplah waspada dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk langkah-langkah yang dapat mengurangi risiko hernia tersebut.
  • Etnis: Berdasarkan penelitian, hernia umbilikalis lebih sering terjadi pada anak-anak yang berasal dari keturunan Afrika.

Cara mengobati hernia pada anak dan bayi

Jika anak dan bayi Anda menderita hernia, mengandalkan intervensi dokter bedah adalah langkah yang tepat. Dalam proses operasi, dokter akan dengan cermat memulihkan jaringan yang menonjol ke posisi semula dan mengatasi masalah ini dengan menjahit lubangnya secara hati-hati.

Ada dua metode utama yang digunakan dalam operasi hernia pediatrik:

  • Operasi terbuka: Dalam pengobatan hernia umbilikalis, diperlukan prosedur kecil yang dilakukan di bawah atau melalui area pusar. Hal ini penting untuk memperbaiki hernia dan mengembalikan organ yang terjepit ke tempatnya yang seharusnya.
  • Bedah laparoskopi: Dengan menerapkan beberapa sayatan kecil dengan hati-hati di daerah perut dan selangkangan, Anda dapat melakukan intervensi yang efektif dan pengobatan yang tepat untuk mengatasi hernia inguinalis atau hernia umbilikalis. Tindakan ini memungkinkan penanganan langsung pada area yang terkena, sehingga membantu mempercepat pemulihan Anda secara efektif dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.

Di atas adalah sharing singkat dari Bunda dan si Kecil mengenai hernia pada anak dan bayi. Semoga dapat membantu para bunda dan bumil untuk lebih memahami tentang kondisi ini secara lebih mendalam. 

Artikel yang berkaitan