Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Kehamilan adalah fase penting dan penuh tantangan dalam kehidupan seorang wanita. Selama periode ini, penting bagi ibu hamil untuk menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan yang rutin untuk memastikan kesehatan diri sendiri dan janin yang dikandung. Artikel Bunda dan si Kecil akan membahas berbagai jenis pemeriksaan yang perlu dilakukan oleh ibu hamil selama masa kehamilan untuk menjaga kesehatan yang optimal.
1. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
Pemantauan berat badan dan tinggi badan merupakan langkah awal yang penting dalam setiap kunjungan antenatal. Berat badan ibu hamil harus dipantau secara berkala untuk memastikan pertumbuhan yang sehat pada janin. Kenaikan berat badan yang tidak sesuai, baik terlalu banyak atau terlalu sedikit, dapat mengindikasikan masalah kesehatan seperti preeklamsia, diabetes gestasional, atau pertumbuhan janin yang terhambat. Tinggi badan juga diukur untuk memperkirakan risiko komplikasi saat melahirkan, seperti distosia bahu atau persalinan dengan bantuan alat.
2. Ukur Tekanan Darah
Mengukur tekanan darah selama kehamilan sangat penting untuk mendeteksi adanya hipertensi atau preeklamsia. Preeklamsia adalah kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kerusakan organ, seperti ginjal. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin membantu mendeteksi masalah ini sejak dini sehingga penanganan dapat segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
(Foto: Internet)
3. Nilai Status Gizi
Penilaian status gizi melibatkan pemeriksaan kadar hemoglobin dan kadar zat gizi penting lainnya dalam darah, seperti zat besi, asam folat, dan vitamin D. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, baik bagi ibu maupun janin, termasuk anemia, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Oleh karena itu, pemantauan status gizi sangat diperlukan untuk memastikan bahwa ibu dan janin mendapatkan nutrisi yang cukup.
4. Tentukan Denyut Jantung Janin
Pemeriksaan denyut jantung janin adalah bagian penting dari pemeriksaan antenatal yang dilakukan untuk memantau kesehatan janin. Denyut jantung janin dapat didengar sejak usia kehamilan 10-12 minggu menggunakan doppler ultrasonografi. Pemeriksaan ini membantu memastikan bahwa janin berkembang dengan baik dan tidak mengalami gangguan.
5. Skrining Status Imunisasi Tetanus dan Pemberian Imunisasi Tetanus Bila Diperlukan
Imunisasi tetanus sangat penting selama kehamilan untuk melindungi ibu dan bayi dari infeksi tetanus. Tetanus neonatal adalah infeksi yang mengancam nyawa bayi baru lahir yang bisa terjadi jika ibu tidak diimunisasi. Skrining status imunisasi ibu hamil dan pemberian vaksin tetanus jika diperlukan adalah langkah penting untuk mencegah infeksi ini.
(Foto: Internet)
6. Pemberian Tablet Tambah Darah
Selama kehamilan, kebutuhan zat besi meningkat untuk mendukung peningkatan volume darah ibu dan pertumbuhan janin. Tablet tambah darah, yang mengandung zat besi dan asam folat, biasanya diberikan untuk mencegah anemia defisiensi besi dan mendukung perkembangan otak janin. Konsumsi tablet ini secara rutin sangat disarankan.
7. Tes dan Pemeriksaan Laboratorium
Berbagai tes laboratorium dianjurkan selama kehamilan, termasuk tes darah untuk mengetahui golongan darah, Rhesus, skrining penyakit menular (seperti HIV, hepatitis B, dan sifilis), dan tes urin untuk mendeteksi infeksi saluran kemih atau preeklamsia. Pemeriksaan ini membantu mendeteksi kondisi-kondisi yang mungkin mempengaruhi kehamilan dan memungkinkan penanganan dini.
8. Tata Laksana / Penanganan Khusus
Jika ditemukan kondisi medis khusus selama kehamilan, seperti diabetes gestasional atau hipertensi, dokter akan menyarankan tata laksana khusus. Ini bisa termasuk perubahan pola makan, aktivitas fisik, atau pengobatan tertentu. Tujuan dari tata laksana khusus ini adalah untuk meminimalkan risiko komplikasi dan memastikan kehamilan yang sehat.
9. Temu Wicara / Konseling
Konseling merupakan bagian penting dari perawatan antenatal yang membantu ibu hamil untuk memahami perubahan fisik dan emosional yang mereka alami. Melalui sesi konseling, ibu dapat mendapatkan informasi yang jelas tentang kehamilan, persalinan, dan perawatan setelah melahirkan. Ini juga waktu yang tepat bagi ibu untuk mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan kekhawatiran apa pun dengan tenaga medis.
(Foto: Internet)
Kesimpulan
Menjalani pemeriksaan rutin selama kehamilan adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan janin. Setiap pemeriksaan memiliki tujuan khusus untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini dan memberikan penanganan yang tepat. Dengan mengikuti rekomendasi medis dan menjalani pemeriksaan rutin, ibu hamil dapat merasa lebih siap dan percaya diri dalam menjalani kehamilan yang sehat dan bahagia.