Memberikan nutrisi terbaik untuk si kecil adalah salah satu tugas utama Bunda. ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber utama nutrisi bagi bayi yang baru lahir, tetapi seiring bertambahnya usia, kebutuhan nutrisinya juga meningkat dan harus dilengkapi dengan MPASI (Makanan Pendamping ASI). Lalu, berapa persentase ideal antara ASI dan MPASI sesuai usia bayi? Simak panduannya berikut ini bersama Bunda dan si Kecil.
Mengapa ASI dan MPASI Penting?
- ASI memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi hingga usia 6 bulan, termasuk antibodi yang meningkatkan daya tahan tubuh dan mendukung perkembangan otak.
- MPASI mulai diberikan saat bayi mencapai 6 bulan karena ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisinya.
- Kombinasi ASI dan MPASI yang tepat membantu mendukung tumbuh kembang optimal, termasuk perkembangan motorik dan kemampuan makan bayi.
- MPASI yang diberikan dengan cara yang tepat dapat membantu bayi terbiasa dengan berbagai rasa dan tekstur makanan, yang penting untuk pola makan sehat di masa depan.
Foto: Internet
Persentase ASI dan MPASI Berdasarkan Usia
1. Usia 0-6 Bulan: 100% ASI
- Pada usia ini, ASI eksklusif adalah satu-satunya makanan yang dibutuhkan bayi.
- Bayi belum memerlukan makanan tambahan karena sistem pencernaannya masih berkembang dan belum siap untuk menerima makanan padat.
- ASI mengandung nutrisi lengkap yang mendukung pertumbuhan bayi secara optimal, termasuk lemak sehat, protein, dan vitamin.
- Pemberian ASI sesuai permintaan bayi sangat dianjurkan untuk memastikan bayi mendapatkan cukup energi dan cairan.
Foto: Internet
2. Usia 6-8 Bulan: 70% ASI, 30% MPASI
- Mulai memperkenalkan MPASI dengan tekstur halus seperti bubur, pure sayuran, buah, dan sereal yang diperkaya zat besi.
- ASI tetap menjadi sumber utama nutrisi, tetapi MPASI diberikan sebagai perkenalan makanan padat.
- MPASI diberikan 2-3 kali sehari dalam porsi kecil untuk membantu bayi beradaptasi dengan makanan baru.
- Pilih bahan makanan alami tanpa tambahan garam, gula, atau pemanis buatan.
3. Usia 9-11 Bulan: 50% ASI, 50% MPASI
- MPASI menjadi lebih variatif dengan tambahan protein, karbohidrat, lemak sehat, serta sayur dan buah.
- Bayi mulai makan MPASI sebanyak 3-4 kali sehari, dengan tambahan camilan sehat 1-2 kali sehari.
- ASI tetap diberikan sesuai kebutuhan bayi, tetapi porsi MPASI lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
- Pada tahap ini, bayi mulai bisa mengenali tekstur makanan yang lebih kasar seperti bubur saring atau makanan yang dicincang halus.
- Perkenalkan bayi dengan makanan yang dipegang sendiri (finger food) seperti potongan pisang, wortel rebus, atau roti lembut untuk merangsang koordinasi tangan dan mulut.
4. Usia 12-23 Bulan: 30% ASI, 70% MPASI
- Pada tahap ini, anak sudah mulai terbiasa dengan makanan padat dan makan MPASI dalam jumlah lebih banyak.
- ASI tetap diberikan, tetapi lebih sebagai pelengkap nutrisi dan kenyamanan bagi bayi.
- MPASI diberikan 3 kali sehari dengan tambahan camilan sehat 1-2 kali sehari.
- Tekstur makanan semakin menyerupai makanan keluarga, sehingga bayi mulai bisa makan makanan yang sama dengan orang tua dalam bentuk potongan kecil atau tekstur lembut.
- Pastikan anak mendapatkan asupan protein yang cukup dari daging, ikan, telur, serta lemak sehat dari alpukat atau minyak zaitun.
Tips Sukses Memberikan MPASI
- Kenalkan MPASI secara bertahap – Mulai dengan tekstur halus dan bertahap ke makanan yang lebih kasar sesuai perkembangan bayi.
- Pastikan gizi seimbang – Berikan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral untuk mendukung pertumbuhan optimal.
- Perhatikan respons bayi – Setiap bayi memiliki waktu adaptasi yang berbeda terhadap MPASI. Jika bayi menolak makanan tertentu, coba tawarkan lagi di lain waktu tanpa memaksanya.
- Hindari garam dan gula tambahan – Makanan alami lebih baik untuk pencernaan bayi dan membantu membentuk kebiasaan makan sehat.
- Tetap berikan ASI sesuai kebutuhan bayi – ASI tetap penting untuk memberikan nutrisi tambahan dan menjaga hubungan emosional dengan Bunda.
- Buat suasana makan yang menyenangkan – Hindari distraksi seperti TV atau gadget saat bayi makan, dan biarkan bayi mengeksplorasi makanannya.
- Gunakan metode Baby Led Weaning (BLW) atau gabungan dengan spoon feeding – Jika bayi menunjukkan minat untuk makan sendiri, biarkan ia mencoba mengambil makanan dengan tangannya.
- Jangan takut dengan berantakan! – Belajar makan adalah bagian dari perkembangan bayi, jadi biarkan mereka menikmati makanan dengan cara mereka sendiri.
Tanda Bayi Siap Makan MPASI
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda berikut, itu berarti ia siap untuk memulai MPASI:
• Sudah bisa duduk tegak dengan sedikit atau tanpa bantuan.
• Menunjukkan minat terhadap makanan, misalnya mencoba mengambil makanan orang lain.
• Mampu menggerakkan makanan dari sendok ke belakang mulut.
• Tidak lagi memiliki refleks menjulurkan lidah saat disuapi makanan.
Foto: Internet
Kesimpulan
Menyesuaikan persentase ASI dan MPASI sesuai usia bayi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal. ASI eksklusif diberikan hingga usia 6 bulan, lalu secara bertahap diperkenalkan MPASI dengan proporsi yang semakin meningkat. Dengan memahami panduan ini, Bunda dapat memberikan nutrisi terbaik bagi si kecil sesuai tahapan usianya! Ingat, setiap bayi berkembang dengan cara yang berbeda, jadi selalu perhatikan tanda-tanda kesiapan bayi dan berikan makanan dengan penuh cinta dan kesabaran.