Haruskah Gunting Vagina (Episiotomi) Dilakukan Saat Melahirkan? Ini Penjelasannya!
Haruskah Gunting Vagina (Episiotomi) Dilakukan Saat Melahirkan? Ini Penjelasannya!

Bunda, istilah episiotomi atau gunting vagina mungkin terdengar menakutkan, terutama bagi yang baru pertama kali melahirkan. Namun, prosedur ini dilakukan bukan tanpa alasan. Episiotomi dapat membantu kelancaran persalinan dalam situasi tertentu. Mari kita pahami lebih lanjut kapan episiotomi diperlukan, bagaimana cara merawat luka, dan langkah untuk mencegahnya jika memungkinkan. Simak penjelasan dari Bunda dan si Kecil!

 

Apa Itu Episiotomi?

Episiotomi adalah prosedur medis berupa sayatan kecil di area perineum (jaringan antara vagina dan anus). Sayatan ini dilakukan saat persalinan untuk memperbesar jalan lahir, mencegah robekan tidak terkontrol, atau membantu bayi lahir dengan cepat dalam situasi darurat.

 

Kapan Episiotomi Diperlukan?

Episiotomi tidak dilakukan pada setiap persalinan. Dokter atau bidan akan mempertimbangkannya hanya dalam kondisi tertentu, seperti:

1. Bayi Kekurangan Oksigen

Jika detak jantung bayi menurun atau ada tanda-tanda bayi kekurangan oksigen, episiotomi dapat mempercepat proses kelahiran.

2. Posisi Janin Tidak Pas

Misalnya, bayi dalam posisi sungsang atau kepala bayi berada di posisi sulit, sehingga memerlukan ruang lebih untuk lahir dengan aman.

3. Bayi Berukuran Besar

Episiotomi membantu mencegah robekan besar pada perineum saat bayi besar melewati jalan lahir.

4. Proses Mengejan Terlalu Lama

Jika Bunda kelelahan atau mengejan tidak efektif dalam waktu lama, episiotomi dapat mempercepat kelahiran bayi.

episiotomi saat melahirkan, gunting vagina, cara menghindari episiotomi, luka episiotomi, persalinan normal, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

5. Persalinan dengan Alat Bantu

Pada persalinan yang menggunakan vakum atau forsep, episiotomi sering dilakukan untuk memberikan ruang yang cukup.

6. Persalinan Pertama

Pada beberapa kasus, episiotomi dilakukan pada persalinan pertama untuk mencegah robekan yang parah.

 

Apakah Episiotomi Menyakitkan?

Episiotomi dilakukan setelah Bunda diberikan anestesi lokal, sehingga tidak akan terasa sakit saat prosedur berlangsung. Namun, selama pemulihan, Bunda mungkin merasakan ketidaknyamanan di area perineum.

 

Cara Merawat Luka Episiotomi

Jika Bunda menjalani episiotomi, luka akan membutuhkan waktu untuk sembuh. Berikut adalah tips perawatan agar luka cepat pulih:

1. Jaga Kebersihan Luka

  • Bersihkan area luka dengan air hangat setiap kali selesai buang air kecil atau buang air besar.
  • Tepuk area dengan handuk bersih untuk mengeringkannya, jangan menggosok.

2. Gunakan Kompres Dingin

  • Kompres dingin di area perineum untuk membantu mengurangi nyeri dan bengkak.

3. Hindari Tekanan Berlebih

  • Hindari duduk atau berdiri terlalu lama. Bunda juga bisa menggunakan bantal donat untuk meredakan tekanan saat duduk.

4. Konsumsi Makanan Berserat

  • Makan makanan tinggi serat seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan minum banyak air untuk mencegah sembelit, yang dapat memperparah tekanan di area perineum.

episiotomi saat melahirkan, gunting vagina, cara menghindari episiotomi, luka episiotomi, persalinan normal, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

5. Pantau Tanda Infeksi

  • Jika Bunda merasa nyeri berlebih, luka tampak bengkak, atau keluar cairan berbau tidak sedap, segera konsultasikan dengan dokter.

 

Bisakah Episiotomi Dihindari?

Dalam banyak kasus, episiotomi bisa dicegah dengan langkah-langkah berikut:

1. Pijat Perineum

  • Lakukan pijat perineum sejak trimester ketiga untuk meningkatkan elastisitas jaringan.

2. Latihan Kegel

  • Latihan Kegel membantu memperkuat otot panggul dan perineum, sehingga mempermudah proses persalinan.

3. Pilih Posisi Persalinan yang Tepat

  • Cobalah berbagai posisi melahirkan, seperti berjongkok atau miring, yang dapat mengurangi tekanan pada perineum.

4. Dengarkan Instruksi Dokter atau Bidan

  • Saat mengejan, ikuti arahan tenaga medis untuk mencegah robekan akibat tekanan yang terlalu cepat atau kuat.

episiotomi saat melahirkan, gunting vagina, cara menghindari episiotomi, luka episiotomi, persalinan normal, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

Episiotomi vs Robekan Alami

Bunda mungkin bertanya-tanya mana yang lebih baik: episiotomi atau robekan alami?

Episiotomi

  • Sayatan episiotomi biasanya lebih rapi dan mudah dijahit, tetapi tetap membutuhkan waktu pemulihan.

Robekan Alami

  • Robekan alami cenderung lebih kecil dan sering sembuh lebih cepat dibandingkan episiotomi. Namun, jika robekan besar, perawatan dan pemulihannya bisa lebih rumit.

 

Kapan Harus Khawatir?

Segera hubungi dokter jika Bunda mengalami:

  • Luka terasa sangat nyeri atau bengkak.
  • Keluar cairan berbau tidak sedap dari luka.
  • Demam atau tanda-tanda infeksi lainnya.

 

Kesimpulan

Episiotomi adalah prosedur yang dilakukan hanya jika benar-benar diperlukan untuk keselamatan Bunda dan bayi. Dengan persiapan yang baik, seperti pijat perineum dan latihan Kegel, banyak persalinan dapat berlangsung tanpa episiotomi. Namun, jika diperlukan, prosedur ini aman dan dilakukan demi kelancaran persalinan. Fokuslah pada kesehatan dan keselamatan Bunda serta Si Kecil. Jika Bunda memiliki kekhawatiran, diskusikan dengan dokter selama kehamilan untuk mendapatkan informasi dan solusi terbaik.

 

Artikel yang berkaitan